(c) Shutterstock
Penerimaan Peserta Didik Baru alias PPDB Online memang sudah bukan hal asing lagi yang diterapkan oleh pemerintah Jawa Timur. Namun, tahun ini ada yang sedikit berbeda karena PPDB berlangsung di tengah pandemi, sehingga seluruh proses dilakukan secara online.
Tujuannya agar masyarakat tak perlu keluar rumah untuk mendaftar ke sekolah tujuan untuk menekan penyebaran COVID-19 di Jawa Timur. Menurut Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang, Asy’ari, PPDB tetap dilakukan secara onine sesuai dengan petunjuk teknis yang telah dikeluarkan oleh pemerintah provinsi. Petunjuk teknis ini sendiri sudah disebar ke semua sekolah dan melakukan sosialisasi ke tiap-tiap sekolah sebelum PPDB digelar.
PPDB Jawa Timur secara resmi dibuka pada 8 Juni 2020. Namun, prosesnya sebenarnya sudah berlangsung sejak akhir April 2020, yaitu diawali dengan memasukkan data nilai siswa ke dalam sistem. Ada 3 jalur yang dapat dipilih oleh calon siswa SMA/SMK yaitu jalur afirmasi, perpindahan tugas orangtua dan jalur prestasi perlombaan. Pendaftarannya telah dibuka pada 15-16 Juni 2020 dilanjutkan dengan verifikasi dan validasi pada 16-18 Juni 2020. Hasil seleksi diumumkan pada 19 Juni 2020 dan dilanjutkan dengan daftar ulang yang dibuka pada 19-20 Juni 2020 yang lalu.
Selain 3 jalur di atas, dibuka juga jalur zonasi untuk SMA yang pendaftarannya dibuka pada 22-24 Juni 2020. Hasil seleksinya sendiri sudah diumumkan pada 25 Juni 2020 yang lalu dan diikuti dengan proses daftar ulang yang dibuka pada 25-26 Juni 2020.
Tahun ini sendiri merupakan tahun ketiga penerapan PPDB online di SMA dan SMK yang ada di Jawa Timur. Punya pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, dari sisi IT tentunya sudah lebih siap.
Dikendalikan oleh UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Disdik Provinsi Jawa Timur, ada berbagai persiapan yang dilakukan untuk menjamin kelancaran proses PPDB Jatim 2020. Mulai dari petugas yang bekerja mengawasi sistem selama 24 jam nonstop, melakukan uji coba untuk memastikan kesiapan secara teknis, hingga rutin melakukan maintenance website.
Sedikit berbeda dari PPDB tahun lalu, kali ini semua SMA dan SMK harus menerapkan sistem online untuk menyiasati masa pandemi yang belum juga berakhir. Selain menyebar petunjuk teknis atau juknis, sekolah diwajibkan mendirikan posko PPDB.
Tujuannya adalah untuk memberikan pendampingan pada calon siswa yang mengalami kesulitan saat mendaftar PPDB, misalnya ketika mengakses jaringan internet.
“ Tim operator nantinya yang memberikan solusi terhadap kendala yang terjadi. Ketika ada siswa mengadu tidak bisa masuk atau tidak terkoneksi, panitia harus siap membantu,” papar Asy’ari.
Tim operator yang sudah dibentuk ini wajib membantu dan memberi solusi pada kendala yang dialami calon siswa. Konsultasi dan pendampingan ini pun bisa dilakukan secara online, seperti memanfaatkan grup WhatsApp atau sosialisasi PPDB di akun medsos sekolah.
Harapannya, pendampingan dan dukungan yang diberikan, baik sisi IT dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur maupun sekolah, dapat menjamin kelancaran PPDB Jatim 2020. (*/eth)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media