Cek Fakta: Tepukan Pada Siku Bisa Atasi Serangan Jantung (Shutterstock)
Dream - Viral video berisi informasi mengenai tepukan pada siku bagian dalam bisa menyelamatkan pasien serangan jantung.
Dalam video itu berdurasi satu menit dan 35 detik itu terlihat dua orang sedang memukul-mukul bagian dalam kedua siku seorang pria yang terlihat tidak sadarkan diri dalam bioskop, sebelum akhirnya ia terbangun.
" Pada waktu kejadian akut tepuklah siku lengan bagian dalam spt video ini, harus di ingat lengan sebelah kiri, karena disekitar lengan kiri ini terdapat 3 titik yang berhubungan dengan jantung dan paru paru."
Lalu benarkah tepukan pada siku dan lengan atas dapat mengatasi seseorang yang terkena serangan jantung?
Dilansir dari cek fakta merdeka.com, para ahli kesehatan mengatakan metode memukul-mukul bagian dalam kedua siku tidak memiliki bukti ilmiah mengatasi serangan jantung.
Justru hal itu bisa mengancam nyawa karena berpotensi membuat pasien serangan jantung tidak mendapat layanan penanganan medis darurat.
Sedangkan video yang beredar merupakan seorang pemuda mengalami kejang-kejang karena penyakit ayan saat menonton film " Wolf Warrior 2" di sebuah bioskop di kota Nanning, di Guangxi, daerah otonomi setara provinsi di Tiongkok bagian selatan, pada Agustus 2017 silam.
Christiane Tiefenbacher, dokter kepala di klinik kardiologi dan kedokteran vaskular di Marien-Hospital Wesel, Jerman, mengatakan metode yang ditunjukkan dalam video itu akan berbahaya jika digunakan.
" Video dan instruksi terkait untuk pertolongan pertama dalam kasus serangan jantung itu mengancam nyawa dan tidak memiliki bukti ilmiah," katanya.
Dalam sejumlah unggahan sesat disebutkan bahwa metode memukul-mukul siku bagian dalam akan mengaktifkan titik akupunktur pada siku dan bisa meningkatkan sirkulasi darah.
" Informasi ini salah," kata Tiefenbacher, yang juga anggota dewan Yayasan Jantung Jerman.
" Tidak ada bukti medis bahwa teknik tepuk siku ini dapat digunakan untuk memicu peningkatan aliran darah ke jantung atau bahkan penghilangan bekuan (trombus) di jantung, selain peningkatan aliran darah secara lokal ke lengan. Sebaliknya: informasi semacam ini bahkan berbahaya," sambungnya.
Saat terjadi serangan jantung, organ tubuh tersebut kekurangan pasokan oksigen yang cukup ketika pembuluh darah tersumbat, sehingga kekuatannya tidak cukup untuk memasok kebutuhan tubuh.
Dalam skenario terburuk, situasi itu dapat menyebabkan jantung langsung berhenti. Penyakit arteri koroner adalah penyebab kematian utama di seluruh dunia.
Oleh karenanya, sangatlah penting bagi pasien serangan jantung untuk segera ke rumah sakit. Di sana, pembuluh darah dapat dibuka lagi dengan teknologi kateter jantung.
Defibrilator dapat digunakan untuk mengatasi komplikasi seperti fibrilasi ventrikel (jenis detak jantung yang tidak teratur).
Kesimpulan
Menepuk-nepuk siku bagian atas diklaim bisa menolong orang yang terkena serangan jantung adalah klaim yang salah.
Para ahli kesehatan mengatakan metode memukul-mukul bagian dalam kedua siku tidak memiliki bukti ilmiah. Justru hal itu bisa mengancam nyawa karena berpotensi membuat pasien tidak mendapat layanan penanganan medis darurat.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan