Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf Saat Bertemu Paus Fransiskus Di Vatikan, September 2019 (Istimewa)
Dream - Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, akan menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Agama-agama Ibrahim yang digelar di Vatikan 14 hingga 17 Januari 2020. Dia diminta menyampaikan pandangan untuk membangun gerakan bersama menciptakan perdamaian dunia.
" Kali ini saya harus hadir karena agendanya luar biasa penting,” kata Gus Yahya melalui keterangan tertulis diterima Dream, Senin 13 Januari 2020.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu mengatakan undangan ini merupakan kali kedua yang diterimanya dari Vatikan. Pada Oktober silam, dia diundang dalam pertemuan dunia membahas isu seputar euthanasia, namun berhalangan hadir.
Menurut Gus Yahya, forum kali ini diinisiasi oleh Multi-Faith Neighbours Network, organisasi antaragama berbasis di Amerika Serikat. Organisasi ini didirikan bersama oleh Imam Eksekutif All Dulles Area Muslim Society (ADAMS) Center, Mohamed Magid, pendiri Gereja Northwood di Keller, Texas, Pastor Bob Roberts, dan Presiden World Union for Progressive Judaism, Rabbi David Saperstein.
Dalam pertemuan nanti, Gus Yahya akan mendorong digalakkannya dialog antaragama secara terus menerus. Juga diwujudkan dalam tindakan nyata, tidak hanya sebatas kutipan-kutipan dari Kitab Suci maupun pernyataan para tokoh agama.
" Sudah terlalu lama umat manusia menunggu para tokoh agama bicara sejujur-jujurnya tentang masalah-masalah yang nyata-nyata sedang menimpa umat manusia dewasa ini, termasuk permusuhan dan konflik yang bengis di antara kelompok-kelompok berbeda agama," kata Gus Yahya.
Ulama kelahiran Rembang, Jawa Tengah, itu menegaskan, hakikat agama diturunkan ke bumi untuk menolong manusia mencari jalan keluar dari setiap persoalan. Tetapi karena lemahnya sifat dasar manusia, agama tereduksi sebatas menjadi identitas kelompok dan digunakan untuk bersaing dan bertarung dengan yang berbeda.
" Pada titik itulah, agama menjadi sumber konflik," kata dia.
Dia menambahkan, agama harus dimerdekakaan dari jeratan posisi sebagai sumber masalah. " Mengembalikannya kepada tujuan hakiki sebagai landasan memecahkan masalah," ucap Gus Yahya.
Dream - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas, mengapresiasi ketenangan Eko, anggota Badan Ansor Serba Guna (Banser) yang mendapat persekusi di Jakarta Selatan.
" Sikap sahabat Eko patut dipuji. Tenang, sabar, dan tidak terpancing provokasi berupa olokan, cacian, paksaan dan tindakan yang mengesankan diri paling tahu Islam," ujar Robikin dalam keterangan tertulisnya, Rabu 11 Desember 2019.
Dengan bersikap tenang, kata dia, membuktikan bahwa Eko memiliki kedalaman ilmu pemahaman yang lebih baik.
" Respons kader Banser tersebut justru membuktikan kedalaman kualitas pemahaman keagamaan warga nahdliyyin dan keluhuran akhlaknya. Sesuatu sebagaimana diajarkan oleh agama," kata dia.
Robikin mengatakan, Islam melarang pengafiran orang lain, apalagi sesama Muslim.
" Mudahnya menjatuhkan vonis kafir ini boleh jadi disebabkan karena ideologi takfiri yang belakangan berkembang di Indonesia," ujar dia.
Dream - Anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) mengalami persekusi pada Selasa, 10 Desember 2019. Peristiwa itu beredar di dunia Twitter.
Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pd. Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser kota Depok yang membanggakan, tdk emosional & menjawab dengan akhlaq terpuji. Sementara yg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian. pic.twitter.com/Mig1Co6LzE
— Nahdlatul Ulama (@nahdlatululama)December 10, 2019
Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid membagikan video tersebut ke akun Twitternya @AlissaWahid.
" Orang-orang ini tidak hanya mengganggu kelompok warga negara yg bukan muslim. Kelompok muslim seperti Banser NU pun diganggunya. Sejatinya, yang mereka perjuangkan bukan kebenaran, tapi kepentingan dirinya sendiri, dengan atas namakan agama," tulis Alissa.
Orang-orang ini tidak hanya mengganggu kelompok warga negara yg bukan muslim. Kelompok muslim spt Banser NU pun diganggunya. Sejatinya, yg mereka perjuangkan bukan kebenaran, tapi kepentingan dirinya sendiri, dengan atasnamakan agama.
— Alissa Wahid (@AlissaWahid)December 10, 2019
Dalam video yang beredar, dua anggota Banser dipaksa untuk menunjukkan keislamannya. Dua anggota Banser dimintai kartu identitas dan dipaksa mengucap takbir.
" Lu takbir dulu kalau muslim," kata pria yang mempersekusi.
Dilaporkan NU Online, peristiwa itu terjadi di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Korban persekusi yaitu berasal dari Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser salah satu kecamatan di Depok, Jawa Barat.
Banser Jakarta Selatan melaporkan aksi persekusi ini ke kepolisian. " Jangan ambil tindakan sendiri-sendiri," kata Kepala Satuan Koordinator Cabang Banser, Jakarta Selata, Yaya Khoirudin.
Dream - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, mengatakan jenggot, cadar dan celana cingkrang hanya masalah kecil dalam kehidupan keagamaan di Indonesia.
" Soal jenggot atau cingkrang itu masalah kecil lah," ujar Said di gedung PBNU, Jakarta, Selasa 12 November 2019.
Said menegaskan masalah besar yang tengah dihadapi di Indonesia adalah radikalisme dan bagaimana mengatasinya.
" Yang masalah besar adalah bagaimana menyelesaikan deredikalisme," ucap dia.
Ulama asal Cirebon itu mengingatkan Indonesia jangan sampai seperti negara-negara di Timur Tengah yang hancur karena adanya radikalisme.
" Irak sudah 1,5 juta nyawa menghilang, Afghanistan 40 tahun perang saudara, Suriah sudah 500 ribu (orang tewas), Mesir belum selesai, Libya masih ribut," kata dia.
Said berharap seluruh rakyat Indonesia terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan sehingga perpecahan tidak terjadi. Dia juga mendorong agar masyarakat kembali menggalakkan gotong royong.
" Jangan sampai seperti itu, maka yang penting kita mensosialisasikan gotong royong, persaudaraan sebangsa setanah air, kita ini bersaudara," kata dia.
Advertisement
5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian