Dame Sarah Gilbert, Penemu Vaksin AstraZeneca Tak Ambil Royalti (heraldscotland.com)
Dream - Nama Dame Sarah Gilbert menyedot perhatian dunia setelah memilih tak mengambil royalti penemuan vaksin Covid-19 yang kemudian diproduksi AstraZeneca.
Sikap profesor Vaksinologi Universitas Oxford's Jenner Institute itu jarang ditemukan. Namun itulah Sarah, yang ingin mengabdikan ilmunya semata untuk kemanusiaan.
Akhir pekan lalu, Sarah juga menjadi perhatian ketika hadir di gelaran tenis bergengsi Wimbledon 2021. Dia mendapatkan tepuk tangan meriah dari penonton, sebagai penghargaan atas sikapnya tersebut.
Para penonton berdiri dan memberikan 'Standing Ovation' kepada Sarah. Wanita 59 tahun itu sempat tersipu.
Dalam sebuah wawancara pada Maret lalu, dia mengaku tidak akan mengambil penuh hak paten dari vaksin AstraZeneca. Tujuannya, agar vaksin tersebut bisa murah dan dapat diakses semua orang di seluruh dunia.
" Saya ingin buang jauh-jauh gagasan itu, agar kita bisa berbagi kekayaan intelektual dan siapa pun bisa membuat vaksin mereka sendiri," kata Sarah.
Sarah mengingatkan varian virus akan terus menjadi ancaman jika vaksinasi tidak disebarkan ke penjuru dunia. Dia mengatakan, meskipun vaksin yang tersedia efektif terhadap varian yang beredar saat ini, mungkin ada 'situasi yang jauh lebih buruk jika tingkat Covid-19 tetap tinggi di beberapa bagian dunia.
" Saya harap kita sekarang akan mencapai posisi di mana diakui bahwa vaksin diperlukan untuk semua orang. Vaksin dibutuhkan di negara ini dan juga dibutuhkan untuk seluruh dunia," kata dia.
Sarah juga menegaskan memvaksinasi seluruh dunia merupakan cara terbaik untuk melindungi kita. Jika tidak, maka varian baru akan terus muncul
" Kita tidak akan pernah kembali normal jika tidak semua orang bisa divaksinasi," kata dia.
Sarah menekankan pentingnya lebih banyak vaksin yang diproduksi dan didistribusikan ke seluruh dunia. Jika tidak, maka virus akan terus bermutasi dan membuat semua orang semakin sulit bergerak.
" Kita mungkin mencapai titik di mana vaksin yang digunakan sekarang jauh lebih sedikit efektif," kata dia.
Kondisi saat ini, kata Sarah, memang belum sampai ke sana dan vaksin masih sangat efektif melawan varian yang beredar. Namun demikian, pandemi tidak akan mungkin berakhir jika masih ada negara yang belum mendapatkan akses terhadap vaksin.
" Virus menyebar dengan sangat cepat, kita dapat mengalami situasi yang jauh lebih buruk. Jadi kita harus terus menyebarkan vaksin ini kepada semua orang untuk perlindungan kita sendiri dan juga mereka," kata dia, dikutip dari The Herald Scotland.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN