Ilustrasi Membuang Makanan (Shutterstock)
Dream - Ada banyak cara untuk menghemat uang. Namun, pasangan kekasih ini memilih jalan yang tidak biasa. Mereka memutuskan mencari makanan dari tempat sampah agar lebih hemat.
Dikutip dari DailyMail, pasangan Leah dan Oak Greerlansian asal Florida, Amerika Serikat, menjalani kehidupan mereka dengan cara yang tak umum.
Pasangan yang awalnya bertemu ketika tur sepeda ini akhirnya memilih tinggal di bus tua yang sudah direnovasi menjadi rumah dengan menghabiskan biaya US$17000 atau sekitar Rp245 juta.
Namun untuk bertahan hidup, mereka tidak membeli makanan di supermarket atau di toko, melainkan pergi ke parkiran supermarket, mencari tempat sampah di sana, lalu mulai mengumpulkan makanan kedaluwarsa yang dibuang oleh pihak supermarket.
Mereka menemukan banyak sekali makanan yang masih layak untuk dimakan, sampai terkadang semua makanan dari tempat sampah itu tidak muat di mobil mereka.
" Ini merupakan hasil tangkapan terbaik kami. Salah satu yang terbaiknya adalah ketika kami melihat seorang pegawai supermarket, membuang kardus besar berisi aneka makanan langsung ke tempat sampah. Ketika kami lihat isinya masih ada daging bacon, potongan daging sapi, susu, feta, keju sampai telur," kata Leah.
Makanan tersebut, kata Leah, tidak hanya untuk konsumsi pribadi. Terkadang mereka mengumpulkan makanan tersebut untuk dijual kembali atau didonasikan.
" Kami sampai tidak punya tempat untuk menyimpan semua makanan itu. Berakhir kami makan sekitar satu kilogram daging bacon selama dua minggu dan rasanya enak. Semakin kalian mencari, semakin banyak kalian menemukan makanan. Biasanya selain dikonsumsi, kami mengumpulkan makanan-makanan ini untuk dijual kembali atau didonasikan," terangnya.
Berkat mengambil dan mencari makanan di tempat sampah, mereka berhasil menghemat pengeluaran bulanan lebih dari US$2.500 atau sekitar Rp36,1 juta.
Perjalanan mereka mencari makanan gratis di tempat sampah tidak selalu berjalan mulus. Mereka sering diusir, diteriaki sampai dituduh mengacak-acak tempat sampah.
" Kebanyakan sih kami disuruh pergi. Tapi ada juga orang baik yang memperbolehkan kami, asal kami tidak membuat tempat sampah itu berantakan," tuturnya.
Dulunya Leah berprofesi Waxilogist dan Oak bekerja di perkebunan. Karena mereka bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan, jadi untuk mewujudkan kehidupan impian mereka di jalanan ini, mereka harus benar-benar berhemat.
Walau sempat dikritik oleh keluarga dan teman-teman mereka, Leah dan Oak mengaku bahagia dengan kehidupan mereka yang sekarang. Selain bisa menghemat biaya sewa apartemen, mereka juga bisa menghemat biaya makan sehari-hari.
Jika mereka sedang tidak berkeliling. Biasanya mereka akan menumpang di salah satu halaman rumah teman mereka untuk memarkirkan bus tersebut.
" Manfaat utama mengambil makanan dari tempat sampah tentunya makanan gratis. Kita berdua suka makan, jadi memasak di dapur merupakan kegiatan yang menyenangkan. Kita selalu mencoba berbagai resep baru," pungkas Leah.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN