Peneliti : Asteroid Raksasa Nyaris Tabrak Bumi

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 4 September 2014 07:27
Peneliti : Asteroid Raksasa Nyaris Tabrak Bumi
Hanya 'keberuntungan' sejauh ini yang menyelamatkan manusia dari dampak yang serius hantaman asteroid

Dream - Brian Cox bukan orang sembarangan. Dia pernah mengatakan orang yang mempercayai ramalan kalender Maya adalah orang bodoh. Sementara yang menyebut Bumi telah berusia 6000 tahun adalah gila.

Tapi, akhir-akhir ini, sesuatu yang jauh lebih serius telah membebani pikiran fisikawan asal Oldham, Inggris ini. Umat manusia, kata dia, kemungkinan akan musnah karena asteroid dan manusia tidak menganggapnya sebagai ancaman serius.

Bahkan, Bumi 'nyaris' dihantam asteroid hanya beberapa bulan yang lalu. " Ada sebuah asteroid hampir menabrak Bumi," Profesor Cox mengatakan kepada MailOnline, Rabu 3 September 2014.

" (Awalnya) Kita tidak melihat itu," kata ilmuwan 46 tahun ini. " Kami melihatnya saat keluar, tetapi jika saja sedikit lebih jauh di atasnya, mungkin itu akan memusnahkan kita. Hal ini benar-benar terjadi."

Asteroid seukuran bus bernama 2014 EC itu berada di ketinggian 38,300 mil (61,637 km) dari Bumi pada Maret lalu. Jarak itu sekitar seperenam dari jarak antara Bulan dan planet kita.

Dan itu bukan satu-satunya yang mengancam Bumi. Badan antariksa Amerika Serikat NASA saat ini melacak 1.400 'asteroid berbahaya' dan meramalkan pendekatannya ke Bumi pada masa depan dan kemungkinan dampaknya.

Ancaman ini sangat serius sehingga mantan astronot Ed Lu menggambarkannya sebagai 'rolet kosmik' dan mengatakan bahwa hanya 'keberuntungan' sejauh ini yang menyelamatkan manusia dari dampak yang serius.

Tidak ada yang tahu kapan dampak serius bisa terjadi. " Bisa jadi besok," Profesor Cox. " Hal yang mengganggu saya adalah apa yang harus diperbuat tentang hal itu."

Misalnya, awal tahun ini peneliti AS mengungkapkan rencana berani meledakkan asteroid yang mendekati Bumi dengan senjata nuklir.

Pada konferensi NASA, tim ilmuwan Iowa menguraikan misi mereka dan mengatakan mereka siap melakukannya jika sistem sudah dikembangkan.

Tapi ide seperti itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mematangkan teknologinya. " Saya pikir kebodohan manusia lah yang perlu kita khawatirkan," kata Cox.

" Ini hanyalah masalah perilaku manusia dalam menggapai pengetahuan. Manusia tidak bisa mengikuti ilmu pengetahuan secepat yang kita bisa."

Dia mengatakan ancaman dapat dicegah melalui penelitian dan pendidikan. (Ism)

Beri Komentar