Waspada Tsunami di Maluku Tengah Akibat Longsor Bawah Laut

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 16 Juni 2021 14:53
Waspada Tsunami di Maluku Tengah Akibat Longsor Bawah Laut
"Segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi. Saat ini BMKG masih terus memonitor gempa susulan".

Dream - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk kawasan Kabupaten Maluku Tengah. Peringatan ini dikeluarkan menyusul terjadinya gempa susulan yang terjadi di kawasan perairan Maluku.

" Waspada gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor ke/di bawah laut," demikian peringatan BMKG dikeluarkan sekitar pukul 13.30 WIB.

BMKG memperingatkan Masyarakat di sepanjang Pantai Japutih sampai Pantai Apiahu Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Seram Maluku untuk menjauhi kawasan perairan. Ini untuk mengantisipasi terjadinya tsunami.

" Segera menjauhi pantai menuju tempat tinggi. Saat ini BMKG masih terus memonitor gempa susulan," tulis BMKG

1 dari 4 halaman

Peringatan BMKG

      Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh BMKG (@infobmkg)

2 dari 4 halaman

BMKG Ingatkan Ancaman Tsunami 29 Meter Mengintai Jawa Timur

Dream - Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut terdapat potensi gempa bumi dengan magnitudo di atas 7 sedang mengintai Jawa Timur. Gempa tersebut berpotensi memicu tsunami dahsyat dengan ketinggian hingga 29 meter di pesisir selatan Jawa.

" Hasil analisis kami untuk wilayah Jatim, seluruh pesisir itu potensinya, tinggi maksimum 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek, itu tinggi maksimum dan waktu tiba tercepat 20-24 menit di Kabupaten Blitar," ujar Kepala BKMG, Dwikorita Karnawati, dalam webinar yang disiarkan kanal YouTube InfoBMKG.

Tak hanya itu, BMKG memprediksi tinggi genangan hasil tsunami tergolong sangat tinggi. Genangan bisa mencapai 22 meter.

" Ini sudah masuk genangan, bukan tinggi gelombang di pinggir pantai. Genangan bisa mencapai 22 meter, ini sampai masuknya juga menjorok cukup jauh," kata Dwikorita.

 

3 dari 4 halaman

Tren Gempa Kecil di Jatim Meningkat Sejak Awal Tahun

Dwikorita menjelaskan tren peningkatan gempa-gempa kecil khususnya di Jawa Timur. Sejak awal tahun, frekuensi gempa kecil meningkat dan gap seismik masih menyimpan energi.

" Sejak awal tahun kami survei. Mulai tahun-tahun sebelumnya rata-rata gempa 300-400 kali, tapi mulai Januari itu sudah lompat 600 kali lebih dan memang rata-rata 600 kali saat ini, di Jatim terjadi lompatan," kata dia.

BKMG telah melakukan penyusuran pantai mulai Jatim hingga Selat Sunda untuk mengecek potensi gempa yang bisa terjadi, dengan magnitudo di atas 7. Dwikorita juga mengatakan terdapat potensi terburuk yaitu terjadinya gempa dengan magnitudo 8,7 dan sangat bisa membangkitkan tsunami.

 

4 dari 4 halaman

Butuh Kesiapan Semua Pihak

Hasil analisis tesebut dimanfaatkan untuk memastikan kesiapan aparat dan pemerintah daerah dalam mengantisipasi bencana. Juga untuk menyiapkan sarana dan prasarana lokasi evakuasi.

Lebih lanjut, Dwikorita menegaskan kemunculan gempa-gempa kecil yang terjadi merupakan alarm peringatan. Meski belum ada gempa besar, keberadaan gempa-gempa kecil menjadi akan mengawali gempa-gempa besar.

" Di selatan Jatim, dari sekian ratus kejadian gempa sejak 2008, kelihatan ada zona yang kosong, tidak ada titik-titik pusat gempanya," kata dia.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More