Dikira Bagus Buat Lingkungan, Pertambahan Danau Kecil Justru Bahayakan Bumi, Begini Kata Pakar

Reporter : Sugiono
Rabu, 7 Desember 2022 15:00
Dikira Bagus Buat Lingkungan, Pertambahan Danau Kecil Justru Bahayakan Bumi, Begini Kata Pakar
Kemunculan danau-danau kecil ini rupanya menjadi masalah serius bagi kesehatan Bumi. Alasannya?

Dream - Bagi orang awam, kemunculan danau baru mungkin dianggap sebagai pertanda yang baik buat lingkungan.

Tapi tidak demikian dengan pendapat Jing Tang, ilmuwan dari Universitas Kopenhagen, Denmark.

Baru-baru ini terungkap bahwa dalam empat dekade terakhir telah muncul danau-danau kecil di permukaan Bumi.

Kemunculan danau-danau kecil ini rupanya menjadi masalah serius bagi kesehatan Bumi. Alasannya?

1 dari 5 halaman

Karena pesatnya perkembangan danau kecil itu justru berdampak pada jumlah gas rumah kaca yang dipancarkan penampung air tawar Bumi tersebut.

Penelitian menunjukkan antara tahun 1984 hingga 2019, luas permukaan danau secara global terus bertambah.

Jika diakumulasikan, luas danau secara global ini lebih dari 46.000 kilometer persegi atau kurang lebih seukuran negara Denmark.

2 dari 5 halaman

Penyebaran danau ini setara dengan peningkatan tahunan emisi karbon seberat 4,8 teragram (atau triliun gram) CO2. Angka ini sama dengan peningkatan CO2 di Inggris pada tahun 2012.

Dikutip dari Science Alert, zat-zat seperti karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, dan gas lainnya, sebagian besar dihasilkan oleh danau.

Zat-zat tersebut terbentuk karena aktivitas bakteri dan jamur yang 'menggerogoti' dasar air. Mereka memakan tumbuhan dan bangkai yang tenggelam ke dasar danau.

" Ada perubahan besar dan cepat pada danau dalam beberapa dekade terakhir yang memengaruhi gas rumah kaca, serta ekosistem dan akses ke sumber daya air.

" Pengetahuan baru tentang luas dan dinamika danau memungkinkan kami menghitung potensi emisi karbonnya dengan lebih baik," kata ahli ekologi Jing Tang dari Universitas Kopenhagen, Denmark.

3 dari 5 halaman

Untuk menghitung efek gas rumah kaca dari danau-danau kecil ini, peneliti menggunakan kombinasi citra satelit dan algoritma khusus.

Danau yang lebih kecil (kurang dari satu kilometer persegi) berperan dalam perhitungan gas rumah kaca. Danau-danau ini menghasilkan volume emisi yang tinggi dibandingkan dengan ukurannya.

Perairan yang tidak terlalu luas ini hanya mencakup 15% dari total seluruh danau, namun bertanggung jawab atas 45% peningkatan karbon dioksida dan 59% peningkatan emisi metana selama periode 1984 hingga 2019.

4 dari 5 halaman

Danau kecil mengeluarkan gas rumah kaca dalam jumlah yang tidak proporsional karena mengakumulasi lebih banyak bahan organik, yang diubah menjadi gas.

Selain itu, danau-danau kecil ini umumnya dangkal sehingga mempermudah gas rumah kaca mencapai ke permukaan dan naik ke atmosfer.

" Danau kecil juga jauh lebih sensitif terhadap perubahan iklim dan cuaca, serta gangguan manusia. Akibatnya, ukuran dan kimia airnya sangat berfluktuasi," tambah Tang.

5 dari 5 halaman

Lebih dari setengah peningkatan jumlah danau kecil selama periode penelitian disebabkan oleh aktivitas manusia, kebanyakan waduk yang baru dibangun.

Sementara sisanya disebabkan gletser yang meleleh dan permafrost yang mencair. Lucunya, pelelehan dan pencairan itu disebabkan oleh pemanasan global Bumi itu sendiri.

Peneliti berharap bahwa data ini akan berguna untuk membuat perkiraan tentang iklim dan sumber daya air tawar di masa depan.

" Kumpulan data ini dapat digunakan untuk membuat perkiraan yang lebih baik tentang sumber daya di danau air tawar.

" Selain itu berguna untuk menilai risiko banjir serta pengelolaan danau yang lebih baik, karena kawasan danau juga berdampak pada keanekaragaman hayati," jelas Tang.

Beri Komentar