Cerita Lapak Nasi Lemak Buka Seperti Biasa, Pelanggan Melihatnya Selalu Tutup

Reporter : Sugiono
Jumat, 13 Agustus 2021 09:01
Cerita Lapak Nasi Lemak Buka Seperti Biasa, Pelanggan Melihatnya Selalu Tutup
Berbagai cobaan dilalui oleh pemuda bernama Deqwan saat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Dream - Berbagai upaya dilakukan warga dalam mengatasi merosotnya ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19.

Bagi yang jadi pegawai negeri atau swasta yang punya gaji tetap, pandemi mungkin tidak terlalu berdampak.

Namun bagi yang bekerja di sektor informal seperti pedagang kaki lima, pandemi menghancurkan penghasilan mereka.

Seperti cerita mengharukan seorang penjual nasi lemak yang hanya ingin dikenal sebagai Deqwan berikut ini.

1 dari 6 halaman

Ketipu Saat Jualan Masker di Awal Pandemi

Berbagai cobaan dihadapinya. Mulai ditipu saat awal berjualan masker hingga warung nasi lemaknya kena santet orang tak bertanggung jawab.

Pemuda Malaysia ini mengaku pernah ditipu hingga puluhan juta saat awal pandemi lalu. Waktu itu dia ingin berjualan masker.

" Ketika awal pandemi Covid-19 tahun lalu, saya kena tipu sebanyak 43.000 ringgit (sekitar Rp146 juta) saat berjualan masker," kata Deqwan mengawali kisahnya.

Hingga saat ini kasus penipuan tersebut belum juga selesai hingga membuat dirinya sedikit mengalami tekanan.

2 dari 6 halaman

Mulai Jualan Nasi Lemak

Namun di ujung bulan Juni lalu, dia mengumpulkan kekuatan untuk memulai bisnis tempat makan.

Sejak membuka warung makan di Permaisuri, Cheras, pemuda 29 tahun ini mulai merasa tenang.

Dia mengaku berhasil mengumpulkan pelanggan setia yang 'jatuh cinta' dengan tangan dinginnya mengolah nasi lemak.

" Saya memilih untuk jualan makanan, yang menjadi kebutuhan orang. Lagipula, orang tidak membeli barang yang mereka inginkan, namun yang mereka perlukan," katanya.

3 dari 6 halaman

Jualan Bukan Cari Untung Besar

Ternyata usaha nasih lemaknya membuahkan hasil. Kata Deqwan, dia tak mengincar untung besar, tapi hanya untuk memenuhi kebutuhan.

" Orang sampai antre membelinya. Pelanggan yang viralkan warung saya karena lauknya yang banyak tak sepadan dengan harganya yang murah," ujar Deqwan.

Deqwan mengaku dia tidak sendirian mendirikan tempat makan tersebut. Dia melibatkan orang-orang di rumahnya.

" Ini peluang saya untuk berbagi rezeki dengan teman sebab mereka juga terdampak pandemi Covid-19," katanya.

4 dari 6 halaman

Warung Buka Tapi Pelanggan Lihatnya Tutup

Namun, di balik sukses tersebut, warung makan Deqwan tiba-tiba mengalami masalah sejak lebih dari seminggu lalu.

Jika sebelumnya mampu menjual 12-15 kilogram nasi lemak sehari, kini jumlahnya makin menurun hingga sedikit mematahkan semangatnya.

Yang lebih aneh lagi, ada pelanggan setianya yang mengadu kalau warung makan nasi lemaknya sering tutup.

5 dari 6 halaman

Sudah Lima Hari Tak Jualan

Padahal, Deqwan berusaha meyakinkan warung nasi lemaknya selalu buka setiap hari seperti biasanya.

" Sudah lima hari saya tak berjualan. Saya ambil keputusan untuk istirahat saja. Saya heran, pelanggan yang selalu datang mengadu kenapa saya tak buka warung.

" Ada juga yang tanya lewat WhatsApp. Padahal memang buka. Biasanya sebelum ini 12 hingga 15 kg nasi habis terjual pada pukul 11 pagi. Tapi akhir-akhir ini, tak sampai separuh terjual," keluh Deqwan.

6 dari 6 halaman

Serahkan Semunya kepada Allah

Namun Deqwan enggan bersangka buruk dan berpikiran yang bukan-bukan mengenai kondisi warung nasi lemaknya yang sepi pembeli.

" Saya harus sabar, apalagi saya cuma pedagang kaki lima yang menumpang untuk mencari rezeki. Saya juga tak berharap bisnis ini untuk jangka panjang.

" Soal rezeki, saya serahkan kepada Allah dan berpikiran positif. Setidaknya saya bisa keluar rumah berjualan, merasa sehat. Itulah nikmat Allah yang sangat saya syukir.

" Sampai sekarang masih ada pelanggan yang telpon dan kirim pesan. Tapi saya mau menenangkan diri dulu," pungkasnya.

Sumber: mStar

Beri Komentar