© MEN
Dream - Masyarakat yang berada di kawasan pesisir diimbau agar berhati-hati. Sebab, berpotensi terjadi gelombang tinggi hingga Sabtu 13 Juli 2019.
Menurut laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), peringatan dini itu berlaku sejak 11 Juli 2019 pukul 07.00 WIB hingga 13 Juli 2019 pukul 07.00 WIB.
Potensi gelombang tinggi disebabkan pola angin di utara Indonesia-Timur Laut berkecepatan 4 hingga 20 knot. Kecepatan angin di wilayah selatan Indonesia bergerak dari barat ke utara dengan kecepatan sebesar 4 hingga 20 knot.
" Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," demikian penjelasan di laman resmi BMKG.
Gelombang setinggi 2,5 meter hingga empat meter berpotensi terjadi Perairan barat Pulau Nias hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung.
Gelombang tinggi itu juga berpotensi terjadi di Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Perairan selatan Pulau Sawu, Perairan selatan Kupang - Pulau Rotte, Samudra Hindia barat Aceh hingga selatan NTT.
Peta sebaran gelombang tinggi (Foto: BMKG)
BMKG mengimbau nelayan untuk memperhatikan kecepatan angin. Bagi perahu nelayan, mereka diminta hati-hati dengan angin berkecepatan lebih dari 15 knot dengan gelombang setinggi 1,25 meter.
Sementara itu untuk pengguna kapal tongkang dimintai waspada angin dengan kecepatan 16 knot dan potensi gelombang 1,5 meter.
Untuk kapal ferry, waspada dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dengan gelombang di atas 2,5 meter.
Sementara untuk kapal kargo atau kapal pesiar, BMKG mereka mewaspadai kecepatan angin yang mencapai lebih dari 27 knot dengan gelombang setinggi lebih dari 4 meter.
" Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat agar tetap selalu waspada," kata BMKG.
Dream - Para arkeolog yakin telah menemukan bukti keberadaan bahtera Nabi Nuh. Mereka yakin perjalanan kapal tersebut berakhir di sebuah desa di Gunung Ararat, Turki.
Menurut keyakinan, Bahtera Nabi Nuh dibangun untuk menyelamatkan berbagai makhluk hidup di muka Bumi saat terjadi banjir bandang. Tuhan mengirim bencana itu untuk umat Nabi Nuh yang banyak melakukan dosa.
Namun kini, keyakinan itu disebut-sebut akan terbukti dengan ditemukannya bukit aneh yang bentuknya menyerupai perahu. Peneliti Amerika Serikat, Profesor Paul Esperente, mengatakan dirinya akan mengunjungi lokasi tersebut.
Sementara, profesor asal Istanbul, Oktay Belli, mengatakan bahwa banjir pada masa Nabi Nuh bukanlah mitos belaka. Dia menyatakan terjangan air bah itu benar-benar terjadi.
Sementara, sejumlah ilmuwan mencoba menjelaskan bagaimana banjir bandang bisa terjadi di sekujur Bumi pada masa itu. Mereka juga berusaha menjelaskan bagaimana hewan-hean bertahan hidup selama 153 hari di atas bahtera itu. (Sumber: micetimes.asia)
Dream - Bibir Pantai Makam Keramat di Desa Widuri, Pemalang, Jawa Tengah, dikejutkan dengan kemunculan kapal tongkang tanpa awak, Minggu malam, 27 Januari 2019 pukul 23.10 WIB.
Kejadian itu semakin aneh lantaran sehari setelah itu kapal tersebut teronggok beberapa meter dari bibir pantai. Warga setempat menyebut lokasi kapal raksasa itu merupakan tempat keramat. Di sekitar pantai tersebut terdapat kompleks makam Syeh Maulana Syamsudin.
Dikutip dari laman Liputan6.com, Selasa 29 Januari 2019, Kasat Polair Polres Semarang, AKP Sunardi, menyebut kapal tersebut melintang ke arah timur. Dia mengatakan, tak diketahui asal dan tujuan kapal tersebut.
" Kami melakukan pengecekan dengan memasuki kapal, ternyata kapal dalam keadaan kosong dan tidak ada seorang pun kru di dalam kapal," ucap Sunardi.
