Cara Mandi Wajib Setelah Haid Beserta Doanya, Ketahui Juga Adab Wanita Saat Haid

Reporter : Arini Saadah
Sabtu, 1 Januari 2022 06:02
Cara Mandi Wajib Setelah Haid Beserta Doanya, Ketahui Juga Adab Wanita Saat Haid
Cara menghilangkan hadas besar adalah dengan mandi wajib.

Dream – Setiap umat muslim pasti akan mengalami hadas besar. Hadas besar adalah keadaan tidak suci yang menyebabkan seseorang tidak boleh menjalankan ibadah syariat, seperti sholat, membaca Al-Quran, thowaf, dan lain sebagainya.

Penyebab hadas besar adalah haid dan nifas bagi perempuan, serta keluar sperma bagi laki-laki karena mimpi basah atau setelah bersetubuh. Cara menghilangkan hadas besar adalah dengan mandi wajib.

Cara mandi wajib setelah haid beserta doanya merupakan upaya untuk membuat seorang wanita muslim bersih dari hadas besar. Haid atau menstruasi merupakan perdarahan pada uterus yang mengalir dari rahim dan keluar melalui vagina. Keadaan ini termasuk siklus normal pada wanita yang umumnya terjadi setiap bulan. Agama Islam pun mengatur segala hal tentang menstruasi tersebut, mulai dari aturan ibadah hingga cara mandi wajib setelah haid beserta doanya.

Mandi wajib jadi sarat mutlak bagi orang yang mengalami hadas besar, karena hadas besar itu hanya dapat disucikan dengan mandi. Berikut cara mandi wajib setelah haid beserta doanya sesuai ajaran Rasulullah SAW.

1 dari 6 halaman

Dasar Hukum Mandi Wajib Setelah Haid

Ilustrasi© Freepik.com

Jika umat muslim sedang berhadas besar, maka wajib melaksanakan perintah mandi wajib termasuk setelah haid. Hal ini seperti perintah Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 6 yang artinya “ dan jika kamu junub, maka mandilah.”

Cara mandi wajib setelah haid beserta doanya telah tercantum dalam Surat An-Nisa ayat 43:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗ

“ Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub).”

2 dari 6 halaman

Cara Mandi Wajib Setelah Haid Beserta Doanya

Cara mandi wajib setelah haid beserta doanya dimulai dengan niat. Seperti ibadah pada umumnya, semua rangkaian tata caranya dimulai dengan niat baik dilafalkan maupun dibaca dalam hati.

Jika seorang wanita muslim sudah melaksanakan tata mandi wajib setelah haid dan doanya dengan benar, maka ia sudah boleh mengerjakan ibadah. Hal ini penting diketahui mengingat setiap orang tidak bisa tidak mengalami hadas besar. Berikut doa niat mandi wajib setelah haid:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

" Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidi fardlon lillahi ta'ala."

Artinya:

" Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haidl, wajib karena Allah Ta'ala."

Usai membaca doa mandi wajib di atas, langkah selanjutnya yaitu mulai mandi sesuai cara mandi wajib setelah haid beserta doanya yang akan dibahas selanjutnya.

Cara mandi wajib setelah haid beserta doanya di bawah ini sesuai dengan hadis Nabi shallallahu'alaihi wa sallam berikut:

“ Kami (istri-istri nabi) jik salah seorang di antara kami junub, maka ia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali, lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian ia mengambil air dengan satu tangannya, lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud).

3 dari 6 halaman

Cara Mandi Wajib Setelah Haid Beserta Doanya

Ilustrasi© Freepik.com

Berikut tata cara mandi wajib yang benar sesuai sunah:

  1. Membaca basmalah
  2. Niat mandi wajib seperti yang dijelaskan di atas.
  3. Membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali.
  4. Mengguyurkan air ke tangan kiri dengan tangan kanan.
  5. Mengusap kemaluan dengan kapas yang diberi wewangian dengan tangan kiri.
  6. Membasuh tangan usai membersihkan kemaluan.
  7. Lalu berwudhu sebagaimana ketika mau sholat.
  8. Mengguyurkan air ke ujung kepala sebanyak tiga kali sampai pangkal rambut.
  9. Membersihkan kulit kepala dengan menggosok-gosoknya.
  10. Menyiramkan air bersih ke seluruh tubuh mulai sisi kanan lalu ke sisi kiri.
4 dari 6 halaman

Adab Wanita Saat Haid

Setelah mengetahui cara mandi wajib setelah haid beserta doanya di atas, umat muslim juga pelru mengetahui adab saat wanita sedang haid. Saat haid atau menstruasi, wanita muslim perlu melakukan beberapa adab berikut ini:

