Fakta-fakta Aneh Kasus Mutilasi Wanita di Malang

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 16 Mei 2019 12:41
Fakta-fakta Aneh Kasus Mutilasi Wanita di Malang
Dari bisikan hingga tato di telapak kaki.

Dream - Aparat kepolisian meringkus pelaku mutilasi perempuan di Pasar Besar Malang (PBM) Jawa Timur. Terduga pelaku, Sugeng, dibekuk polisi di kawasan Pembakaran Mayat Gotong Royong, Jalan Martadinata, Kota Malang.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, kronologi dan motif pembunuhan itu. Dari keterangan terduga pelaku, berikut fakta-fakta mengenai pembunuhan itu.

1. Korban dalam Keadaan Sakit

Sugeng mengatakan, bertemu korban sembilan hari lalu di Klenteng Tridharma Eng An Kiong. Saat dia temui perempuan tersebut dalam keadaan sakit.

Sugeng sempat menanyakan nama perempuan itu. Tapi, hanya dijawab, Maluku.

 

1 dari 3 halaman

2. Dibawa ke Pasar

Temuan jasad di Pasar Besar Malang (Foto: Pojoksatu.id)

Temuan jasad di Pasar Besar Malang (Foto: Pojoksatu.id)

Perempuan yang sedang sakit itu kemudian dibawa ke PBM sekitar pukul 17.00. Korban sempat menitipkan pesan sebelum meninggal dunia.

" Katanya sebelum meninggal korban sempat berpesan pada terduga pelaku ini untuk memutilasinya jika meninggal," kata Asfuri, dilaporkan Pojoksatu.id.

Asfuri menyebut, Sugeng mengaku memutilasi korban setelah tiga hari meninggal.

 

2 dari 3 halaman

3. Klaim Bisikan-bisikan

Asfuri mengatakan, Sugeng beralasan memutilasi korban karena bisikan-bisikan. Pengakuan ini patut dicurigai. Asfuri mengatakan, tidak serta-merta mengakui keterangan pelaku.

Asfuri masih menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan di laboratorium forensik untuk memastikan apakah terduga pelaku turut memperkosa korban.

 

3 dari 3 halaman

4. Menato Kaki Korban

Selain memutilasi, Sugeng turut menato telapak kanan kaki korban. Sugeng membubuhi telapak tangan itu dengan tulisan `Sugeng`.

Di kaki kiri, Sugeng juga membuat tato di telapak tangannya. Tulisannya, `Wahyu yang kuterima dari gereja comboran ketemu tukang kasus sama kerabatnya`.

Asfuri mengatakan, tato itu dibuat setelah korban meninggal dunia dengan alat seperti jarum sol sepatu.

" Setelah itu dia tindih tulisan tersebut menggunakan tinta bolpoin," kata Asfuri.

(ism, Sumber: Pojoksatu.id)

Beri Komentar