Gadis yang Sudah Tewas Ini Minta Bantuan Cari Pembunuhnya!

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 8 April 2016 09:45
Gadis yang Sudah Tewas Ini Minta Bantuan Cari Pembunuhnya!
Wanita cantik itu yang bekerja sebagai manajer hotel ditemukan tewas mengenaskan. Tapi tiba-tiba almarhum...

Dream - Seorang wanita yang dinyatakan telah meninggal mengunggah status di Facebook meminta bantuan untuk menemukan pembunuhnya.

Dalam sebuah laman Facebook bernama Justice for Jhoy Mercado - Edgel Durolfo, admin mengunggah status meminta bantuan untuk menemukan pembunuhnya.

Laman itu dibuat seolah-olah dibuat oleh korban yang bernama Edgel Durolfo atau lebih dikenal sebagai Jhoy Mercado. Di dalam laman tersebut terdapat foto-foto Durolfo dan kekasihnya sedang selfie bersama.

Banyak yang mengira Durolfo yang mengunggah foto dirinya dan kekasihnya. Namun karena dia sudah meninggal, maka itu tidak mungkin baginya untuk melakukan hal itu.

Ada yang mengklaim laman itu dibuat oleh orang lain yang ingin menakut-nakuti tersangka dengan berpura-pura menjadi Durolfo.

Menurut laporan, Durolfo adalah seorang manajer hotel-kasino Solaire di Paranaque City, Filipina yang tewas mengenaskan.

Dia dibawa ke rumah sakit oleh kekasihnya Rodney Ynchausti sudah dalam kondisi luka dan memar di wajah dan sekujur tubuhnya yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

Namun anehnya, Rodney memutuskan untuk meninggalkan Durolfo begitu saja di rumah sakit tanpa pemberitahuan apapun. Sekarang, polisi sedang melakukan pencarian terhadap pria tersebut.

(Ism, Sumber: viralsharer.com)

1 dari 5 halaman

Korban Pembunuhan Ini Hidup Lagi Setelah 31 Tahun

Korban Pembunuhan Ini Hidup Lagi Setelah 31 Tahun © Dream

Dream - Petra Pazsitka, seorang wanita yang semula dikira telah tewas dibunuh, ditemukan masih hidup dengan menggunakan nama palsu. Petra, yang sekarang telah berusia 55 tahun, tinggal di kota Dusseldorf, Jerman.

Selama 31 tahun, Petra dinyatakan telah tewas setelah diperkosa dan dibunuh. Keberadaan jasadnya tidak diketahui. Namun kini misteri pembunuhan puluhan tahun itu telah berakhir setelah korban muncul dalam keadaan hidup dan sehat.

Wanita yang pada masa mudanya pernah menjadi mahasiswi ilmu komputer itu menghilang dari rumahnya di Braunschweig tanpa jejak pada 1984. Dia secara resmi dinyatakan meninggal lima tahun kemudian. Saat itu usianya 24 tahun.

Meskipun tubuhnya tidak pernah ditemukan, kecurigaan diarahkan pada seorang pria yang sebelumnya mengaku memperkosa dan membunuh seorang gadis 14 tahun di Braunschweig. Namun pria itu kemudian mencabut pernyataannya itu.

Sejak Petra dinyatakan hilang, telah dilakukan pencarian secara terus-menerus selama 31 tahun. Namun tidak membuahkan hasil hingga polisi menerima laporan perampokan di Dusseldorf pada 11 September lalu.

Ketika tiba di rumah tempat perampokan terjadi, polisi malah menemukan Petra yang memakai nama samaran Nyonya Schneider. Petra yang sudah berusia 55 tahun memberitahu nama aslinya setelah diminta untuk identifikasi. Polisi yang memeriksanya sangat yakin dengan kisah luar biasa yang diceritakan Petra.

Joachim Grande, juru bicara Kepolisian Braunschweig, mengatakan wanita yang mengaku Petra ini hidup berpindah-pindah di beberapa kota di Jerman Barat selama tiga dekade terakhir, dengan menggunakan nama palsu dan tanpa dokumen resmi.

" Untuk motif kepergiannya, dia tidak memberikan penjelasan, dan secara tegas mengatakan bahwa dia tidak ingin berhubungan dengan masyarakat atau keluarganya," kata Grande.

Pada 26 Juli 1984, Petra meninggalkan flatnya di Braunschweig untuk ke toko, lalu ke dokter gigi, sebelum naik bus yang seharusnya dalam perjalanan ke rumah orangtuanya. Tapi dia tidak pernah tiba di rumah orangtuanya.

Kepada NBC News Grande mengatakan Petra sepertinya sangat hati-hati menyembunyikan identitas aslinya.

" Dia bahkan tidak memiliki rekening bank dan membayar semua tagihannya," katanya. " Ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu. Saudara dan ibu Petra syok dan menangis ketika mereka mendengar berita tentang dia."

