Batu Malin Kundang (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Legenda Maling Kundang yang dikutuk jadi batu oleh sang bunda, begitu lekat dalam benak rakyat Indonesia. Cerita rakyat satu ini dipercaya karena ada batu yang memang mirip seperti orang sujud di Sumatera Barat.
Batu itu dipercaya merupakan Malin Kundang yang dikutuk jadi batu. Lokasinya berada di Pantai Air manis, Padang, Sumatera Barat.
Sudah lama pantai tersebut menjadi objek wisata di Padang. Batu legendaris itu pun akan direvitalisasi oleh pemerintah setempat.
" Tahun ini akan dilakukan revitalisasi batu Malin Kundang di Pantai Air Manis, tanpa mengubah bentuk awal dan keasliannya," ujar Kepala Dinas Pariwisata Padang, Arfian dikutip dari Merdeka.com, Minggu 21 Juli 2019.
Rencananya, revitalisasi itu akan dimulai pada Agustus 2019 dengan total anggaran sebesar Rp15 miliar. Arifin mengatakan, anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat.
Arifin menjelaskan, revitalisasi itu bertujuan untuk lebih memunculkan batu Malin Kundang ke permukaan. Karena, kata dia, batu tersebut saat ini sebagian sudah tertutup oleh pasir pantai.
Selain itu, revitalisasi juga tidak hanya pada batunya saja. Tapi juga pada wilayah sekitarnya seperti memperbaiki akses dan mempercantik pedestrian yang akan dibuat sepanjang pantai hingga ke batu Malin Kundang.
Dengan adanya pedestrian yang nyaman, pemerintah berharap akan semakin banyak masyarakat mengunjungi tempat wisata batu Malin Kundang.
Menurut Arifin, tempat wisata legenda Malin Kundang masih menjadi primadona. Sebut saja ketika musim libur lebaran 2019, lima ribu wisatawan dalam satu hari datang ke pantai batu Malin Kundang. (mut)
(Sumber: Merdeka.com/Raynaldo Ghiffari Lubabah)
Dream - RameshKumari, anak 11 tahun dari Baglung, Nepal, perlahan-lahan berubah menjadi 'batu' akibat penyakit langka yang membuat sebagian kulit tubuhnya mengeras. Tidak itu saja, kakinya juga tumbuh tidak normal sehingga membuat hidupnya.
Menurut penuturan ibunya, Nanda, beberapa minggu setelah Ramesh lahir, kulitnya mulai mengelupas dan digantikan dengan sisik yang keras.
Sekarang, anak itu tidak bisa lagi berbicara atau berjalan karena tubuhnya kaku. Bahkan untuk memutar tubuhnya saja, Ramesh merasa kesakitan.
" Kulitnya mulai terkelupas 15 hari setelah dia lahir, digantikan oleh kulit baru yang sangat tebal," kata Nanda mengisahkan awal putranya mengalami musibah tersebut.
" Kulit baru tersebut lama-lama mengeras dan berubah warna menjadi hitam. Kami tidak tahu apa yang terjadi padanya dan bagaimana mengobatinya. Tak seorang pun bisa diminta pertolongan saat itu," tambah dia.
Nanda menambahkan, putranya itu hanya bisa berkomunikasi saat ingin makan atau buang air. Selama ini Ramesh sering menangis tapi orangtuanya tidak tahu apa yang menyakitinya atau bagaimana membantu anaknya itu.
" Anak-anak kecil yang melihatnya akan lari dan menangis ketakutan. Hidupnya sangat sulit sehingga kami merasa kasihan melihatnya," ujar Nanda.
Keluarga Ramesh tidak mampu mengusahakan pengobatan karena gaji Nanda hanya Rp1,3 juta sebulan.
Beruntung, ada seorang dermawan yang mau membantu Ramesh dan keluarganya. Penyanyi Inggris JossStone sudah menggalang dana dan berhasil mengumpulkan uang dalam jumlah yang lebih dari cukup untuk membiayai perawatan Ramesh.
Saat ini Ramesh mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kathmandu Medical Centre.
