Ferdy Sambo
Dream - Pengacara Ricky Rizal alias Bripka RR, Erman Umar, mengatakan jika Ferdy Sambo sempat menawarkan kliennya untuk mengeksekusi Brigadir J. Namun, tawaran itu ditolak oleh Bripka RR.
" Kan di Saguling (rumah pribadi Ferdy Sambo) itu (Bripka RR) dipanggil. Dia (Ferdy Sambo) tanya, 'ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang?'," kata Erman menirukan pertanyaan Sambo.
Saat itu, Bripka RR mengaku tidak mengetahui peristiwa yang dialami oleh Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
" Dijawab, 'kamu tahu enggak?' lantas dijawab Bripka RR 'enggak tahu'," ujarnya.
" Ini Ibu dilecehkan, dilecehkan. Dan itu sambil nangis dan emosi. Kemudian dijawab Bripka RR 'Saya enggak tahu pak'. Dijawab sama ibu 'lu tahu enggak ada pelecehan?," imbuh Erman.
Setelah itu, Ferdy Sambo menawarkan Bripka RR untuk menembak Brigadir J. Namun, ditolaknya karena tidak berani.
" 'Kamu berani nembak? Nembak Yosua?' Dia bilang 'Saya nggak berani Pak, saya enggak kuat, enggak berani Pak.' 'Ya sudah kalau gitu kamu panggil Richard'," kata Ferdy Sambo seperti ditirukan Emran.
Sumber: merdeka.com
Dream - Terungkap kalimat Ferdy Sambo ke Bharada E saat memerintahkan untuk menembak Brigadir J. Hal itu terungkap dalm video animasi reka adegan pembunuhan Brigadir J yang dirilis Polri.
Dalam video, terlihat Ferdy Sambo memanggil seluruh ajudan. Bharada E turun dari tangga menemui Ferdy Sambo. Keduanya terlibat perbincangan. Saat itu, Bharada E terlihat membawa senjata api di saku.
Pada adegan 61B, Bripka RR tampak menghampiri Brigadir J. Keduanya terlibat pembicaraan. Setelahnya, Brigadir J mengikuti Bripka RR dari belakang masuk ke rumah dinas.
Brigadir J masuk ke ruang tengah bertemu Ferdy Sambo dan Bharada E. Ferdy Sambo terlihat berhadapan dengan Brigadir J. Ferdy Sambo beserta Bripka RR, Bharada RE, KM, sert Brigadir J berkumpul di dalam rumah dekat meja makan.
" 17.12 WIB: FS, RE, Y, RR, dan KM berkumpul di dalam rumah dekat meja makan," demikian keterangan video.
Ferdy Sambo kemudian memerintahkan Bharada E untuk langsung mengeksekusi Brigadir J. Saat itu, Brigadir J disebut sempat meminta ampun namun tak diindahkan Ferdy Sambo maupun Bharada E.
" FS teriak kepada RE 'Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak'," demikian keterangan video.
Bharada E menodongkan senjata ke Brigadir J. Bharada E maju dan Brigadir J mundur. Berdasarkan keterangan, tembakan dilepaskan sebanyak 3 hingga 4 kali.
Tembakan Bharada E pun sontak membuat Brigadir J jatuh ke lantai. Brigadir J jatuh dekat tangga dengan telungkup.
Seolah tak puas, Ferdy Sambo lantas melepaskan peluru ke tubuh Brigadir J yang terkapar. Sejumlah tembakan dilepaskan dalam jarak dekat.
Ferdy Sambo mencoba merekayasa pembunuhan seolah terjadi adu tembak antara Bharada E dan Brigadir J. Dia kemudian berjongkok di dekat jenazah Brigadir J. Mengarahkan tembakan ke arah dinding seberang tangga. Dia menaruh pistol ke tangan Brigadir J.
" FS menembak ke arah Y. FS menembak ke arah tembok tangga dan lemari untuk mengelabuhi seolah-olah terjadi tembak-menembak," demikian keterangan video.
Dream - Ferdy Sambo, otak pembunuhan Brigadir J, sempat menitipkan pesan untuk anak-anaknya kepada Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto saat ditemui di Mako Brimob, Depok beberapa hari lalu.