Jaksa yakin Petra tidak bermaksud melakukan tindak pidana tapi dia sekarang secara resmi dinyatakan masih hidup dan masih terdaftar sebagai warga Jerman.

(Sumber: Independent.co.uk)

2 dari 5 halaman

Wanita Pembunuh Paling Ditakuti Tertangkap

Wanita Pembunuh Paling Ditakuti Tertangkap © Dream

Dream - Salah satu wanita pembunuh paling terkenal di Meksiko, yang dikenal sebagai " La China" , telah ditangkap setelah pacarnya berkicau di hadapan polisi.

Melissa Margarita Calderon Ojeda, 31 tahun, adalah wanita pembunuh paling kejam di Meksiko. Dia diyakini terkait dengan lebih dari 150 pembunuhan, baik secara langsung dan tidak langsung.

Hingga penangkapannya pada akhir pekan, dia adalah pemimpin dari kelompok pembunuh, atau di Meksiko dikenal sebagai " sicaria" , yang bekerja untuk geng kriminal, Los Antrax.

" Dia benar-benar kejam dalam membunuh orang. Dia sangat disegani dan merupakan pembunuh berdarah dingin," kata Mike Vigil, mantan kepala DEA kepada San Antonio Express-News.

Los Antrax dikenal sebagai kaki tangan Kartel Sinola, yang dianggap kelompok kartel narkoba dan perdagangan manusia terkuat di dunia oleh unit intelijen Amerika Serikat.

Calderon Ojeda mengepalai sekitar 50 anggota yang disebut Los Damasco, yang telah menerima pelatihan dalam taktik militer dan bertanggung jawab untuk operasi khusus di dalam Los Antrax.

Dia diyakini mulai bekerja sebagai seorang pembunuh beberapa tahun yang lalu ketika ia mulai berkencan dengan salah satu anggota Los Damasco, Erick Davalos Von Borstel. Saat itu usianya baru 20 tahun.

Baru-baru ini Calderon Ojeda diperintahkan untuk menyerahkan pucuk pimpinan unit pasukan khusus kepada anggota kartel lainnya yang baru dibebaskan dari penjara.

Dalam perebutan tersebut, Calderon Ojeda yang dijuluki El Grande dilaporkan telah mencekik mantan kekasihnya karena berbicara terlalu banyak.

Dia juga memutuskan untuk menyerang sendirian dan berusaha untuk merebut kendali Los Damasco.

Sayangnya pacar barunya, Hector Pedro Camarena Gomez, yang dikenal sebagai " El Chino" , yang menyerahkan dia kepada DEA.

El Chino adalah wakil ketua Los Damasco sampai ia ditangkap oleh polisi. Dia dilaporkan menunjukkan kuburan massal dari beberapa korban Calderon Ojeda dan berbagi informasi tentang polisi korup di bawah kendalinya, dengan imbalan pengurangan hukuman.

Calderon Ojeda dilaporkan ditangkap pada akhir pekan dekat bandara internasional di Cabo San Sucas, Meksiko. Saat itu dia mencoba untuk melarikan diri ke barat laut kota Culiacan, Sinaloa.

Identitasnya dilaporkan dikonfirmasi oleh sidik jari, mugshots masa lalu, dan tatonya berupa kupu-kupu di perut dan bahu kanannya serta ikan, bunga dan huruf Mandarin di punggungnya dan huruf " A" di lengan kanannya.

Alvaro de la Pena, sekretaris jenderal Baja California Sur, membenarkan kabar penangkapan Ojeda pada hari Minggu lalu. " Kami berhasil menangkapnya dengan cara yang benar-benar bersih, tanpa ada peluru," kata La Pena kepada Fox News.

(Sumber: News.com.au)

3 dari 5 halaman

Foto Biasa Ini Bikin Geger, Ada Pembunuh Mematikan!

Foto Biasa Ini Bikin Geger, Ada Pembunuh Mematikan! © Dream

Dream - Sebuah foto yang baru-baru ini beredar di Internet memperlihatkan kehebatan kamuflase atau menyamarkan diri seekor binatang langka yang sangat mematikan.

Foto tersebut diambil oleh perempuan Australia bernama Leanne Cook di Maitland, Sydney Utara.

Leanne kemudian mengunggah foto tersebut di media sosial dan menantang teman-temannya untuk menemukan binatang yang bersembunyi di pohon besar berwarna abu-abu.

Dalam foto, binatang tersebut bisa menyamarkan warna kulit tubuhnya dengan pohon tempat dia bersembunyi.

Orang-orang yang melintas melalui pohon itu pasti tidak akan menyadari ada bahaya di dekatnya.

Menurut Daily Mail Australia, binatang tersebut adalah seekor ular jenis Stephen’s Banded. 
Menurut Billie Weir, ahli racun dari South Australian Museum, ular tersebut adalah dari jenis langka dan mematikan.

Satu gigitan dari Stephen’s Banded bisa mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.

" Racun ular Stephen’s Banded menghasilkan enzim protrombin tinggi, yang memicu produksi trombin dalam darah," kata Weir.

