Covid-19 Belum Kelar, China Sudah Umumkan Darurat Wabah 'Black Death'

Reporter : Ulyaeni Maulida
Selasa, 29 September 2020 17:00
Covid-19 Belum Kelar, China Sudah Umumkan Darurat Wabah 'Black Death'
Wabah ini menyebabkan pandemi paling mematikan yang pernah dialami umat manusia.

Dream – Beberapa wilayah di China kembali diisolasi setelah seorang bocah berusia tiga tahun terinfeksi pes. Wabah ini juga dikenal sebagai “ Black Death”

Bocah lelaki itu terinfeksi dari Menghai, Yunnan, pada Minggu 27 September 2020.

Bocah itu awalnya diuji pada hari Kamis, namun tertunda karena sudah diberikan antibiotik sehingga membuat diagnosis sulit dilakukan pada sampel pertama.

Kasus tersebut merupakan bagian dari program skrining nasional terhadap wabah pes, setelah penemuan tiga tikus mati akibat penyakit yang belum diketahui.

1 dari 3 halaman

Serangan Tikus

Ilustrasi

Otoritas pengendalian penyakit di daerah setempat mengonfirmasi serangan tikus yang parah terjadi di wilayah tersebut.

Pemerintah daerah telah melucurkan tindakan tanggap darurat tingkat-IV untuk mencegah penyebaran wabah pes.

Di Mongolia, negara yang berdekatan dengan China, telah menyatakan setidaknya 17 dari 21 provinsi berisiko terserang wabah pes.

Pada Agustus, pihak berwenang di Desa Suji Xincun, Mongolia, menutup akses keseluruh desa karena satu orang penduduk meninggal dunia akibat wabah pes.

2 dari 3 halaman

Wabah Pes “Penyakit yang muncul kembali”

Ilustrasi

Wabah pes merupakan salah satu dari tiga wabah utama yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, demam, menggigil, dan batuk.

Wabah ini menyebabkan pandemi paling mematikan yang pernah dialami umat manusia, sebelum akhirnya muncul vaksin untuk mencegah penyebarannya.

Namun beberapa tahun terakhir, wabah ini kembali muncul, dan WHO sendiri telah menyatakan wabah pes sebagai “ Penyakit yang muncul kembali.”

3 dari 3 halaman

Tidak mengkonsumsi hewan liar

Orang-orang di China dan Mongolia diminta untuk tidak mengonsumsi hewan liar yang menjadi pembawa wabah.

Ilustrasi

Pada Mei 2019, sepasang suami istri di Mongolia, meninggal dunia setelah memakan ginjal marmut mentah. Karena dianggap sebagai obat tradisional di Tiongkok.

Marmut diduga bertanggung jawab atas wabah pneumonia pada tahun 1911, yang menyebabkan kematian lebih dari 63 ribu orang.

(Sumber: dailystar.co.uk)

Beri Komentar