Ponari Melamar Kekasihnya (Foto: Facebook/Aminatuz Zuroh)
Dream - Dukun cilik, Ponari kembali muncul dengan kabar bahagia. Di awal tahun ini, Ponari dikabarkan kekasihnya, Aminatuz Zuroh.
Melalui akun Facebook pribadinya, Aminatuz membagikan foto prosesi lamarannya dengan Ponari pada 11 Januari 2020. Proses lamaran tampak berlangsung sederhana.
" Alhamdulillah," tulis Aminatuz, diakses Jumat, 17 Januari 2020.
Ada empat yang dibagikan Aminatuz. Di usianya yang menginjak 20 tahun, dia dan kekasihnya memutuskan untuk segera menikah.
Ponari melamar kekasihnya
Lamaran tersebut berlangsung di kediaman Aminatuz, Desa Balungsari, Megaluh, Jombang, Jawa Timur.
Dalam prosesi tunangan tersebut, Ponari mengenakan pakaian hitam dengan motif batik warna merah muda. Dua keluarga berkumpul menjadi saksi dua sejoli ini.
Warganet pun mendoakan pasangan ini dapat diberi kelancaran hingga menikah dan mampu melanjutkan biduk rumah tangga dengan sakinah mawadah warohmah.
Pernikahan Ponari dan kekasihnya
" Ponari Lamaran. Ponari sempat gempar di Dsn Kedungsari Ds Balong Sari Megaluh Kab Jombang beberapa tahun lalu. Alhamdulillah, kini dia tumbuh dewasa dan ia sudah melamar si doi. Semoga Samawa Amin. Indah banget," tulis akun Kabare Wong Jombang.
Dilaporkan Merdeka.com, sosok Ponari menghebohkan publik dengan kemampuannya menyembuhkan penyakit dengan batu pada 2009. Akibat kepercayaan ini, banyak orang berbondong-bondong mendatanginya.
Kondisi ini membuat Ponari tertekan. Dikabarkan, Ponari tak lulus sekolah dasar karena psikologisnya tertekan.
Dream - Masih ingat Ponari? Dukun cilik asal Dusun Kedungsari, Desa Balungsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, yang sempat begitu fenomenal di tanah air pada tahun 2009 silam.
Berawal dari penemuan batu 'ajaib', Ponari kemudian dipercaya banyak orang sebagai dukun cilik sakti yang mampu menyembuhkan penyakit. Bertahun-tahun berlalu, bagaimana kabar Ponari kini? Apakah masih dianggap dukun sakti?
Seorang psikolog dan pakar mikro ekspresi, Poppy Amalia baru-baru ini melakukan sebuah wawancara dengan Ponari. Dalam wawancara yang kemudian diunggah ke akun Youtube itu, Poppy menanyakan berbagai hal seputar kehidupan Ponari saat ini.
Menariknya, setelah melakukan wawancara singkat, Poppy kemudian juga memberikan hasil pengamatan dan analisisnya terhadap Ponari berdasarkan kacamata ilmu NLP (Neuro Linguistic Program).
Berikut wawancara Poppy dengan Ponari:
Poppy : " Kalau sakit, berobat kemana?"
Ponari : " Kalau aku sih takut sama dokter, dikasih obat dikasih obat, saya gak mau minum, terus akhirnya sembuh sendiri."
Poppy : " Kamu percaya sama batu petir?"
Ponari : " Kalau aku sendiri percaya."
Poppy : " Bisa mengobati orang?"
Ponari : " Percaya dengan hal-hal gaib."
Poppy : Kamu percaya batu itu keramat?
Ponari : " Kalau batu itu keramat atau bukan, saya tidak tahu, soalnya semua kan makhluk Allah."
Poppy : Apa mimpi dan cita-cita kamu sekarang?
Ponari : " Mimpi aku sih, pingin punya usaha sendiri, pengen menanam buah (berkebun), menanam buah lokal."
Poppy : " Kapan mau mulai usaha?"
Ponari : " Ya secepatnya, insyaallah tahun depan."
Poppy : " Masih ingat bagaimana mengobati pasien dulu?"
Ponari : " Kalau itu saya sudah tidak sadar."
Poppy : " Jadi kamu setiap hari tidak sadar?"
Ponari : " Iya, tidak sadar, sampai sepi itu baru sadar, kan kayak tidur itu satu tahun."
Poppy : " Apa yang kamu rasakan ketika kebanjiran pasien?"
Ponari : " Nelangsa!"
Poppy : " Mengapa?"
Ponari : " Gak bisa gabung sama keluarga, waktu dulu itu ramai-ramai, bapak saya kan merantau,"
Poppy : Sekarang berapa banyak yang datang untuk berobat?
Ponari : " Kalau sekarang, jarang, kadang seminggu kadang ada."
Poppy : " Kalau dulu?"
Ponari : " Gak bisa menghitung, soalnya terlalu banyak."
Poppy : " Jadi lebih enak dulu atau sekarang?"
Ponari : " Menurut aku sih enakan sekarang, kalau dulu terlalu ramai."
Poppy : " Tapi uangnya kan tidak sebanyak dahulu?"
Ponari : " Kan nanti kalau usaha, kalau sukses kan kembali lagi."
Setelah wawancara tersebut, Poppy pun menjelaskan hasil analisisnya. Dengan menggunakan metode yang disebut NLP atau Neuro Linguistic Program, Poppy mencoba " membaca" dan memaknai gerak tubuh serta bahasa Ponari.
" NLP, sebuah metode yang bisa kita gunakan untuk mngetahui apa pikiran manusia itu yang mungkin tidak mau dia ungkap dengan bentuk kalimat, atau metode ini bisa kita gunakan saat kita mau merefreming atau memprogram ulang pikiran manusia dalam waktu yang sangat singkat," terang Poppy.
Poppy pun menjelaskan tentang ekspresi dari Ponari ketika diwawancara. Saat ditanya mengenai pergi berobat ke dokter, Poppy menyebut jika Ponari menunduk.
Menurut Poppy, gerakan menunduk menandakan kalau ada rasa malu, tidak yakin, atau kondisi tidak nyaman pada orang tersebut.
Poppy kemudian menjelaskan ekspresi Ponari ketika ditanya mengenai keyakinannya terkait batu ajaib. Menurut Poppy, tangan dan mulut Ponari menggambarkan jika dirinya tidak yakin dengan kekuatan batu tersebut.
Selanjutnya, Poppy menjelaskan mengenai ekspresi Ponari saat ditanya mengenai ingatannya saat mencelupkan batu ke air milik para pasiennya. Menurut Poppy, Ponari ingin mengatakan bahwa dirinya benar-benar tidak sadar ketika mencelupkan batu kepada para pasiennya.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?