Buah Dari Kesabaran Seorang Suami Yang Menghadapi Istri Kasar (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream - Seorang istri sudah seharusnya berbuat baik kepada suaminya, begitu juga sebaliknya. Namun dalam suatu kisah, ada seorang suami sholeh yang memiliki istri sangat kasar kepada dirinya. Namun, sang suami tidak lantas membalasnya dengan kemarahan juga. Ia justru sangat sabar menghadapi perilaku istrinya itu.
Ketabahan dari suami itu pun membuatnya menjadi seseorang yang mampu menundukkan harimau. Di mana harimau itu bisa membantunya dalam bekerja dan selalu menaatinya. Namun, ketika ujian di dalam rumah tangganya itu usai, suami itu tidak bisa lagi membuat harimau tersebut menjadi jinak seperti sebelumnya.
Untuk mengetahui kisah selengkapnya tentang bagaimana ketabahan seorang suami yang menghadapi istri dengan perilaku kasar serta buah dari ketabahan yang ia dapatkan, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui islam.nu.or.id.
Dikisahkan di sebuah kampung ada seorang laki-laki yang beristrikan seseorang dengan perilaku kasar. Sikap istrinya yang kasar itu tidak lantas membuat si suami juga kasar kepadanya. Ia justru dengan sabar menghadapinya dan tidak pernah sekalipun membentak sang istri.
Si suami memiliki seorang sahabat yang selalu datang ke rumah setiap satu kali dalam setahun. Suatu hari, sahabatnya datang dan di rumah hanya ada istrinya seorang. Sedang si suami sedang mencari kayu di hutan.
" Siapa itu?" tanya istri pada laki-laki yang bertamu dengan suara ketus.
" Aku adalah teman suamimu. Apakah dia ada di rumah?" tanya si tamu.
" Tidak ada! Dia sedang pergi mencari kayu. Semoga saja dia celaka dan tidak bisa pulang lagi!" jawab si istri.
Mendengar jawaban istri dari sahabatnya itu, si tamu pun sangat kaget. Kenapa seorang istri bisa berbicara sekasar itu pada suaminya, bahkan sampai menyumpahi suaminya agar celaka. Tak lama kemudian, si suami datang dengan memikul seikat kayu.
Lalu di belakang si suami ada seekor harimau yang mengikutinya dengan patuh. Sekembalinya si suami, langsung menyambut sahabatnya datang dengan ramah.
" Pergilah, tugasmu sudah selesai. Semoga Allah melimpahkan berkah untukmu." ucap si suami pada harimau yang tadi mengikutinya di belakang.
Selama mengobrol dengan tamu, si istri terus saja mencaci. Namun hal itu tidak dipedulikan oleh si suami. Sampai-sampai tamu itu pun heran dengan sikap sahabatnya yang bisa menghadapi perlakuan istrinya dengan penuh kesabaran.
Setelah berganti tahun, sahabat dari si suami kembali datang ke rumahnya. Tamu itu kembali melihat sahabatnya pulang dari pegunungan setelah mencari kayu. Namun ada yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini tidak ada lagi harimau yang mengikutinya di belakang. Bahkan tidak juga ditemui istri yang selalu mencaci dan mengomel itu.
Kali ini tamu tersebut justru melihat perempun lain yang sangat ramah, sopan, dan menjamu si tamu dengan sangat baik. Hal tersebut pun membuat si tamu heran dan menanyakannya saat hendak pulang.
" Saudaraku, aku punya satu pertanyaan untukmu. Tolong jawab dengan jujur." ucap tamu itu.
" Silahkah, apa yang mau kau tanyakan?" tanya si suami.
“ Tahun lalu aku bertamu ke rumahmu. Aku melihat istrimu suka berkata kasar dan gemar sekali mencacimu. Aku juga melihat seekor harimau yang mengikutimu sepulang mencari kayu bakar. Tapi tahun ini, aku melihat istrimu berbeda. Tutur katanya begitu sopan dan tak terdengar satu pun ucapannya yang menyinggung. Harimau itu juga tidak tampak mengikutimu." tanya si tamu dengan penuh penasaran.
Si suami menjelaskan bahwa istrinya yang dulu sudah meninggal dunia. Selama hidupnya, ia selalu sabar dan tidak pernah membalas perlakuan istrinya itu. Karena kesabarannya itulah, akhirnya Allah SWT memberikan kelebihan untuk bisa menundukkan harimau.
Dan ketika istrinya sudah meninggal, kemudian menikah lagi dengan perempuan yang sholehah, hidup si suami pun berubah drastis. Ia bisa mendapatkan kehidupan yang bahagia dan tidak harus menanggung kesabaran yang teramat berat itu. Karena itulah, harimau itu sudah tidak bisa dijinakkan lagi. Dengan begitu, si suami harus bekerja mencari kayu bakar seorang diri.
Ingatkah tentang kisah Nabi Ayyub yang menghadapi istrinya? Nah, bagi seorang suami yang bisa dengan sabar menghadapi istrinya yang memiliki perilaku kasar, maka akan diberi ganjaran oleh Allah SWT berupa pahala sebesar yang didapatkan oleh Nabi Ayyub as. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:
“ Ingat! Berwasiatlah tentang wanita secara baik. Sesungguhnya mereka itu bagaikan tawanan yang menjadi tanggung jawabmu. Hal itu sudah menjadi kewajiban utama bagi kalian, para lelaki. Kecuali jika mereka jelas-jelas melakukan perbuatan keji. Apabila mereka melakukan hal demikian, maka jauhilah tempat tidurnya, pukullah dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka menaatimu, janganlah mempersulitnya. Ingat! Sesungguhnya kamu memiliki hak atas istri kalian, demikian juga sebaliknya. Adapun hakmu yang menjadi tanggung jawab mereka adalah jangan memasukan orang yang tidak kamu senangi ke kamarmu, dan janganlah mereka mengizinkan orang yang tidak kamu senangi berada di rumahmu. Ingatlah bahwa hak mereka yang menjadi tanggung jawabmu adalah berbuat baik kepadanya seperti memfasilitasi pakaian dan makanan untuknya.” (HR At-Tirmidzi)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR