Konser Musik Klasik 'Symphony Of Colors' Be Sharp (Dream/Okti Nur Alifia)
Dream - Konser musik klasik yang digelar oleh Be Sharp, sukses menampilkan bakat musik anak-anak usia dini yang dihelat pada Sabtu 20 Agustus 2022 malam, di Musem Macan, Jakarta Barat.
Bertajuk Symphony Of Colors , sebanyak 84 anak asuhan Be Sharp, sukses memukau penonton dengan alunan instrumen biola dan gitar.
Acara semakin meriah hadirnya musisi ternama seperti Iskandar Widjaja, Pepita Salim, hingga Stephanie Onggowinoto menampilkan musik epiknya.
Ini merupakan konser yang ketiga kalinya, sejak mereka bergabung dengan Be Sharp pada 2018. Be Sharp sendiri adalah organisasi non profit yang memberikan pelatihan musik gratis bagi anak usia dini yang kurang mampu. Dengan alat musik yang ditawarkan yakni biola dan gitar.
“ Jadi Be Sharp sendiri adalah charity di mana mereka membantu anak-anak yang kurang mampu khususnya dan berkomitmen untuk melakukan hal lain di luar pelajaran,” kata Florin Cendana, selaku Public Relations.
Be Sharp sendiri didirikan oleh dua anak muda yang pada 2018 masih berumur 14 tahun, Audrey Adiwana dan Emily Kumalaputra .
Keduanya saat itu merasa miris dengan banyaknya anak yang putus sekolah, sehingga tercetuslah ide mendirikan Be Sharp melalui musik. Mereka percaya musik bisa membantu mereka terus melanjutkan pendidikan.
Bermodal pelatihan metode Suzuki, Florin mengatakan penampilan malam itu sangat menunjukkan peningkatan kualitas anak-anak itu.
“ Kalau ada yang datang 2019 dan menonton konsernya hari ini akan melihat banget perbedaan anak-anak itu yang udah ikut dari pertama sampai sekarang gitu. Jadi growth nya mereka cepat sekali, karena mereka kan merasa dibantu,” kata Florin.
Kesempatan emas ini memang sangat dimanfaatkan anak-anak yang rata-rata kini masih menempuh pendidikan di Sekolah Dasar (SD) itu. Dikatakan Florin, level mereka melampaui anak-anak pada umumnya.
“ Jadi hal untuk belajar musik itu bukan sesuatu yang gampang untuk mereka, jadi ini kaya kesempatan mereka. Dalam 2 3 tahun mereka tiba-tiba, kalau anak biasa mungkin hanya setiap tahun hanya 1 level 1 buku. Kadang-kadang mereka bisa 2 3 4 buku,” kata Florin bangga.
Aktor kondang, Reza Rahadian yang juga hadir menyatakan rasa bangga dan apresiasinya terhadap perhelatan konser tersebut.
“ Sebuah kontribusi yang juga sangat luar biasa, di mana acara ini selain merupakan konser amal tetapi dibentuk dari kontribusi anak-anak muda yang punya semangat sangat luar biasa,” kata Reza.
Sebagai pelaku seni, dia juga menuturkan bahwa musik atau karya seni merupakan alat yang paling fungsional untuk meningkatkan kualitas manusia, apalagi jika dilakukan sejak dini.
“ Untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak Indonesia lainnya, yang mungkin belum punya kesempatan yang sama dengan diberikan fasilitas belajar musik secara gratis, menyediakan guru untuk mereka belajar, juga alat-alat musik, jadi saya rasa ini sebuah inisiasi yang luar biasa, ide yang brilian,” lanjutnya.
Tidak hanya sang aktor, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, juga sangat mendukung adanya Be Sharp yang mampu memberikan kesempatan anak-anak untuk belajar musik.
“ Symphony of colours menjadi harapan bagi mereka yang ingin mengekspresikan kemampuan bermusik. Melalui kegiatan fundraising ini ada banyak kesempatan tercipta untuk anak-anak indonesia yang ingin belajar musik,” kata Erick dalam sambutan virtualnya.
Menurutnya musik bisa menjadi milik semua orang dan berkarya melalui musik memberikan kesempatan untuk mengharumkan nama Indonesia.
“ Saya mendukung inisiatif Be Sharp dan menjadikan musik sebagai wahana ekspresi gerakan inklusif. Karena musik selayaknya bisa menjadi milik semua orang,” lanjutnya.
Metode Suzuki yang diberikan, sangat mengutamakan keterlibatan orangtua dalam pembelajarannya. Di mana peran aktif dari orangtua untuk mensupport akan sangat berdampak pada perkembangan anak-anak tersebut. Seperti dalam sebutan lainnya, metode Suzuki punya istilah Mother-Tongue Approach.
“ Jadi sebelum mereka komit untuk ikut sistem musik ini jadi kita akan interview orang tuanya nih apakah orang tuanya mau komitmen, karena kita nggak mau hanya setengah-setengah karena ini kan coastnya untuk tiap anak-anak itu cukup besar,” kata Florin.
Be Sharp sendiri berharap bahwa charity ini bisa diteruskan hingga punya regenerasi dari tahun ke tahun. Audrey Audrey Adiwana sebagai salah satu founder Be Sharp ingin lebih mempunyai banyak anak asuh.
“ Harapannya bisa menjangkau lebih banyak murid,” katanya.
“ Jadi makanya kita berharap, ke depan ke depan nih ada yang mau support kita, jadi maksudnya ini nggak putus empat lima tahun gitu,” tambah Florin.
Sebagai informasi murid-murid dari Be Sharp sekarang ini tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang, Bandung. Dengan konser tersebut mereka juga berharap bisa menunjukkan bakat dan hasil pembelajaran yang dilakukan Be Sharp selama ini.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi