Dituding Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP, Jokowi: Katanya Golkar, Masak Mau Direbut Semuanya

Dituding Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP, Jokowi: Katanya Golkar, Masak Mau Direbut Semuanya

© Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp30 Miliar untuk Gaza dan Sudan 2024 maverick

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons tudingan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto tentang rencana merebut kursi ketua umum PDIP usai Pilpres 2024.

Sebelumnya, Hasto menyebut Jokowi mengirim menteri khusus untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.

Jokowi membantah tudingan tersebut. Dia meminta Hasto tidak melontarkan tudingan-tudingan seperti itu.

" Masak semua mau direbut semuanya? Jangan, jangan seperti itu," kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu 3 April 2024.

© Dream

Jokowi justru membalas pernyataan Hasto dengan guyonan. Dia mengaitkan dengan tudingan kudeta Partai Golkar beberapa waktu lalu.

" Bukannya Golkar? Katanya mau ngerebut Golkar," ujar Jokowi tertawa.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap upaya Presiden Jokowi mempertahankan kepemimpinannya. Bahkan, Hasto menyebut Jokowi mengincar kursi ketua umum PDI Perjuangan yang diduduki Megawati Soekarnoputri.

Menurut Hasto, eks Wali Kota Solo tersebut ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol, yakni Golkar dan PDI Perjuangan.

" Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri power full," kata Hasto, dilansir dari merdeka.com, Selasa 2 April 2024.

© Hasto Kristiyanto PDIP 2024 maverick

Hasto menyebut, dalam kabinet Jokowi ada menteri powerfull dan menteri super powerfull. Kemudian, yang mendapatkan tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan adalah menteri power full.

"Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke

© Hasto: Parpol Pengusung 03 Menegaskan Proses Pemilu Belum Selesai 2024 maverick

Hasto mengungkapkan, upaya pengambilalihan parpol yang dipimpin Megawati ini pernah terjadi para era Soeharto demi mempertahankan kekuasaan lewat Pemilu 1971.

" Nah, ini harus kita lihat, mewaspadai bahwa ketika berbagai saripati kecurangan Pemilu 71, yang menurut saya 71 saja enggak cukup, ditambah 2009, menghasilkan 2024, kendaraan politiknya sama," ujar Hasto.

Hasto juga menyampaikan ada pula upaya dari kubu Jokowi untuk membentuk koalisi partai politik yang besar. " Sekarang ada gagasan tentang soal koalisi besar permanen seperti ada barisan nasional," pungkas Hasto