Fakta di Balik Kubah Masjid Nabawi yang Bisa Bergeser, Ini Dia Penyebabnya

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Jumat, 16 Juni 2023 19:00
Fakta di Balik Kubah Masjid Nabawi yang Bisa Bergeser, Ini Dia Penyebabnya
Pembangunan kubah Masjid Nabawi adalah dengan mengombinasikan desain teknik, seni arsitektur, dan teknologi yang sangat luar biasa.

Dream - Masjid Nabawi menjadi salah satu bangunan sejarah Islam yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam di seluruh dunia. Bagi jemaah haji maupun umrah yang datang ke tanah suci untuk menjalankan ibadah, kurang lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke Masjid Nabawi.

Masjid Nabawi sendiri adalah masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad saw setelah Masjid Quba. Beliau membangun Masjid Nabawi dengan tangannya sendiri dibantu oleh para sahabat dan kaum muslimin.

Salah satu keistimewaan Masjid Nabawi dibanding masjid lainnya adalah barangsiapa yang melaksanakan sholat di Masjid Nabawi, maka akan diganjar pahala berkali lipat dibanding sholat di masjid lainnya.

Selama itu, Masjid Nabawi memang terkenal dengan payung raksasanya. Namun tak hanya itu saja, kubah Masjid Nabawi pun juga sangat spesial. Kubah tersebut bisa menutup dan membuka pada waktu-waktu tertentu. Hal tersebut tentu memiliki alasan tersendiri yang belum banyak diketahui oleh para jemaah.

Nah, bagi sahabat Dream yang penasaran dengan rahasia di balik kubah Masjid Nabawi yang bisa bergeser itu, berikut sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 3 halaman

Keistimewaan Kubah Masjid Nabawi

Kubah Masjid Nabawi memang harus diakui keindahannya. Tak hanya indah, kubah tersebut juga didesain agar bisa bergerak sendiri dalam kondisi tertentu. Momen seperti inilah yang biasanya ditunggu-tunggu oleh para jemaah yang berkunjung ke Masjid Nabawi.

Karya berupa kubah Masjid Nabawi adalah dengan mengombinasikan desain teknik, seni arsitektur, dan teknologi yang sangat luar biasa. Dalam desain itu terdapat kontrol otomatis yang membuat siapapun bisa berdecak kagum dengan keindahannya.

Kubah Masjid Nabawi sendiri berjumlah 27 kubah yang didesain bisa bergeser untuk membuka dan menutup sesuai dengan keperluan. Ada 12 kubah yang masing-masing berada di bangunan sayap kiri dan kanan. Kemudian 3 kubah di bangunan sayap belakang.

Pembangunan kubah tersebut adalah bagian dari proyek perluasan Masjid Nabawi oleh Raja Fahd. Bahkan beliau sendiri yang meletakkan batu fondasinya pada tahun 1984 - 1994. Dalam pembangunan kubah Masjid Nabawi tersebut melibat banyak pihak di dalamnya. Mulai dari perencanaan, pemilihan material, pemilihan teknologi, perancangan, pemilihan seniman, hingga orang-orang yang ahli dalam proses membuat, merakit, memasang, hingga merawatnya.

2 dari 3 halaman

Pembuatan Kubah Dikerjakan di Berbagai Negara

Beberapa tenaga ahli yang turut diterjunkan dalam proyek tersebut, salah satunya adalah arsitek asal Jerman bernama Mahmoud Bodo Rasch. Ia merancang bangun struktural kubah dan payung-payung raksasa di Masjid Nabawi. Untuk pembuatan kubah masjid dilakukan secara terpisah pada negara yang berbeda tergantung dengan spesialisasi yang diperlukan.

Rasch mengatakan kubah itu bisa bergerak ke samping menggunakan penggerak di rel yang terintegrasi. Bentuk kubahnya ada pengaruh Maroko dan kombinasi arsitektur tradisional dengan teknologi yang canggih. Lalu di bagian luar dan dalam kubah ada struktur baja yang menopang kubah serta terdapay komposit yang biasanya hanya digunakan untuk pembuatan pesawat.

Untuk lapisan luar kubah menggunakan laminasi epoksi serat karbon atau serat kaca dan ubin keramik heksagonal. Lalu untuk pelapis interior kubah berbahan kayu dan laminasi epoksi dengan panel veneer maple.

Selain itu juga dihiasi dengan ornamen cedar ukiran tangan yang dibuat di Maroko. Segmen dari kubah dipersiapkan dan dikemas di Jerman, baru kemudian dikirim ke Madinah untuk dipasang pada atap masjid.

Material-material yang dipilih adalah material yang ringan. Tujuannya adalah agar bisa mengurangi beban struktur yang menopangnya.

3 dari 3 halaman

Alasan di Balik Bergesernya Kubah Masjid Nabawi

Kubah Masjid Nabawi yang bisa bergeser tentu memiliki alasan khusus. Di mana agar bisa memperlancar sirkulasi udara secara alami ke dalam bangunan masjid. Sedangkan saat cuaca sedang panas, maka kubah-kubah itu bisa menutup atas.

Dengan begitu, jemaah yang sedang beribadah di dalamnya tidak kepanasan. Diketahui bahwa membuka dan menutupnya kubah Masjid Nabawi bisa dilakukan secara manual maupun otomatis.

Garis tengah dari kubah Masjid Nabawi adalah 7,375 meter. Sedangkan tinggi kubahnya adalah 4 meter. Ketika dibuka atau ditutup secara manual, maka perlu waktu 30 menit. Lalu saat dibuka atau ditutup otomatis, maka membutuhkan waktu hanya 30 detik.

Beri Komentar