Momen Raja Yordania Marah Dengar Pasien Corona Wafat Karena Stok Oksigen Habis

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 16 Maret 2021 11:01
Momen Raja Yordania Marah Dengar Pasien Corona Wafat Karena Stok Oksigen Habis
Raja Yordania memerintahkan direktur rumah sakit ditangguhkan. Menteri Kesehatan Yordania, Nathir Obeidat mundur dari jabatan.

Dream - Raja Yordania, Abdullah II, tertangkap kamera sedang berbicara kepada seseorang dengar raut wajah marah. Diduga, orang tersebut adalah kepala rumah sakit di Amman.

Peristiwa itu dipicu meninggalnya sekitar delapan orang pasien Covid-19 di rumah sakit pemerintah di kota kecil Al Salt, 20 kilometer utara Amman pada Sabtu lalu. Penyebabnya, mereka tidak mendapatkan asupan oksigen akibat rumah sakit kehabisan stok tabung.

Perdana Menteri Yordania, Bisher Al Khasaweh, segera memerintahkan investigasi atas kasus ini. Sedangkan Raja Abdullah II turun tangan dengan mendatangi rumah sakit.

Raja Abdullah II berusaha meredam kemarahan para keluarga pasien atas kelalaian pihak rumah sakit. Dengan seragam militer, Raja Abdullah II memarahi dan memerintahkan direktur rumah sakit ditangguhkan.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Raja Abdullah II terlihat meminta penjelasan dari direktur rumah sakit.

" Bagaimana bisa ini terjadi. Ini tidak bisa diterima," ujar Raja Abdullah II.

 

1 dari 3 halaman

Raja Abdullah II Sangat Marah

Reporter Al Jazeera, Hassan Shoubaki, melaporkan Raja ditemani Putra Mahkota saat mendatangi rumah sakit. Keduanya berusaha mendengar apa yang sebenarnya terjadi.

" Raja Abdullah sangat marah dan dia mengatakan masalah tidak bisa ditangani dengan cara ini," kata dia.

Sekitar 150 keluarga dari para pasien berkumpul di luar rumah sakit. Polisi dan petugas keamanan mengelilingi gedung rumah sakit untuk mencegah keluarga pasien masuk.

 

2 dari 3 halaman

Menkes Mundur

Menteri Kesehatan Yordania, Nathir Obeidat, dalam konferensi pers menyatakan bertanggung jawab secara moral atas peristiwa yang terjadi di rumah sakit di Al Salt.

Dia mengatakan masalah sudah teratasi dan para pasien sudah mendapatkan pasokan oksigen, lalu menyatakan mengundurkan diri.

Rumah sakit Al Salt kehabisan pasokan oksigen pada Sabtu mulai pukul 6 hingga 8 pagi. Kondisi itu memaksa pengelola rumah sakit mencari bantuan oksigen dari ambulans dan tim pertahanan sipil.

 

3 dari 3 halaman

Berlangsung Singkat tapi Genting

Kekurangan oksigen terjadi pada bangsal perawatan intensif, bersalin, serta ruang perawatan pasien Covid-19. Pengakuan saksi ketika oksigen habis, mereka terpaksa melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) pada anggota keluarga mereka agar tetap hidup.

" Ayah dan ibu saya ada di dalam zona isolasi Covid-19 di rumah sakit, dan saya secara kebetulan berada di dalam ketika tiba-tiba oksigen habis," kata Fares Kharabsha, putra dari dua pasien Covid-19.

Dia sempat menanyakan apa yang terjadi kepada pihak rumah sakit. " Mereka mengatakan kami kehabisan oksigen dan mereka menunggu truk oksigen untuk memasok rumah sakit," kata Fares.

Bantuan segera datang dari pertahanan sipil. Fares mengatakan mereka menyediakan tabung oksigen.

" Mereka mulai menyadarkan pasien, di antaranya adalah orangtua saya," kata Fares.

Sumber: Al Jazeera

Beri Komentar