Apa yang menimpa Ramesh itu dalam dunia medis disebut dengan iktiosis. Ini adalah salah satu bentuk gangguan kulit yang diturunkan secara genetik yang ditandai dengan kulit kering dan bersisik. Kulit tersebut bisa tumbuh tebal tapi ada juga yang sangat tipis.
Setiap tahun, lebih dari 16.000 bayi lahir dengan berbagai bentuk iktiosis. Sampai sekarang, penyakit tersebut tidak ada obatnya. Namun peneliti dan dokter terus mengembangkan cara-cara yang efektif untuk membantu mengatasi gangguan kulit langka ini.
(Sumber: viral4real.com)
Dream - Selain bus, salah satu alat transportasi darat untuk jarak jauh yang murah saat ini adalah kereta api.
Di Indonesia, kereta api bahkan sudah menjadi budaya bagi pemudik di saat hari raya atau liburan sekolah.
Penumpang bisa melihat pemandangan alam yang indah karena rel kereta api biasanya berada di daerah pinggiran.
Di balik perjalanan yang mengasyikkan itu, pernahkah Sahabat Dream bertanya-tanya tentang rel kereta api?
Jika diperhatikan, kamu akan melihat bahwa di sepanjang jalurnya, rel kereta api berisi penuh dengan batu kecil atau batu kerikil.
Batu-batu kecil atau kerikil itu berfungsi untuk menjaga agar antara bantalan kanan dan kiri tetap pada posisinya.
Karena itulah batu kecil atau kerikil itu tidak boleh berbentuk bulat dan halus, tapi harus kasar dan tidak beraturan.
Jika bentuk batu atau kerikilnya bulat-bulat, bantalan rel kereta api bisa goyang sehingga jarak antara bantalan kiri dan kanan berubah.
Tentu saja, jika bantalan kiri dan kanan berubah, maka sangat membahayakan kereta api itu sendiri.
Papan-papan kayu yang terpasang di rel kereta api juga memiliki fungsi yang hampir sama dengan batu kecil atau kerikil.
Dengan diikat pada papan-papan kayu atau semen beton, jarak kedua bantalan rel kereta api bisa tetap dan tidak mudah berubah.
Fungsi batu kecil atau kerikil tersebut juga untuk menyerap air yang menggenang di dalam rel kereta api.
Air yang menggenang di dalam rel kereta api sangat membahayakan. Kereta api bisa tergelincir dari bantalan relnya.
Batu kecil atau kerikil tersebut juga berfungsi agar rel kereta api tidak ditumbuhi tanaman.
Dengan adanya batu kecil atau kerikil, tanaman akan sulit tumbuh di sekitar rel kereta api.
Rerumputan atau tanaman lainnya yang tumbuh bisa membahayakan karena menyebabkan penggemburan tanah di sekitar rel.
Fungsi lainnya dari batu kecil atau kerikil di rel kereta api adalah mereda getaran saat kereta api melintas.
Seperti diketahui, getaran kereta api tanpa disadari bisa mempengaruhi kekuatan bangunan.
Untuk menghindari hal ini, maka rel kereta api ditaburi batu kecil atau kerikil.
Dengan taburan batu kecil atau kereta di sepanjang rel kereta api, maka getaran yang ditimbulkan bisa dikurangi.
Selain getaran, batu kecil atau kerikil tersebut juga berfungsi untuk meredam bunyi yang ditimbulkan.
(Sah, Sumber: Siakapkeli.my)
Advertisement
Penasaran Suasana Kuliah, Kakek 60 Tahun Wujudkan Impian Jadi Mahasiswa
Cemaran Radiasi Cs-137 Terdeteksi, KLH Tetapkan Status Kejadian Khusus di Kawasan Industri Cikande
Fakta-fakta Psikosomatis, Gangguan Fisik yang Dipicu Kondisi Psikologis
Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Ternyata Usianya Lebih dari Satu Abad
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Trik Korean Makeup Look dari Verren Ornella di Campus Beauty Fair
Gelar Community Gathering, Dompet Dhuafa Jalin Sinergi Kebaikan dengan Ratusan Komunitas
Diet Telur yang Benar Efektif Turunkan Berat Badan, Pastikan Perhatikan Hal Ini
Berawal Dangdut Keliling, Ini Sumber Penghasilan Ayu Ting Ting yang Kini Jadi Artis Tajir