Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga Surabaya siap masuk ke industri. Ini ditandai dengan diberikannya Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sertifikat tersebut diserahkan BPOM kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Perusahaan swasta ini telah menjalin kerja sama potensi produksi Vaksin Merah Putih yang diteliti Unair.
Kepala BPOM, Penny K Lukito, mengatakan, selama proses pengembangan Vaksin Merah Putih di Biotis pihaknya akan terus melakukan pengawalan. Mulai dari rancangan fasilitas, inspeksi, gap asessment, asistensi, konsultasi hingga perbaikan pengembangan, yang semuanya harus dilalui.
" Jadi ini bukan sesuatu yang mudah," ujar Penny, disiarkan kanal Badan POM RI.
Menurut Penny, sertifikat CPOB yang diberikan kepada Biotis khusus untuk fill and finish vaksin Covid-19 Merah Putih. Masih ada beberapa tahapan yang perlu dijalankan sebelum vaksin Unair ini siap diproduksi.
Di Indonesia, Biotis menjadi perusahaan kedua yang memproduksi vaksin untuk manusia. Perusahaan pertama yaitu Bio Farma.
Penny menilai upaya Biotis patut mendapat apresiasi. Dia berharap langkah Biotis dapat memicu perusahaan farmasi lain untuk turut mengembangkan vaksin bagi manusia.
" Saya kira itu adalah satu pijakan sejarah yang perlu kita banggakan tentunya, untuk memberikan inspirasi sehingga ke depan betul-betul kapasitas industri farmasi vaksin di Indonesia semakin besar dan semakin membanggakan," kata Penny.
Vaksin Merah Putih Unair saat ini sedang dalam penyelesaian uji praklinis tahap kedua pada hewan. Di tahap pertama, pengujian dilakukan pada hewan transgenik.
" Saat ini berlangsung tahap kedua pada hewan uji makaka," kata Penny.
Dream - Presiden Joko Widodo memastikan pemerintah terus bekerja keras untuk memasok kebutuhan vaksin Covid-19 di tengah kebutuhan masyarakat dunia untuk mendapatkannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendesak kesetaraan akses terhadap vaksin bagi Indonesia dan negara-negara di dunia.
Penegasan tersebut disampaikan presiden saat Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR-RI di gedung MPR/DPR, kawasan Senayan, Jakarta, Senin, 16 Agustus 2021.
Menurut Jokowi, Indonesia terus melakukan diplomasi vaksin untuk memperjuangkan kesetaraan akses vaksin Covid-19 untuk semua bangsa.
Selama ini pemenuhan ketersediaan vaksin Covid-19 di Tanah Air dilakukan pemerintah lewat kerja sama bilateral maupun multilateral. Ketercukupan pasokan vaksin demi mendukung ketercapaian target vaksinasi 208 juta populasi di Indonesia.
" Pemerintah bekerja keras mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional. Namun, pada saat yang sama," ujar Jokowi dalam pidatonya.
Jokowi menutukan pandemi telah membantu Indonesia dalam mengembangkan farmasi dalam negeri termasuk pengembanga vaksin merah putih.
“ Pandemi telah mempercepat perkembangan farmasi di dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah putih dan juga oksigen untuk kesehatan,” tuturnya.
Menurutnya ketersediaan vaksin covid-19 dan harga obat untuk masyarakat akan dijamin pemerintah. Jokowi menegaskan tidak ada toleransi sedikitpun terhadap pihak-pihak yang mempermainkan misi kemanusiaan tersebut.
“ Ketersediaan vaksin dan keterjangkauan harga obat akan terus dijamin dan tidak ada toleransi sedikitpun terhadap siapapun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan ini,” imbuhnya.
Selain itu pemerintah juga mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional. Namun di saat yang sama Indonesia juga sedang memperjuangkan kesetaraan akses tehadap vaksin untuk semua bangsa.
Dalam menghadapi Covid-19, menurut Jokowi, setiap warga negara berhak memeroleh akses untuk ikut vaksinasi. Adanya diplomasi vaksin menunjukkan Indonesia aktif dalam ketertiban dunia.
“ Pemerintah juga mengerahkan semua sumber daya demi mengamankan pasokan kebutuhan vaksin nasional. Namun di saat yang sama Indonesia juga sedang memperjuangkan kesetaraan akses tehadap vaksin untuk semua bangsa,” lanjutnya.
" Perang melawan Covid-19 tidak akan berhasil jika ketidakadilan akses terhadap vaksin masih terjadi," ujarnya.
Ia juga menuturkan, melalui diplomasi vaksin Indonesia telah ikut berperan aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia.
" Melalui diplomasi vaksin ini, kita telah menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia berperan aktif untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” lanjutnya.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan pandemi mengajarkan kepada kita bahwa kesehatan adalah agenda bersama.
Pandemi telah menguatkan institusi sosial di masyarakat. Menurutnya budaya saling peduli dan saling berbagi bisa menyelesaikan masalah yang berat seperti pandemi ini.
“ Kita lewati ujian pandemi, disertai dengan doa dan pengharapan, jaga kesehatan kita, disiplin diri dalam protokol kesehatan, serta saling menjaga dan saling membantu,” jelasnya.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online