Ganjar Pranowo Bersama Presiden Joko Widodo (Foto: Liputan6.com/Gholib)
Dream - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi isu miring yang menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dikabarkan akan menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Menurutnya, itu hanyalah imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di partai yang saat ini dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu. Isu ini sengaja dimunculkan untuk mengadu domba soliditas partai.
" Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono," tegas Ganjar dalam siaran pers, dikutip dari Liputan6.com, Senin, 31 Oktober 2022.
Ganjar mengatakan, anggapan Jokowi akan merebut kursi kepemimpinan PDIP adalah hal yang keliru. Sebab pemilihan ketua umum dalam kongres partai sudah diatur dengan rapi. Dia menegaskan, baik dirinya dan Jokowi, adalah kader partai yang taat dan sangat paham bagaimana aturan dan relasi di partai.
" Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu," yakin dia.
Kader PDIP yang juga merupakan Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id) itu meyakini jika hal itu sengaja digulirkan oleh penumpang gelap.
" Saya meminta kita semua mewaspadai adanya penumpang gelap. Agar siapapun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," kata Ganjar.
Penegasan yang dia sampaikan juga memberikan pesan kepada publik agar cermat melihat darimana sumber isu ini berasal. Sebab, sudah seharusnya semua pihak bisa saling melindungi nama baik antar kader partai demi soliditas partai.
" Kita yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini, agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba," pungkas Ganjar.
Dream - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan dirinya siap untuk maju menjadi calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden 2024 nanti.
" Kalau untuk bangsa dan negara apa sih yang kita tidak siap," kata Ganjar dalam sesi wawancara bersama BTV baru-baru ini.
Ada dua konteks yang dilihat Ganjar dalam pencapresan, pertama, realitas di dalam partai yang harus dihormati oleh kader. Kedua, realitas sosial terkait survei yang dibuat oleh lembaga.
Kader PDI Perjuangan ini mengatakan, semua kader harus siap menjadi capres jika partainya sudah memutuskan.
" Terkait dengan realitas yang ada di survei dan semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan," ujar kader PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, menurutnya bangsa Indonesia tidak bisa diurus oleh satu pihak saja, sebab banyak persoalan yang membutuhkan pemikiran banyak pihak dan butuh adanya kolaborasi, khususnya partai.
" Rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian. Ada banyak multidimensi persoalan yang ada di sana dan membutuhkan kebersamaan," ungkapnya.
Tantangan ke depan yang perlu dihadapi antara lain yang menyangkut persoalan ekonomi, pangan, dan energi. Meskipun begitu, deklarasi Ganjar terkait Capres juga tergantung keputusan partai.
" Yang mendeklarasikan adalah partai-partai itu. Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya," ujar Ganjar.
Mengutip Liputan6.com, posisi Ganjar kerap berada di peringkat tiga besar terkait survei calon presiden. Terakhir, Lembaga Survei (LSI) merilis hasil survei simulasi pasangan capres-cawapres 2024 pada Senin, 10 Oktober 2022.
Survei tersebut mencakup segmen pemilih desa dan kota, pasangan Ganjar Pranowo - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendapat angka 31,4 persen untuk pemilih di desa, sedangkan di kota 26,5 persen.
Selaniutnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto - Ketua DPR RI Puan Maharani mendapat angka 24,0 persen di pemilih desa, dan 23,5 persen di pemilih kota.
Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga sudah mendeklarasikan sebagai capres 2024, Anies Baswedan dan Ketua Umum Parati Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono unggul di pemilih kota 32,6 persen, sedangkan di kota 32,6 persen.
" Dari data ini kita lihat secara jelas memang kalau bicara pemilih, pemilu maka populasi padat menjadi penting, bahwa desa menjadi kantong yang harus diperebutkan, karena disitu majority pemilih berasal di saat ini memang pasangan Ganjar-Airlangga lebih unggu di pemilih pedesaan," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat jumpa pers di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2022.
Metodologi survei tersebut adalah multi stage random sampling dengan jumlah 1200 responden dengan waktu pengumpulan data dilakukan 11 sampai 20 September 2022.
Teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei +- 2.9%.
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang