Hand Sanitizer Berbahan Alkohol, Haramkah?

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 3 Maret 2020 09:02
Hand Sanitizer Berbahan Alkohol, Haramkah?
Alkohol memang haram diminum, jika untuk yang lain?

Dream - Hand sanitizer, bahan obat yang sekarang ini sedang banyak dicari seiring merebaknya kasus virus corona. Sejumlah apotik dan toko sampai kehabisan.

Pemicunya, ada imbauan dari otoritas kesehatan baik dunia maupun Indonesia untuk rajin cuci tangan. Ini untuk mencegah penularan virus corona usai ada dua warga Depok yang positif terpapar.

Cuci tangan sangat dianjurkan menggunakan sabun dan air mengalir. Tetapi jika tidak ada, dapat diganti dengan hand sanitizer mengandung alkohol.

Secara medis, alkohol merupakan bahan kimia yang efektif membunuh mikroba penyebab infeksi virus maupun bakteri.

Tetapi, bagi umat Islam, alkohol merupakan benda yang diharamkan. Lantas bagaimana jika dihunakan untuk hand sanitizer?

 

1 dari 5 halaman

Status Kenajisan Alkohol

Dikutip dari NU Online, para ulama menyatakan alkohol adalah khamr sehingga diharamkan. Dasarnya, zat ini dapat menimbulkan kondisi mabuk pada tubuh jika dikonsumsi dalam bentuk minuman.

Tetapi, para ulama berbeda pendapat mengenai status alkohol terkait najis tidaknya. Ada tiga pendapat besar mengenai hal ini.

Pendapat pertama menyatakan alkohol adalah benda najis sehingga haram digunakan untuk apapun. Baik itu untuk makanan, minuman, obat, maupun wewangian.

Pendapat kedua, alkohol hanya haram jika dikonsumsi dan terjadi mabuk. Berbeda jika alkohol digunakan untuk bahan campuran obat atau wewangian, maka statusnya tidak najis.

Ada pula pendapat yang memandang status alkohol adalah najis ma'fu (dimaafkan/ditolerir). Sepanjang dicampur dengan obat-obatan atau wewangian.

Dasar pandangan ulama yang menyatakan alkohol najis adalah sifatnya yang bisa membuat mabuk. Sedangkan pendapat yang memandang tidak najis ataupun najis ma'fu yaitu karena alkohol tersebut tidak untuk dikonsumsi sebagai minuman.

 

2 dari 5 halaman

Termasuk Najis yang Dimaafkan

Terkait dengan penggunaan alkohol pada hand sanitizer, kita bisa merujuk penjelasan Syeikh Asy Syarqowi dalam kitabnya Hasyiyatus Syarqowy 'alat Tahrir.

" Termasuk bagian najis yang di-ma'fu (dimaafkan) adalah najis yang terdapat pada obat-obatan dan wewangian harum dengan tujuan untuk memperbaikinya, maka di-ma'fu sekadar takaran yang dipakai untuk memperbaikinya dengan dianalogikan pada aroma yang memperbaiki pada keju. Kalau minuman keras maka najis mutlak karena Alquran mensifatkannya dengan " rijsun" (najis). Sedangkan alkohol bukanlah minuman pada 'urf. Adapun jika digunakan untuk obat jika kadarnya kurang dari 4 atau 5 persen saja yang tidak sampai banyaknya membuat mabuk maka boleh."

Sumber: NU Online

3 dari 5 halaman

Seberapa Mudah Virus Corona Menular?

Dream - Informasi dua warga Depok, Jawa Barat yang diketahui positif terkena corona (COVID-19) memuculkan kekhawatiran. Terutama oleh para warga sekitar tempat tinggal pasien di Depok.

Sebagian besar orang menganggap, virus corona menular dengan mudah melalui udara. Faktanya, tak demikian. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus corona menular melalui percikan air liur (droplet) orang yang terinfeksi, saat batuk atau bersin.

Percikan tersebut dapat mendarat di mulut atau hidung orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru. Bisa juga menular jika menyentuh permukaan atau benda yang terdapat percikan liur terinfeksi kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Kondisi pasien corona yang paling menular adalah ketika sedang muncul gejala. Gejalanya antara lain batuk, pilek, dan disertai sesak napas.

 

 

4 dari 5 halaman

Seberapa mudah virus menyebar?

Hal ini sangat bervariasi. Beberapa virus sangat menular (menyebar dengan mudah), seperti campak, sementara virus lain tidak menyebar dengan mudah. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah apakah penyebaran berkelanjutan.

Virus yang menyebabkan COVID-19 diperkirakan menyebar dengan mudah dan berkelanjutan saat pasien berada di beberapa wilayah geografis yang terkena dampak (community spread). Community spread berarti ada orang yang telah terinfeksi virus di suatu daerah, termasuk beberapa yang tidak yakin bagaimana atau di mana mereka terinfeksi.

Sumber: CDC

 

 

5 dari 5 halaman

Jokowi Umumkan Dua WNI Positif Corona di Indonesia

Dream - Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan adanya kasus infeksi virus corona di Indonesia. Kasus ini terjadi pada dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif usai diperiksa secara ketat.

Jokowi mengatakan tertularnya dua WNI tersebut karena berinteraksi dengan warga Jepang yang datang ke Indonesia. Warga Jepang itu sendiri sudah meninggalkan Indonesia dan sempat datang ke Malaysia.

" Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri," ujar Jokowi, dikutip dari Liputan6.com.

Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan dua WNI yang berinteraksi dengan warga Jepang tersebut. Keduanya adalah ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.

 

 

" Kami cek kita ternyata posisi yang sakit, dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," kata dia.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan pemerintah telah melakukan banyak persiapan untuk mengantisipasi infeksi virus corona.

" Tapi perlu saya sampaikan bahwa sejak awal pemerintah benar-benar mempersiapkan," kata Jokowi.

Sumber: Liputan6.com/Lizsa Egeham

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More