Foto: Twitter.com/@OomYahya
Dream - Bagi beberapa orang, laptop sudah bukan barang mewah lagi. Perangkat komputer jinjing ini sudah jadi kebutuhan sekunder untuk menunjang kegiatan kerja karena dinilai praktis.
Tidak hanya pekerja kantoran dan mahasiswa yang membutuhkan laptop untuk keperluan tugas-tugas. Kini semakin banyak pelajar yang masih duduk di bangku SMP dan SMA yang sudah dianjurkan melek teknologi lewat pembelajaran komputer.
Bagi orang tua dengan ekonomi pas-pasan, tentu ini menjadi masalah berat. Apalagi jika pergaulan si anak kelewat mewah dan tak menyadari kondisi keluarganya.
Orang tua yang umumnya tak memperhatikan perkembangan teknologi tentu saja akan menurut perkataan anak saat diminta membeli sebuah laptop tertentu. Dapat peluang emas seperti itu, anak mana yang tak senang.
Mereka tentu akan memilih laptop dengan dengan spesifikasi tinggi. Padahal untuk tugas, mereka bisa menggunakan laptop dengan spesifikasi rendah yang tak kuat jika dipakai bermain gim.
Masalah inilah yang dihadapi seorang bocah saat ingin meminta orang tuanya membelikan laptop. Dia menaksir sebuah laptop gaming. Sayang orang tuanya menolak.
Bocah itu tak kehilangan akal.
Seperti terlihat dari postingan twitter akun @OomYahya, bocah yang tak disebutkan namanya itu membujuk seorang penjual laptop agar mengedit judul dan deskripsi laptop di situs penjualan online.
Bocah ini meminta agar kata " gaming" di judul dan deskripsi barang yang dijual diubah. Tentu saja tujuannya agar ibunya tak tahu dan mau membelikannya laptop tersebut.
Lucunya, permintaan itu dituruti oleh penjual. Dia menambahkan deskripsi bahwa laptop yang dijual cocok untuk pelajar dan tak bisa dipakai bermain gim.
Namun tampaknya bocah ini masih belum puas, karena di judul masih ada kata " gaming" . Penjual menjelaskan kalau untuk judul memang tidak bisa diedit, jadi dia menambahkan deskripsi lagi.
Alhasil untuk mengakalinya penjual ini menambahkan " kata gaming di judul hanyalah ungkapan dari Gapai Rangking" . Jadi, kalau membelikan laptop gaming bermerek ASUS ROG ini untuk anak, maka dia pasti bisa menjadi juara di kelas.
Harapannya sih dengan penambahan deskripsi semacam ini, si ibu bisa teryakinkan dan akhirnya mau membeli laptop tersebut.
CC @ASUS_Indonesia
Anak ini gigih, calon fanboy ROG sejati 🤣🤣🤣 pic.twitter.com/LXNp4q4McB— Yahya Kurniawan (@OomYahya)September 11, 2019
Laptop yang dijual oleh penjual ini memang bekas, tapi sudah diupgrade kemampuannya. Makanya, wajar saja harganya mencapai Rp 8,7 juta. Harga aslinya sendiri berada di kisaran Rp 13 juta - Rp 15 juta.
Lalu, setelah diubah berkali-kali gini, apakah si emak akhirnya luluh dan mau membelikan laptop tersebut? Berdasarkan update terakhir dari penjual, laptop tersebut memang sudah terjual.
Tapi, bukan kepada bocah tadi, melainkan kepada orang lain. Bocah itu kayaknya kelamaan ngambil keputusan, atau mungkin masih terlalu sulit baginya untuk meyakinkan sang ibu.
Dream - Tingkah anak-anak memang lucu. Apa yang mereka lakukan mampu mengundang tawa orang dewasa. Begitulah yang terjadi pada dua anak perempuan dalam video yang dibagikan akun Instagram @makassar_iinfo.
Di video tersebut, kedua bocah perempuan itu berdebat seingat soal kamera yang sedang merekam diri mereka sendiri.
Bocah di sebelah kanan kiri sangat yakin jika benda di depan mereka sudah siap untuk merekam foto. Namun, bocah yang satunya menyangkal. Dia bilang bahwa mereka sedang merekam video, bukannya 'foto'.
Bocah di sebelah kanan sampai gemas dengan temannya yang bilang bahwa benda tersebut bukan kamera.
" Kamera dia..," bilang bocah di sebelah kanan.
" Bukan...," kata yang di sebelah kiri.
" Kamera dia.. Ya Allah," timpal bocah di sebelah kanan.
Lagi-lagi, anak perempuan di sebelah kiri tetap bersikeras bahwa itu adalah foto.
" Salah.. itu foto," katanya. Tak sampai di situ, anak itu bahkan sempat mengajak temannya untuk 'foto'.
" Poto.. poto.. dulu," kata dia sambil membuat pose yang diikuti oleh teman di sebelahnya.
Sepersekian detik kemudian, bocah perempuan di sebelah kanan mulai 'menyerang' lagi dengan mengatakan bahwa benda itu kamera.
Seperti yang sudah diduga, temannya yang di sebelah kiri tetap menyebut bahwa itu adalah foto.
Perdebatan sengit bagaikan debat capres itu pun tak menemui kata sepakat. Hingga akhirnya 'foto' eh kamera tersebut dimatikan anak perempuan di sebelah kanan.
Dua anak perempuan berdebat soal kamera dan foto. Keseruan mereka direkam oleh kamera yang mereka perdebatkan.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati