Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Dream - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, siap mengembalikan hukuman mati demi keinginan untuk mengeksekusi Brenton Tarrant. Keinginan itu Erdogan ucapkan saat berkampanye untuk Partai AK.
Erdogan mengatakan, akan mengembalikan jasad Tarrant ke Australia. " Seperti kakek buyut mereka di Gallipoli," ujar Erdogan, dikutip dari Arab News, Jumat 21 Maret 2019.
Erdogan mengklaim, selama Perang Dunia Pertama, pasukan Australia dan Selandia Baru menyerang Turki.
Meski demikian, komentar panas Erdogan tidak boleh dianggap sebagai wakil umat Islam.
Peneliti Hubungan Internasional di Riyadh, Hamdan Al Shehri, menyebut, ucapan Erdogan dapat disimpulkan sebagai tindakan propaganda.
" Dia (Erdogan) adalah seorang propagandis dan politisi yang tidak dapat diprediksi," kata Hamdan.
" Dia terus mengatakan hal-hal semacam ini dan mengeluarkan permintaan maaf. Saat ini, dia membuat komentar yang tidak menenangkan," ucap dia.
Kritik juga dilontarkan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison. Dia menyebut pernyataan Erdogan ceroboh dalam situasi yang sensitif seperti ini.
Scott juga menolak usulan eksekusi mati yang ditawarkan Erdogan. " Saya berharap dan saya telah meminta agar komentar ini diklarifikasi, dan ditarik," kata Scott.
Tugu peringatan di Gallipoli terdapat pesan dari pendiri Republik Turki, Mustaga Kemal Ataturk. Tugu tersebut berisi, pesan mengenai peritiwa Gallipoli.
" Tidak ada perbedaan antara keluarga John dan Mehmet. Setelah kehilangan nyawa mereka di tanah ini, mereka telah menjadi putera puteri kami."
Scoot menyebut pesan itu mengubah Turki menjadi negara modern.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengatakan, telah mengutus Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, ke Turki untuk mencari klarifikasi atas komentar Erdogan.
" Dia akan pergi ke sana untuk mengklarifikasi dan bertatap muka," kata Jacinda.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan