Perjuangan Wanita Cantik Taklukan Beratnya Pendidikan TNI AL

Reporter : Okti Nur Alifia
Minggu, 27 Maret 2022 06:01
Perjuangan Wanita Cantik Taklukan Beratnya Pendidikan TNI AL
Menjadi prajurit TNI bukanlah hal yang mudah, namun Serda Septin Dwi Zulfika mampu membuktikannya.

Dream - Bergabung menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) bukan hal yang mudah. Mulai dari seleksi masuk hingga pendidikan, ada proses seleksi ketat yang harus dijalani. Selain tes kemampuan, kekuatan fisik memang menjadi momok bagi para calon prajurit ini.

Untuk dapat mengenakan seragam kebangsaan TNI, para kandadit yang telah lolos seleksi juga harus menjalani pelatihan yang cukup berat. Perlakuan terhadap pria dan wanita sama saja. Tidak ada perbedaan dalam pelatihannya.

Cerita perjuangan melalui seleksi menjadi anggota TNI ini diungkap seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) bernama Serda Septin Dwi Zulfika. Dia membagikan kisahnya saat menjalani pendidikan menjadi TNI AL. 

 

1 dari 2 halaman

Cerita Prajurit TNI Wanita

Melalui unggahan Instagram pribadinya di akun @fika_septin, Septin mengungkapkan beratnya pelatihan yang dijalani sebelum menjadi prajurit.

Curhatan Wanita TNI AL

Septian bahkan sampai saat ini masih tidak percaya bisa melewati masa-masa pendidikan TNI AL, Perjuangan melalui masa-masa berat itu dilaluinya bersama rekan-rekan perempuan yang disebutnya sebagai ‘cewe ga kenal skincare’.

" Masih suka ga nyangka aku sama semua letting khususnya yg wanita bisa ngelewatin pendidikan TNI AL yg bisa dibilang ga ada beda didikannya antara laki maupun cewenya ga kenal skincare2an," tulisnya dalam keterangan unggahan

 

2 dari 2 halaman

Proses dan Tantangan yang Berat

Menjalani pendidikan yang tak berbeda dari calon prajurit pria, Septin justru merasa mendapat berkah. Hasil pendidikan diakui telah menjadikannya pribadi yang lebih mandiri dan kuat.

Baginya, untuk dapat memakai seragam loreng dan baret TNI diperlukan perjuangan dan proses berat yang harus dilewati.

" Selesai pendidikan kita semua punya kebanggaan jadi pribadi hebat kuat mandiri karna ga semudah itu asal pakai seragam loreng menyandang pangkat dan baret dikepala semua ada prosesnya," tulisnya.

" Kangen. tapi cukup dikenang bukan untuk diulang," tambahnya. Kini wanita ini berhasil melewatinya dan menjadi bagian dari prajurit kebanggaan bangsa.

(Sah, Sumber: Merdeka.com)

Beri Komentar