Kak Seto mengatakan, Ferdy Sambo sangat terkejut atas kedatangannya untuk meminta izin agar bisa bertemu dengan anak-anak. Suami Putri Candrawathi itu juga terharu anak-anaknya ada yang memperhatikan.
“ Ferdy Sambo terharu karena akhirnya ada yang memberi perhatian khususnya kepada anak-anaknya yang berusia di bawah 21 tahun,” Kak Seto.
Dia menceritakan, Ferdy Sambo berharap anak-anaknya tetap sabar dan tegar menghadapi masalah ini.
“ Selama berbincang dengan Ferdy Sambo, dia menitipkan tiga pesan untuk anak-anaknya. Pertama, tetaplah tegar dalam menghadapi badai yang dialami saat ini,” ujarnya.
Ferdy Sambo, katanya, juga berpesan agar anak-anaknya tetap semangat belajar dan meraih cita-cita. Menurut Sambo, anaknya bercita-cita menjadi polisi.
“ Kedua, terus bersemangat dalam belajar. Terakhir, terus lanjutkan cita-citamu menjadi anggota polisi,” ungkap Kak Seto.
Lebih lanjut, Kak Seto mengaku akan menemui Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin 29 Agustus 2022.
“ Pertemuan dengan Putri Candrawathi dijadwalkan minggu depan, Senin karena minggu ini kami ada pertemuan dengan LPAI dari seluruh Indonesia di Kementerian Sosial RI,” terangnya.
Meski dikecam publik, Kak Seto berkukuh bahwa setiap anak Indonesia, terlepas dari siapa orangtuanya, berhak mendapat perlindungan.
Sumber: liputan6.com
Dream - Kegalauan terus menghinggapi Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumium. Bayang-bayang kematian rekannya Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, membuatnya tertekan.
Bharada E pun akhirnya mengaku menembak Brigadir J atas perintah atasnnya, Ferdy Sambo. Ia pun mengungkap kondisinya usai menerima perintah itu dari sang atasan.
Bharada E mengaku sempat izin ke toilet untuk berdoa setelah mendapatkan perintah dari Ferdy Sambo menembak Brigadir J ketika masih berada di rumah pribadi Jalan Saguling, Jakarta Selatan.
Pengakuan tersebut didapat Kuasa Hukum, Ronny Talapessy, atas pengakuan kliennya. Momen itu usai Bharada E dipanggil ke lantai tiga rumah oleh Bripka RR untuk menghadap Ferdy Sambo.
" Jadi begini bang, klien saya dipanggil ke lantai 3 oleh RR itu yang terakhir. Kemudian disuruh menembak, klien saya turun ke bawah sempat ke toilet berdoa," ucap Ronny, dikutip dari merdeka.com, Kamis 8 September 2022.
Menurut Ronny, Bharada E yang izin ke toilet untuk berdoa sejenak usai mendengar perintah itu menggambarkan kegelisahannya sebelum berangkat ke TKP di Duren Tiga.
" Waktu ke bawah klein saya lihat sudah persiapan jalan ke duren tiga. Iya (resah) sempat berdoa," ujarnya.
Pengakuan untuk ke toilet itu, katanya, membantah adanya keterangan jika Bharada E sempat menelepon pacarnya sebelum berangkat ke rumah dinas.
" Enggak ada bang, enggak ada bang (yang dihubungi). Kemarin yang disampaikan pengacara lama hoaks dan itu adalah kerja dari penyidik yang mendatangkan keluarga untuk berbicara ke Bharada E. Tidak ada itu ada yang ditelpon pacarnya. Tidak ada," ungkap Ronny.
" Itu Kerja timsus, karena ini diklarifikasi bahwa itu ditelpon pacarnya, tidak betul itu, itu merupakan kerja dari timsus mendatangkan orang tuanya setelah satu minggu baru dia mengaku ya," imbuhnya.
Saat ditanya adanya perintah membersihkan darah dan mencuci baju oleh Ferdy Sambo, Ronny mengatakan kliennya tidak melihat hal tersebut karena syok dan lantas menjauh dari lokasi.
" Klien saya enggak lihat, kan dia syok waktu itu. Tidak ada," tuturnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN