Raisa, Atlet Basket Indonesia Yang Berhijab (change.org)
Dream - Keputusan federasi bola basket internasional (FIBA) melarang pebasket wanita mengenakan hijab membuat gerah banyak pihak. Organisasi di bawah kepemimpinan Horacio Muratore pun kebanjiran berbagai tuntutan.
Salah satu tuntutan itu muncul dari Raisa Aribatul Hamidah. Baru-baru ini pebasket wanita dari klub Surabaya Fever itu 'menggugat' keputusan tersebut melalui laman change.org.
Raisa yang telah bermain basket sejak usia 14 tahun di klub Club Sahabat Ponorogo, mengaku tetap menggunakan hijab. Dalam petisinya, Raisa bersikukuh mempertahankan busana hijabnya meski tampil di ajang Liga Profesional, Women National Basketball League (WNBL) dan Women Indonesia Basketball League (WIBL).
Menurut Raisa, tidak mudah mempertahankan hijab. Sebab sejak mengikuti kejuaraan basket di Surabaya, Jawa Timur, pada 2005, tim Raisa selalu mendapat technical foul.
Peringatan teknis itu, menurut Raisa, karena seragam yang dia gunakan dinilai tidak wajar dan tidak sesuai peraturan.
Pengalaman pahit itu memuncak. Raisa harus merasakan gagal memperkuat Timnas Basket Indonesia Muda. Dua kali nama Raisa masuk daftar pemain timnas, namun dipaksa melepaskan posisi itu.
" 2008 ditarik kembali dari daftar pemain disebabkan saya tetap ingin berjilbab saat pertandingan. Tahun 2015, kasus serupa juga kembali terulang," tulis Raisa dalam petisi tersebut.
Untuk itu, dia ingin FIBA menghapus larangan penggunaan hijab yang tertuang dalam Peraturan Tiga Pasal 4 tentang Tim. Dalam poin 4.4.2 tersebut tertuang ayat yang berbunyi, 'Pemain tidak boleh memakai perlengkapan (benda-benda) yang dapat menyebabkan pemain lain cedera. Antara lain: tutup kepala, asesoris rambut dan perhiasan.'
Raisa menegaskan, sudah saatnya FIBA menghapus poin tersebut. Sebab, beberapa olahraga semisal sepakbola sudah tidak lagi menerapkan larangan itu.
“ Di cabang olahraga sepakbola pada 2012, FIFA memberikan tenggat waktu sebagai masa uji coba dan mereview kembali aturan tersebut. Dari masa uji coba tersebut, tidak didapatkan bukti yang kuat bahwa penutup kepala dapat membuat cedera pemain, sehingga FIFA benar-benar menghapus larangan tutup kepala selama pertandingan. Mengapa FIBA tidak mengikuti jejak FIFA di sini?” tulis Raisa menggugat.
Raisa menyebut, selain dirinya ada dua nama di dunia basket yang terkena dampak peraturan itu. Bilqis Abdul Qadir, pemain basket perempuan yang menggunakan hijab dalam sejarah Liga Bola Basket Mahasiswa Amerika Serikat (NCAA) dan wasit berhijab Indira Kaljo asal Indonesia adalah dua nama yang tertahan karena peraturan itu.
Untuk itu, Raisa mengajak orang lain untuk mengisi dan menandatangani petisinya. Jika tertarik membantu Raisa, Anda dapat mengklik tautan ini.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati