Diprediksi Bubar Oleh Banyak Orang Karena LDR 13 Tahun, Pasangan Ini Ternyata Malah Langgeng
Dream - Selama ini banyak yang meragukan cinta yang dilakukan dengan cara long distance relationship alias hubungan cinta jarak jauh.
Selain terkendala jarak dan waktu, cinta model LDR-an ini sangat rentan terjadi keretakan hingga berujung pada perpisahan.
Namun mitos tentang buruknya cinta yang dilandasi LDR ternyata tidak berlaku pada pasangan Albania dan Singapura ini.
Kisah cinta mereka dimulai di Facebook dua belas tahun yang lalu, ketika keduanya mulai berkenalan melalui seorang teman.
Waktu itu Hermes adalah seorang mahasiswa di negaranya, Albania. Sementara Irene berada di Singapura.
" Kami saling menelepon menggunakan Skype setiap hari, dan Irene harus berkorban karena perbedaan waktu," kenang Hermes.
Bahkan, demi bisa mengobrol lama dengan Hermes, Irene baru bisa tidur jam 6 pagi. Dan itu semua dilakukannya setiap hari.
Hubungan cinta jarak jatuh itu berlangsung selama tiga tahun hingga akhirnya Hermes memutuskan berhenti kuliah agar bisa bertemu Irene.
Hermes datang ke Singapura pada tahun 2014 untuk bertemu Irene sekaligus melamar dan menikahi wanita yang dicintainya itu.
" Saya khawatir dia akan menunggu terlalu lama jika saya menyelesaikan kuliah, jadi saya datang ke Singapura pada tahun 2014," kata Hermes.
Saat menikahi Irene, Hermes mengaku saat itu dia benar-benar bangkrut. Tidak punya uang untuk merayakan pernikahnnya.
Jadi, pernikahan yang digelar tepat pada hari Valentine itu berlangsung secara sederhana. Bahkan tidak ada acara pesta atau makan malam layaknya sebuah pernikahan.
Mirisnya lagi, saat menikahi Irene, Hermes hanya bisa membelikan cincin plastik seharga 20 dolar Singapura. Jika dikonversi dalam rupiah saat ini, setara Rp227 ribu.
" Kami menikah tanpa ada pesta atau upacara besar, hanya cincin plastik seharga 20 dolar Singapura dan sebuah cincin kawin perak yang mampu kami beli," ujar Hermes.
Hermes dan Irene kemudian mengisahkan cerita cinta mereka dalam sebuah kontes Love Story di Stomp di tahun yang sama ketika mereka menikah.
Saat itu Hermes dan Irene sempat mengungkapkan bahwa perbedaan usia 13 tahun bukanlah masalah bagi mereka.
Kini, sembilan tahun kemudian, Hermes kembali bercerita tentang perjalanan cintanya dengan Irene setelah menikah.
" Sembilan tahun yang lalu, kami menulis untuk Stomp di Hari Valentine, dan saat itu saya masih menjadi mahasiswa yang bangkrut. Jadi saya membelikannya cincin plastik seharga 20 dolar," katanya.
Sekarang, di Hari Valentine 2023, Hermes dengan bangga akhirnya bisa membelikan Irene sebuah cincin berlian asli dari SK Jewellery.
Meskipun itu bukan cincin termahal di toko, bagi Irene itu adalah cincin termahal yang dibeli suaminya untuknya.
Hermes kemudian bercerita tentang kehidupan rumah tanggannya hingga akhirnya bisa menjadi orang sukses di Singapura.
Sebagai pengantin baru, Hermes mengaku tidak mendapat dukungan mertuanya karena perbedaan usia. Akhirnya mereka pindah ke sebuah flat kecil di Woodlands.
" Irene bekerja dan saya tinggal di rumah melakukan beberapa pekerjaan online," kata Hermes.
Hermes menambahkan kehidupannya bersama Irene sangat sulit. Mereka bertahan hidup dengan 10 dolar sehari untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
Namun berkat kerja keras Hermes dan dukungan dari Irene, pasangan viral ini pun berhasil mengatasi rintangan berat.
Hermes yang kini menjadi penduduk tetap Singapura memiliki dua perusahaan di negara itu, yakni Lion City Aircon dan Expats Coliving. Sementara Irene adalah seorang ibu rumah tangga.
Hermes mengatakan bahwa dia tidak akan berada di tempatnya sekarang tanpa cinta dan dukungan dari Irene, istri tercintanya.
" Saya sekarang berusia 31 tahun, dan istri saya 44 tahun. Meski banyak yang mencibir, tapi cinta kami tidak pernah pudar seperti yang dikatakan orang.
“ Ada yang bilang jika pria lebih muda menikahi wanita yang lebih tua, dia pasti hanya mengincar hartanya. Tetapi saat menikahi Irene, dia juga dari keluarga biasa," ucap Hermes.
Setelah berhasil mengatasi masalah finansial dan hujatan dari orang sekitar, kini Hermes dan Irene fokus untuk mendapatkan momongan.
" Kami telah mencoba fertilisasi in vitro (IVF) dan mudah-mudahan, di usianya, bisa berhasil. Namun dokter memberi tahu bahwa kami hanya memiliki peluang enam persen tetapi kami tidak akan putus asa," pungkas Hermes.
Advertisement
Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker

YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya

29 Pekerja Migran Indonesia Selamat dari Kebakaran Maut Hong Kong, Tiga Masih Dicari