(Foto: Merdeka,com)
Dream - Nama Asep Sarifudin masuk dalam salah satu daftar penumpang yang terdapat di manifes pesawat Lion Air JT610. Kabar jatuhnya pesawat itu membuat orangtuanya di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, sangat sedih.
Seakan sebuah mimpi yang sulit di terima, pasalnya ibunda Asep, Kaini sempat memiliki firasat buruk terkait perilaku anaknya.
Melansir Merdeka.com, Asep pamit berangkat ke Bali dan berjanji akan membawakan oleh-oleh kepada keluarganya sepulang dari Bali. Ketika mengobrol di ponsel, Asep juga seperti orang bingung dan gelisah.
" Tergesa-gesa waktu ditelepon, kayak tidak nyaman. Habis itu bilang mau bawain oleh-oleh dari Bali," ungkap Kaini, Rabu 31 Oktober 2018.
Asep menumpangi pesawat Lion Air JT610 bersama ketiga teman sekampungnya dari Kelurahan Pasar Bhayangkara, Kecamatan Talang Ubi, PALI.
Mereka yakni, pasangan suami istri Candra Kirana (29) dan Cici Arista (28), serta Dadang Saputra (27). Mereka juga bekerja di satu perusahaan di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Sementara ayah dari korban Candra Kirana, Anang Urip menjelaskan, empat korban terbang ke Pangkal Pinang setelah menyelesaikan pekerjaan di Bali.
Awalnya, rombongan mereka lima orang yang juga satu kampung, tetapi adik Candra, Bayu, terbang ke Palembang untuk pulang kampung.
" Mereka pisah di bandara Jakarta, Bayu ke Palembang dan Candra sama istri dan dua yang lain naik pesawat ke Pangkal Pinang," kata Anang.
Anang kaget bukan main mendengar kabar pesawat yang ditumpangi anak, menantu dan kerabatnya itu mengalami kecelakaan. Dirinya pertama kali mendapat kabar itu dari televisi.
" Kami lihat nama anak dan menantu saya ada dalam daftar penumpang, termasuk dua yang lain," ujarnya.
Dijelaskannya, Candra dan Cici baru menikah April 2018. Anang terakhir kali bertemu dengan keduanya sekitar sebulan lalu dan kerap berkomunikasi melalui handphone.
" Mereka tinggal di Pangkal Pinang karena kerja di sana," kata Anang.
Keluarga berharap jenazah keempat korban segera ditemukan dan diidentifikasi, selanjutnya dipulangkan untuk dimakamkan.
" Bagaimana pun kondisi anak-anak kami, kami ikhlas. Yang penting mereka sendiri dipulangkan, kami ingin makamkan di kampung," katanya.
(ism, sumber: Merdeka.com)
Dream - Black Box Lion Air JT610 berhasil ditemukan dan diangkat ke Kapal Baruna Jaya I, Kamis 1 November 2018.
Dikutip dari tayangan Breaking News TVone, black box ditemukan di lokasi berjarak 400 meter dari lokasi terakhir hilangnya Lion Air JT 610 di kedalaman 30 meter.
Black box Lion Air JT 610 itu temukan oleh penyelam TNI AL, Sertu Hendra dan dibawa ke KM Baruna Jaya 01 pada pukul 10.00 WIB.
Saat ini, back box sudah berada di KM Baruna Jaya 01. Black box itu berwarna orange dan dalam kondisi baik.
Sebelumnya, Rabu kemarin, koordinator sinyal black box tertangkap transponder USBL berada pada koordinat S 05 48 48.051 - E 107 07 37.622 dan koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.
Pencarian black box dilakukan dengan menurunkan ROV dari Kapal Riset ROV pada pagi tadi sudah menangkap gambar serpihan pesawat dan kain syal milik penumpang di dasar laut.
Pencarian black box ini sempat terkendala dengan arus kencang di bawah laut. (ism)
Dream - Proses evakuasi korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang hingga kini masih terus berlanjut.
Tragedi kecelakaan pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang itu tentu menorehkan duka mendalam, tak hanya bagi keluarga tapi juga kepada kerabat korban.
Belum lama ini seorang kerabat salah satu penumpang Lion Air JT 610 bernama Hizkia Jorry Saroinsong atau yang kerap disapa Jorry, membagikan sebuah foto yang menunjukkan suasana sesaat sebelum pesawat tersebut lepas landas Senin (28/10/2018) pagi.
“ Jorry, teman seangkatan saya, FISIP 2013 ada di pesawat Lion #JT610 pagi ini. Ini suasana persis sebelum dia naik pesawat. Sampai siang tadi saya dan teman-teman sekampus masih berharap Jorry selamat, tetapi baru saja diumumkan prediksi @SAR_NASIONAL tidak ada yang selamat,” tulis akun @Cittairlanie., seperti dilansir Liputan6.com.
Cania Lolipop@CittairlanieJorry, teman seangkatan saya, FISIP 2013 ada di pesawat Lion #JT610pagi ini. Ini suasana persis sebelum dia naik pesawat. Sampai siang tadi saya dan teman-teman sekampus masih berharap Jorry selamat, tetapi baru saja diumumkan prediksi @SAR_NASIONAL tidak ada yang selamat...
Nyatanya Jorry sempat mengabadikan momen tersebut melalui akun Instagram-nya dengan nama @ezjosa. Pada foto itu terlihat suasana ketika para penumpang sedang mengantre untuk masuk ke dalam kabin pesawat.

Dalam keterangan foto tertulis “ telat bangun mba?” hal ini nampaknya merujuk kepada dua pramugari yang turut serta dalam antrean tersebut. (ism, sumber: Liputan6.com)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget
