Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem di Tanah Air masih akan terjadi dari 5 hingga 12 Januari 2020. Prediksi itu berdasarkan dari hasil analisis dinamika atmosfer yang menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di wilayah Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo mengatakan, pola tekanan atmosfer rendah di belahan bumi utara (BBU) berkurang, sementara terjadi peningkatan pola tekanan atmosfer rendah di wilayah belahan bumi selatan (BBS).
" Hal itu meningkatkan Monsum Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia," ujar Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 8 Januari 2020.
Prabowo menerangkan, BBS yang berada di sekitar Australia dapat membentuk konvergensi atau pertemuan massa udara. Konvergensi itu kemudian dapat membelokan angin dan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia, terutama di bagian selatan ekuator.
" Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan," kata dia.
Berdasarkan kondisi itu, BMKG memperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem seperti hujan disertai petir dan angin kencang.
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