Polisi menyebut nomor lambung kapal tersebut yaitu PST.115 Batam/GT.4334/6382i PPM 2014/300 Feet. Panjang kapal tersebut 115 meter dan bernomor syahbandar 3831/VI tanggal 28-01-2019.
" Pemilik kapal belum diketahui. Kami akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui pemilik kapal sehingga bisa segera dievakuasi dari bibir pantai Widuri," kata Sunardi.
Sumber: Liputan6.com/Muhammad Ridlo
Dream - Pejabat Bandara Barajas, Madrid, Spanyol kebingungan dengan kemunculan `pesawat hantu`. dilaporkan telah tinggal landas beberapa tahun yang lalu, nyatanya pesawat tersebut masih berada di area Bandara Barajas.
Dilaporkan Fox News, pesawat tersebut berjenis McDonnel Douglas MD-87. Surat kabar setempat, El Pais, menyebut pesawat itu diduga terkait dengan beberapa bisnis yang gagal.
MD-87 yang ditinggalkan pemiliknya itu terdaftar dengan kode penerbangan EC-KRV. Pesawat itu pernah dipakai maskapai rental pesawat, Spanyol Pronair.
Pesawat itu pernah digunakan untuk rute penerbangan Spanyol-China, hingga akhirnya maskapai pemiliknya tak lagi beroperasi di tahun 2008. Setelah itu, muncul kabar akuisisi yang dilakukan Saicus Air terhadap Pronair. Setelah akuisisi, Saicus Air bangkrut pada 2010.
Berdasarkan peraturan navigasi udara Spanyol, petugas harus mempertanyakan pesawat yang ditinggalkan selama tiga bulan. Otoritas bandara harus membuat tiga pemberitahuan publik mengenai siapa pemilik pesawat itu.
Seandainya tak ada yang menggubris informasi itu, pesawat akan dilelang.
MD-87 diproduksi pada akhir 1980-an. Kapasitas pesawati ini mencapai 139 penumpang.
Dream - Warga Myanmar tengah dihebohkan dengan temuan " kapal hantu" yang mengapung secara misterius di dekat wilayah Yangon beberapa lalu.
Berdasarkan hasil penyelidikan otoritas setempat, kapal berukuran besar itu diketahui bernama Sam Ratulangi PB 1600.
Angkatan Laut Myanmar mengatakan, kapal tersebut awalnya ditarik oleh kapal tunda (berfungsi untuk menarik atau mendorong kapal), untuk dibawa ke pabrik pemecah kapal di Bangladesh.
Bangladesh diketahui memiliki industri kapal pemecah kapal. Industri ini setiap tahunnya mampu membongkar ratusan kapal komersil tua.
Tapi, bisnis itu masih kontroversi, karena kritikus menganggap belum ada regulasi yang baik sehinnga berbahaya bagi buruh.
Menurut otoritas Myanmar, para awak kapal tunda itu meninggalkan Sam Ratulangi PB 1600 begitu saja setelah terjebak dengan cuaca buruk.
Kapal berbendera Indonesia tersebut ditarik menggunakan dua kabel yang disematkan di bagian depan. Selain itu, Angkatan Laut Myanmar juga menemukan kapal tunda sekitar 80 kilometer di lepas pantai Myanmar.
Dugaan kapal ditarik menggunakan kapal tunda diperkuat dengan keterangan 13 awak kapal asal Indonesia yang pernah melihat adanya kapal yang sedang ditarik pada 13 Agustus 2018.
Berdasarkan penyelidikan lanjutan, kapal tersebut diketahui dibuat pada tahun 2001, memiliki panjang lebih dari 177 meter (580 kaki). Berdasarkan data dari situs lalu lintas laut, kapal Sam Ratulangi PB 1600 pernah melintasi wilayah laut di seluruh dunia.
Sam Ratulangi PB 1600 terakhir kali tercatat berada di lepas pantai Taiwan pada 2009 lalu. Situs Eleven Myanmar melaporkan, pemilik kapal yang menarik Sam Ratulangi itu diduga berasal dari Malaysia.
Sumber: bbc.com
Advertisement
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal