Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)
Dream - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, membantah kabar berita pengusiran tenda relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di halaman Bappeda Kota Palu, Sulawesi Tengah.
" Ternyata bukan diusir tetapi direlokasi atau dipindahkan ke halaman Kantor BPBD agar memudahkan koordinasi," ucap Sutopo, dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Rabu, 10 Oktober 2018.
Sutopo mengatakan, halaman kantor Bappeda akan dibersihkan dan digunakan untuk upacara apel aparatur sipil negara (ASN). Sutopo menyebut, ASN mulai aktif bekerja sejak 8 Oktober 2018.
Ada banyak unsur relawan yang mendirikan tenda di halaman Kantor Bappeda, Provinsi Sulawesi Tengah. Relawan-relawan itu berasal dari, BPBD Kabupaten Banggai Kepulauan, BPBD Provinsi Sulawei Utara, BPBD Bolsel, dan BPBD Bitung. Selain itu juga ada beberapa relawan lainnya.
" Mereka mendirikan tenda di halaman kantor Bappeda dan melakukan bantuan penanganan bencana sejak H+3 (1 Oktober 2018)" ujar Sutopo.
Sutopo menyebut, menurut informasi dari BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, kehilangan barang milik Bappeda bukan disebabkan karena kehadiran para relawan.
Justru adanya kehadiran relawan sejak 1 Oktober 2018, turut membantu kondisi lingkungan kantor Bappeda.
" Khususnya hingga H+2 (30 September 2018) kondisi keamanan dan lingkungan di Kota Palu agak rawan. Aparat polisi telah menangkap beberapa pencuri yang melakukan tindakan kriminal," ujar dia.
Sutopo mengatakan, terkait kehilangan barang tersebut, Kepala Bappeda telah melapor ke Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola.
" Maka diambil keputusan untuk mengosongkan halaman halaman Kantor Bappeda. Selanjutnya BPBD Provinsi Sulteng sudah mengajak relawan-relawan dari BPBD Prov. Sulut dan Bolsel untuk bergeser ke halaman kantor BPBD Provinsi Sulawesi Tengah," ujar Sutopo.
Sutopo mengatakan, Longki juga mengatakan, tidak ada pengusiran. " Kantor Bappeda akan dibersihkan dan dirapikan lagi karena dampak gempa belum dibersihkan dan lainnya," kata Sutopo.
Sutopo mengatakan, kabar itu bisa saja terjadi karena kemunculan kesalahan informasi dalam penyampaian informasi. Sebab, kondisi dan situasi kelelahan kerap terjadi saat penanganan bencana.
" Adanya miss communication dalam penyampaian informasi sering terjadi di tempat bencana karena kondisi sudah lelah, kurang istirahat dan banyak keterbatasan. Tapi semuanya sama, memiliki niat baik untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana," ucap Sutopo. (ism)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media