Dituduh Sebagai Anggota ISIS, Sopir Taksi Muslim Menangis

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 17 November 2015 14:26
Dituduh Sebagai Anggota ISIS, Sopir Taksi Muslim Menangis
Alex menceritakan kisah pilu seorang sopir taksi muslim yang taksinya tidak laku karena dituduh sebagai anggota ISIS.trage

Dream - Tragedi Paris membawa dampak buruk besar tidak hanya pada muslim di Prancis. Akibat tragedi itu, tingkat Islamophobia di Amerika Serikat meningkat dan membuat muslim di sana semakin tersudutkan.

Pengalaman tersebut dialami oleh seorang sopir taksi muslim di Manhattan, New York, Amerika Serikat. Sopir ini menangis lantaran dituduh sebagai bagian dari ISIS. Menyedihkan lagi, karena tudingan itu pula, tidak ada satupun orang yang mau naik taksinya.

Kisah ini diabadikan oleh seorang warga New York, Alex Malloy, 23 tahun, yang menjadi penumpang taksi itu. Dia terlibat percakapan memilukan dengan sang sopir muslim itu tentang bagaimana dia begitu tidak dipercaya orang.

Kata-kata pertama yang diterima Malloy dari sang sopir saat dia masuk taksi itu adalah 'terima kasih'.

Sang sopir kemudian memberitahu Malloy dia adalah penumpang pertama sejak berkeliling selama dua jam dan mengatakan orang-orang New York menjadi terlalu takut masuk taksinya.

Malloy tertegun mendengar cerita sang sopir. Hatinya tidak tega menyadari pengalaman sulitnya mencari nafkah, lantaran dituduh sebagai bagian dari teroris hanya karena memeluk agama Islam.

Dia lalu menuliskan perbincangan itu dan mengunggah ke akun Twitter dan Facebook milik dia.

" Selama 25 menit saya berbincang dengan orang asing ini, dia juga manusia seperti Anda dan saya, dia bukan termasuk bagian atas apa yang terjadi," tulis Malloy dalam akun media sosial milik dia.

" Dia menangis sepanjang perjalanan menuju apartemen saya dan itu membuat saya ikut menangis juga. Dia terus mengatakan, 'Allah, Tuhan saya, tidak percaya dengan ini. Orang-orang berpikir saya bagian dari ini (ISIS) padahal tidak'," lanjut Malloy.

Sopir taksi itu mengatakan kepada penumpangnya tidak ada satupun orang ingin menggunakan jasanya karena merasa tidak aman.

" Ini merupakan momen paling memilukan pernah saya alami sepanjang hidup saya," tulis Malloy.

" Dia seorang pria yang ramah, usianya hampir sama dengan saya, mungkin tidak lebih dari 25 tahun. Saya tidak dan tetap tidak percaya saya mendengar kata-kata orang ini," ungkap dia.

Dia lalu menutup statusnya dengan ajakan agar orang-orang berhenti menyalahkan muslim.

" Tolong berikan simpati Anda pada orang ini, dia tidak hanya korban diskriminasi tapi juga kebencian di saat seperti ini. Tolong berhenti menggeneralisasi masyarakat ini. Tolong berhenti mengatakan 'Muslim adalah masalah', karena mereka bukan masalah. Mereka adalah saudara dan saudari kita... Kita semua adalah manusia," tulis Malloy.

Pesan mengharukan yang ditulis Malloy melawan Islamophobia tersebar dan telah diretweet sebanyak lebih dari 31.000 kali dan disukai 23.000 pengguna.

" Balasannya begitu menyentuh dan tulus. Tidak hanya dari komunitas Muslim, tapi setiap orang memberikan balasan," ujar Malloy kepada Huffington Post.

" Terutama pada saat seperti sekarang ini, di negara kita dan dunia kita... untuk melihat orang-orang secara bersama-sama mengatakan 'ini sangat penting' membuat saya menangis," ungkap dia.

(Ism, Sumber: mirror.co.uk)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More