Dia menambahkan produksi trombin yang berlebihan dalam tubuh bisa mengakibatkan pembekuan darah.

Namun racun ular Stephen’s Banded masih kalah kuat dibandingkan dengan ular cokelat.

Orang-orang yang kena gigitan dua jenis ular tersebut harus segera mendapat pertolongan.

Pada 10 Maret 2013 seorang pria berusia 60-an meninggal tujuh hari kemudian setelah terkena gigitan ular Stephen’s Banded.

Menurut harian Coffs Coast Advokat, pria bernama Bradley Hicks itu tidak segera mendapat pertolongan karena terjebak banjir setelah terkena gigitan ular Stephen’s Banded.

(Sumber: Daily Mail)

4 dari 5 halaman

Wanita Ini Datangi Pemakamannya Sendiri

Wanita Ini Datangi Pemakamannya Sendiri © Dream

Dream - Bagaikan sebuah sinetron, seorang suami di Melbourne, Australia menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya.

Tetapi rencana itu gagal, karena sang penjahat hanya mau uangnya dan kenal dengan kakak laki-laki calon korbannya.

Kisah ini dimulai hampir setahun yang lalu, ketika Noela Rukundo terbang meninggalkan suaminya, Balenga Kalala, di Melbourne untuk menghadiri pemakaman ibu tirinya di Burgundi.

Usai menghadiri pemakaman, Noela kembali ke hotelnya di ibu kota Burgundi, Bujumbura. Kesedihan dan suhu Bujumbura yang lembab membuat Noela stres. Saat akan naik ke tempat tidur, telepon berdering.

Ternyata itu telpon dari suaminya dan setelah melakukan percakapan sebentar, Kalala menyarankan istrinya untuk keluar jalan-jalan mencari udara segar.

Saat Noela melangkah keluar dari hotelnya, seorang pria menghampirinya dan menodongkan pistol ke arahnya.

" Pria itu menyuruhku untuk diam. Jika tidak, dia akan menembakku," katanya kepada BBC.

Noela yang ketakutan menurut saja ketika digelandang ke dalam mobil penculiknya. Dia dibawa ke sebuah bangunan dan diikat di kursi. Dia bisa mendengar seorang penculik menelepon 'bos' dan kemudian bertanya kepadanya.

" Apa yang kamu lakukan sehingga orang ini membayar kami untuk menghabisimu?," kata penculik tersebut.

Noela pun merasa bingung dengan pertanyaan itu. " Apa yang kalian bicarakan," kata Noela.

Penculik menjelaskan bahwa Kalala, suaminya yang selama ini dinikahinya selama 10 tahun, telah membayar mereka 7,000 dollar Australia (setara Rp 67,2 juta) untuk membunuhnya.

Noela benar-benar sangat terkejut. Dia tidak bisa percaya dengan penjelasan para penjahat itu. Awalnya Noela mengira mereka membohongi dirinya.

Namun dia baru benar-benar percaya ketika penjahat itu menghubungi 'bos'. Dia mengenal suara laki-laki yang sedang berbicara melalui pengeras suara. Noela mendengar suara yang dikenalnya itu mengatakan, " Bunuh dia!"

" Aku kenal suaranya. Itu dia. Aku serasa mau pingsan," katanya.

Namun tanpa sepengetahuan Kalala, rencana kejinya gagal.

5 dari 5 halaman

Batal Dibunuh, Setelah Mengetahui...

Dream - Para penculik itu mengatakan tidak akan membunuh Noela karena salah seorang dari mereka mengenal kakak laki-lakinya.

Mereka mengatakan akan meminta uang lebih banyak dari Kalala dan mengabarkan telah menyelesaikan tugas mereka.

" Mereka tidak mau membunuh wanita dan akan membebaskanku," katanya.

Para penculik itu kemudian memberi Noela kartu memori yang berisi rekaman percakapan suaminya dan bukti transfer uang.

Dua hari setelah pembebasannya, Noela diam-diam kembali ke Melbourne pada 22 Februari dan menceritakan semuanya kepada seorang pastor.

Sementara itu Kalala memberitahu warga sekitar rumahnya tentang kematiannya istrinya. Dia mengatakan istrinya telah meninggal dalam sebuah kecelakaan di Burundi. Ayah tiga anak itu kemudian menggelar pemakaman.

Tanpa sepengetahuan Kalala, Noela sudah hadir di acara pemakaman untuk dirinya itu. Dia menunggu semua pelayat pergi hingga tinggal suaminya sendirian.

Ketika saatnya tiba, Noela segera keluar dari persembunyian dan menunjukkan dirinya di hadapan Kalala yang hanya bisa berdiri seolah melihat hantu di siang bolong.

" Kejutan, aku masih hidup. Kamu memang laki-laki kejam. Mengapa kamu ingin aku mati? Bagaimana dengan anak-anak? Siapa yang akan merawat mereka?," Noela benar-benar mengungkapkan kemarahannya.

Beri Komentar