Disebut Meninggal karena Corona, Abu Jenazah Diterima Keluarga, Ternyata..

Reporter : Sugiono
Rabu, 29 April 2020 08:01
Disebut Meninggal karena Corona, Abu Jenazah Diterima Keluarga, Ternyata..
Keluarga pun sudah menerima abu jenazah dari wanita yang juga anggota keluarganya itu.

Dream - Hampir sebulan wanita Ekuador itu dinyatakan meninggal akibat Covid-19. Keluarga pun sudah menerima abu jenazah dari wanita yang juga anggota keluarganya itu. 

Tapi setelah sebulan, keluarga bingung karena mendapat kabar bahwa wanita itu belum meninggal melainkan koma dan akhirnya siuman. 

Kisah membingungkan ini berawal ketika Alba Maruri dirawat di rumah sakit di Guayaquil, Ekuador, bulan lalu. Wanita 74 tahun itu menderita demam dan sesak napas, seperti dilansir koran lokal El Comercio.

1 dari 3 halaman

Keluarga Dilarang Mendekati Jenazah

Entah bagaimana, rumah sakit memberi tahu keluarga Maruri meninggal pada 27 Maret akibat Covid-19. Dokter pun menunjukkan jenazah Maruri di kamar mayat kepada keluarganya.

Tetapi karena takut menyebarkan Covid-19, pejabat kota melarang keluarga untuk mendekati jenazah Maruri.

2 dari 3 halaman

Warna Rambut dan Kulitnya Sama

Keponakan Maruri, Jaime Moria, mengira yang di kamar mayat tersebut adalah benar-benar jenazah bibinya.

" Saya takut melihat wajahnya. Saya berdiri satu setengah meter jauhnya. Dia memiliki rambut yang sama, warna kulit yang sama," ujar Jaime.

Jenazah wanita di kamar mayat rumah sakit itu pun dikremasi atas biaya keluarga Maruri sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona.

3 dari 3 halaman

Rumah Sakit Rupanya Salah Kremasi

Namun rupanya rumah sakit salah melakukan kremasi. Jenazah wanita tersebut ternyata bukan Maruri.

Karena, Maruri yang sesungguhnya baru sadar dari komanya pada Kamis pekan lalu. Maruri pun marah-marah kepada pejabat kota dan rumah sakit.

Menurutnya, pejabat kota dan rumah sakit telah membuat gaduh sehingga keluarganya menjadi sedih di tengah pandemi virus corona.

Kota Guayaquil sendiri merupakan pusat penyebaran virus korona di Ekuador. Kasus positif Covid-19 di kota itu mencapai lebih dari 22 ribu dengan kematian mendekati angka 600 jiwa.

Sumber: New York Post

Beri Komentar