Jokowi Sebut Hanura Partai Paling Adem, Ini Kata Ketua Umum

Reporter : Ayu Siti Rachma
Rabu, 27 Desember 2017 14:21
Jokowi Sebut Hanura Partai Paling Adem, Ini Kata Ketua Umum
Menurut Jokowi, Hanura adalah partai yang paling tenang karena tidak pernah terjadi perpecahan.

Dream - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-11 di Marina Convention Center Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 23 Desember 2017 lalu.

HUT Hanura berlangsung meriah karena dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah petinggi parpol lain. Presiden Jokowi disambut langsung oleh Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) di lobby Marina Convention Hall. Jokowi juga disambut tarian Reok Ponorogo.

Mengenakan kemeja kuning tua layaknya seragam Hanura, Jokowi langsung menuju panggung utama bersama Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau yang lebih dikenal dengan OSO dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengenakan mobil golf.

Antusias ribuan massa pun menyambut Ketum Hanura OSO dan orang nomor satu di Indonesia itu. Mereka memanggil Jokowi sambil mengarahkan kameranya ke mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Hanura

Dalam kesempatan itu, Jokowi memuji Hanura di bawah kepemimpinan OSO. Menurut Jokowi, Hanura adalah partai yang paling tenang karena tidak pernah terjadi perpecahan. Kondisi ini positif karena partai bisa fokus pada rakyat.

"Hanura paling rukun, ngga pernah berantem, paling solid, paling adem. Namanya saja bagus, Hati Nurani Rakyat," ujar Jokowi saat berpidato di Hall Stadium Marina Beach, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/12).

"Semangatnya pasti bagus. Paling penting perjuangkan kepentingan rakyat sesuai hati nurani rakyat," tambahnya.

Kepada simpatisan Hanura, Jokowi sempat bertanya. "Adakah nurani rakyat di hatimu?" "Ada dijawab serempak."

Jokowi mengatakan, tahun depan akan memasuki tahun politik jelang Pilkada Serentak, Pileg maupun Pilpres 2019. Untuk itu dia meminta agar organisasi partai jaga kekompakan. "Kepemimpinan beri teladan buat rakyat, pendidikan politik pada rakyat," tutur mantan gubernur DKI ini.

Meski dipuji oleh Jokowi, Ketua Umum Hanura OSO tidak langsung berbangga diri. Dia menilai ada salah satu hal yang patut dijaga agar partai selalu mendapat kepercayaan dari masyarakat. Kader Partai Hanura harus jauh dari korupsi. OSO pun mengultimatum kadernya agar tidak melakukan tindak pidana korupsi.

Kata OSO, peringatan itu merujuk berdasarkan hasil survei yang menyatakan bahwa Hanura memiliki potensi perolehan suara yang cukup menggembirakan. Survei positif itu, lanjut OSO, disebabkan kepercayaan rakyat karena Partai Hanura pernah dinobatkan sebagai partai terbersih dari korupsi dan kolusi.

"Maka dalam pidato ini saya ingin memberikan instruksi yang kedua kepada segenap kader Partai Hanura seluruh Indonesia jangan korupsi, jangan korupsi, sekali lagi, jangan korupsi!," teriak OSO dalam pidatonya.

Ketua DPD itu juga tak ingin mendengar ada kader partai Hanura yang mempermainkan nasib konstituennya. Dirinya juga tak mau melihat ada kader partainya yang berkhianat kepada rakyat.

"Jangan khianat kepada rakyat. Sekali lagi, jangan khianat kepada rakyat," tegas OSO disusul tepuk tangan massa.

Terkait adanya usulan agar OSO disandingkan dengan Jokowi dalam Pilpres 2019, ditanggapi santai oleh pengusaha asal Kalimantan Barat itu. Menurut OSO dirinya tidak paham pemerintahan.

"Saya tidak mau jadi cawapres sekalipun disandingkan dengan Jokowi pada Pilpres 2019," ujar OSO menjawab pertanyaan sejumlah wartawan tentang peluang dirinya maju sebagai cawapres Jokowi pada 2019 mendatang.

Alasan OSO ogah maju bukan karena tak cocok dengan Jokowi. Ketua DPD mengaku tak ahli dalam bidang pemerintahan. Dirinya pun lebih memilih bergelut di bidang perekonomian dan politik semata.

"Saya tidak ahli di bidang pemerintahan, cuma paham masalah perekonomian dan politik. Saya itu ahlinya di bidang ekonomi. Makanya saya enggak mau bila ditawari cawapres," tutup OSO.

 

Beri Komentar