1. Tidak Boleh Sholat

Saat haid, wanita muslimah tidak boleh melaksanakan sholat. Hal ini juga berlaku bagi setiap muslim yang berhadas besar. Rasulullah Saw. bersabda kepada istrinya Aisyah:

" Apabila haid datang, tinggalkanlah sholat." (HR Bukhari dan Muslim). Suatu hari, datanglah seorang wanita dan bertanya kepada Aisyah, " Apakah salah seorang dari kami harus mengqadha sholatnya bila telah suci dari haid?" Kemudian istri Nabi pun bertanya, " Apakah engkau wanita Hururiyah? Kami dulunya haid di masa Nabi SAW. Beliau tidak memerintahkan kami mengganti sholat." (HR. Bukhari)

2. Tidak Boleh Baca dan Pegang al-Quran

Adab wanita muslimah saat haid selanjutnya adalahh tidak boleh memegang dan membaca al-Quran. Rasulullah Saw. bersabda: " Orang junub dan wanita haid tidak boleh membaca sedikit pun dari Alquran." (HR. Tirmidzi)

3. Tidak Boleh Puasa

Adab wanita haid selanjutnya adalah tidak boleh puasa. Berbeda dari sholat yang tidak perlu diqadha, setelah masa haidnya usai wanita muslim wajib mengganti (mengqadha) puasa Ramadhan.

Aisyah mengatakan, " Kami mengalami hal itu (haid), maka kami diperintahkan mengqhada puasa tapi tidak diperintahkan mengqadha shalat." (H.R Muslim dan Abu Daud)

5 dari 6 halaman

4. Tidak Boleh Berhubungan Intim

Wanita yang sedang haid juga dilarang berhubungan intim dengan suaminya. Akan tetapi, wanita haid masih dibolehkan bermesraan dengan suaminya. Hal ini seperti tertuang dalam hadits riwayat Aisyah ra berikut.

Ia berkata: " Adalah Nabi saw. apabila beriktikaf, beliau mendekatkan kepalanya padaku, lalu aku menyisir rambut beliau. Beliau tidak masuk rumah, kecuali jika ada hajat kemanusiaan." (Shahih Muslim No.445)

" Rasulullah saw. pernah berbaring di pangkuanku sambil membaca Alquran, sementara aku sedang haid. (Shahih Muslim No.454)"

5. Tidak boleh meminta atau mendapatkan talak kepada suami

Saat sedang haid, seorang wanita tidak boleh meminta atau mendapatkan talak cerai dari suami. Jika seorang suami melakukan talak saat istrinya dalam keadaan haid, maka disebut talak bid'i. Tapi talak jenis ini sangat dilarang dalam agama Islam.

6. Tidak Boleh I'tikaf di Masjid

Wanita haid juga tidak boleh beri'tikaf di dalam masjid. Imam Nawawi mengutip ucapan Ahmad bin Hanbal menyebutkan, bahwa wanita haid dan orang yang junub haram duduk dan berdiam di masjid, tetapi dibolehkan baginya melewatinya karena suatu keperluan. Kemudian dilanjutkan lagi, bahwa seseorang yang junub boleh berhenti dan duduk di masjid setelah dia berwudhu."

Jadi wanita haid boleh masuk masjid jika ada suatu kepentingan dengan syarat tidak boleh mengotori masjid. Hal ini didukung karena jaman sekarang sudah ada pembalut dan menstrual cup yang mencegah darah haid berceceran.

6 dari 6 halaman

7. Tetap Dibolehkan Ibadah

Wanita yang sedang haid tetap dibolehkan menjalankan ibadah. Ibadah yang diperbolehkan adalah berdzikir, berdoa, bersholawat, mengingat nama Allah dengan membaca Asmaul Husna dan lain sebagainya.

8. Tetap Belajar dan Mengamalkan Ilmu Agama

Wanita yang sedang haid juga perlu tetap bersemangat dalam mencari ilmu dan belajar ilmu. Haid bukan alasan untuk bermalas-malasan. Membaca buku, mendengarkan ceraman, murotal, bersedekah, dan melakukan amal salih lainnya sangat dianjurkan bagi wanita haid. Namun jika keadaan haidnya sangat sakit sampai mengganggu aktivitas, maka wanita haid dibolehkan untuk beristirahat.

9. Tidak Boleh Thawaf

Wanita haid tidak boleh thowaf ketika ibadah haji. Rasulullah SAW bersabda kepada Aisyah ketika sedang melaksanakan haji, tetapi pada saat itu pula haid datang.

" Kerjakanlah segala yang dikerjakan oleh orang yang sedang berhaji, tetapi jangan melakukan thawaf." (HR. Bukhari dan Muslim).

Beri Komentar