Aurat bagi seorang perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Aurat bagi seorang perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Dream - Menutup aurat adalah salah satu kewajiban bagi setiap muslimah, terutama yang sudah baligh. Perintah itu tertulis dengan jelas dalam Al-Quran maupun hadis nabi.
Aurat bagi seorang perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Di luar dua area aurat tersebut, para muslimah dianjurkan memakai jilbab dan pakaian yang sesuai syariat Islam.
Perintah menutup aurat sebagai bagian dari upaya Islam memuliakan kaum perempuan. Dengan aurat yang tertutup, seorang muslimah juga akan terhindar dari risiko berbahaya, baik saat menjalani kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Nah, berikut adalah dosa dan bahaya tidak menutup aurat sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Al-Quran telah menjelaskan perintah menutup aurat bagi para muslimah. Perintah itu hendaknya dikerjakan demi kebaikan sahabat Dream sendiri di dunia maupun akhirat. Berikut adalah ayat-ayatnya.
Surat Al-Ahzab Ayat 59
" Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: " Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka" . Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59)
Surat Al-A'raf Ayat 26
" Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.
Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." (QS. Al-A'raf: 26)
Selain dalil tentang aurat dalam Al-Quran, beberapa riwayat hadis juga menjelaskan tentang anjuran menutup aurat.
Berikut adalah beberapa dalilnya.
Hadis Riwayat Tirmidzi
" Wanita itu adalah aurat, apabila dia keluar akan dibuat indah oleh syetan.” (HR. Tirmidzi)
Hadis Riwayat Bukhari
Terdapat kisah di mana wanita yang akan berangkat untuk menunaikan shalat ied dan tidak memakai hijab, maka Rasulullah SAW memerintahkan, “Hendaknya Saudarinya meminjaminya Jilbab untuknya."
Hadis Riwayat Tirmidzi
Ummu Salamah berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana wanita berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke bawah? Beliau bersabda: Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkal, lalu ia bertanya lagi: Bagaimana bila masih terbuka kakinya? Beliau menjawab: “Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak boleh lebih."
Selain mendapatkan dosa, tidak menutup aurat juga mendatangkan bahaya yang akan dirasakan di dunia serta akhirat. Berikut bahayanya seperti dikutip dari almanhaj.or.id.
Mengumbar aurat bisa mendorong hawa nafsu. Ketika semakin dituruti untuk melakukannya, maka akan berpotensi untuk melakukan yang lebih.
Dimulai dari pamer wajahnya, lalu leher, rambut, dan bagian lainnya. Hingga akhirnya orang tersebut mengenyampingkan syariat Islam serta akhlaknya.
Bahaya dari tidak menutup aurat adalah hilangnya rasa malu. Bagi seorang muslim, penting sekali untuk memiliki rasa malu. Nah, ketika mengumbar auratnya, maka rasa malu itu akan melemah dan kemudian hilang.
Hilangnya rasa malu ini adalah sebuah kerugian yang sangat besar bagi seorang muslim. Karena rasa malu adalah kebaikan yang sangat besar dan juga bagian dari iman seseorang.
Menunjukkan aurat bisa membuat seseorang diperbudak oleh nafsunya. Ketika aurat diumbar, hal itu bisa membuat seseorang melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan. Seperti melakukan perawatan atau memberikan perlindungan yang maksimal untuk kulitnya.
Perlindungan itu bisa berupa layanan perawatan khusus hingga mengikuti model-model atau gaya yang tidak dibenarkan oleh syariat.
Belum lagi dari sisi finansial yang juga bisa membuat pengeluaran semakin membengkak hingga menciptakan gaya hidup yang konsumtif.
Mengumbar aurat bisa membuat seseorang disibukkan dengan nafs syahwatnya. Apalagi di zaman sekarang ini yang semakin banyak dilakukan. Misalnya kasus seorang kakek yang menggauli cucunya.
Nah, fenomena ini menunjukkan terjadinya kemerosotan moral. Tentu saja hal ini berdampak buruk bagi keamanan masyarakat. Di mana masyarakat akan merasa khawatir dengan kondisi di sekelilingnya.