Awal Mula Kasus Doni Salmanan dan Kabar Cuan 70% dari Trader Quotex yang Buntung

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 9 Maret 2022 15:01
Awal Mula Kasus Doni Salmanan dan Kabar Cuan 70% dari Trader Quotex yang Buntung
Kuasa hukum RA, pelapor Doni Salmanan, mengatakan Doni Salaman raup keuntungan 70 persen di saat RA terus-menerus kalah dalam tradingnya.

Dream - Doni Salmanan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan aplikasi trading Quotex. Doni yang baru berusia jelang 24 tahun ini dilaporkan seseorang berinisial RA pada 3 Februari 2022 ke Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP:B/0059/II/2022/SPKT/Bareskrim Polri.

Kini pria yang sempat mendapat julukan Crazy Rich Bandung ini terancam hukuman pidana selama 20 tahun setelah dianggap melanggar ndang-undang UU Informasi dan TRansaksi Elektronik (ITE) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Bayu Manuhutu, Kuasa Hukum RA, mengungkapkan latar belakang pelaporan kliennya. Bayu mengatakan awalnya RA, kliennya menonton akun youtube channel King Salaman yang diketahui milik Doni Salmanan.

" Pada beberapa video yang klien kami tonton melihat video kendaraan mewah dari motor hingga mobil mewah yang katanya hasil dari trading binary option Quotex," kata Bayu saat berbincang dengan Merdeka.com, pada Rabu, 9 Maret 2022.

Melihat keberhasilan yang diraih Doni Salmanan, RA memutuskan bergabung dalam grup VIP Telegram Doni Salmanan.

Seiring berjalanya waktu RA terus mengalami kekalahan dalam aktivitas tradingnya. Sebaliknya Doni sebagai afiliator mendapatkan keuntungan yang besarnnya mencapai 70 persen dari setiap trader.

1 dari 4 halaman

Doni Raup Cuan 70%

RA tergabung dalam grup VIP telegram Doni Salmanan yang saat itu berposisi sebagai mentor trading. " Pada grup tersebut Doni Salmanan menjadi mentor trading," ungkap Bayu.

Sayangnya, segala jurus yang diajarkan kepada grup member telegram tidak semulus arahan Doni. Bukannya untung, kliennya malah banyak yang merugi.

" Bahkan, klien kami tidak pernah menang, hampir total kalah," tutur Bayu.

Seiring kekalahan yang terus dialami, RA mendengar kabar yang mengatakan keuntungan yang diperoleh afiliator, seperti Doni, berasal dari trader yang kalah. Tak tanggung-tanggung, cuan yang diperoleh sebesar 70 persen.

" Bahwa setelah viral dimedia dijelaskan oleh mantan afiliator jika trader kalah maka afiliator mendapatkan keuntungan hingga 70 persen. Bahwa setelah mendapat informasi tersebut klien kami merasa dikelabui oleh sistem yang ternyata hanya menguntungkan platform quotex dan afiliator," bebernya.

 

2 dari 4 halaman

Adanya Deposit untuk Join Grup

Alasan lain yang mendorong RA melaporkan Doni Salmanan adalah adanya ketentuan uang deposit untuk bergabung dalam grup tersebut.

" Menurut keterangan RA untuk masuk group VVIP DS memang ada minimal deposit dan join menggunakan link referral DS di platform Quotex," ungkap Bayu.

Dengan kekalahan beruntung dan kabar Doni Salmanan yang terus meraup untung, RA akhirnya memutuskan melaporkan Doni ke polisi.

" Maka pada tanggal 3 Februari 2022 RA selaku klien kami Bayu Manuhutu SH & Rekan, melaporkan kasus ini ke SPKT Bareskrim Mabes Polri."

 

3 dari 4 halaman

Pembelaan Doni Salmanan

Sementara itu Doni Salmanan sempat membuat video klarifikasi berjudul 'Doni Salmanan Bubarin Grup VVIP Quotex Nya' yang diunggah akun bernama AHA Motovlog, Doni memberikan pembelaan.

Video yang diunggah pada 7 Februari 2022 lalu menyebutkan Doni tidak pernah memaksa para trader, member grup VVIP telegram untuk bergabung. Doni menegaskan siapapun memiliki hak untuk menjadi seorang afiliator. 

Potongan capture Doni di dalam grup menjawab gaduh pelaporan di luar sana.

" Nama saya sangat dijatuhkan mengenai afiliasi. Padahal afiliasi itu adalah hal yang sah-sah saja menurut saya. Siapapun bisa menjadi afiliasi. Sekarang publik yang tidak tahu apa-apa jadi menilai bahwasanya afiliasi itu penipu, makan duit haram, padahal kenyataannya tidak seperti itu," tulis Doni Salmanan dalam pesan di group VIP itu.

Ia berdalih, tidak pernah melakukan paksaan ke seseorang untuk bertrading. Seluruh biaya pendaftaran, deposit uang dan rugi yang dialami para trader, member di bawahnya dilakukan secara sadar oleh para trader.

" Saya tidak pernah mengajak paksa orang untuk trading, kalian daftar dengan tangan kalian sendiri secara sadar, sadar saat menyetujui prosedur broker saat melakukan pendaftaran, deposit dengan sadar, profit dengan sadar, dan lose saat sadar," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Doni Menutup Akun Group Telegram

Akhirnya, Doni memutuskan untuk menutup akun VVIP Group Telegram Membernya. Pun, ia mengimbau para trader agar menarik uang mereka dari aplikasi jika ragu.

" Nah dengan adanya isu seperti ini dengan berat hati saya menyatakan untuk menghentikan kegiatan binary option bersama kalian. Dan per hari ini saya akan melepaskan tanggung jawab saya dengan kalian para member di group ini yang sedang trading di binary options," katanya.

" Jika kalian merasa ragu dan lain sebagainya, kalian bisa tarik dana kalian masing-masing dan stop melakukan semua instrumen trading karena trading itu sangat high risk. Apabila suatu saat ada trouble dengan platform binary option, saya tidak akan bisa bantu karena saya bukan orang dalam yang bisa membantu trouble kalian," kata Doni Salmanan.

Sumber: Merdeka.com

 

Beri Komentar