Bikin Haru, Bocah Cerebral Palsy Bisa Main Skateboard

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 24 Oktober 2019 13:03
Bikin Haru, Bocah Cerebral Palsy Bisa Main Skateboard
Videonya viral dan membuat warganet tersentuh..

Dream - Hujan tak menghalangi Lau Patron mengajari anaknya Joao Vicente bermain skateboard di Iapi Skate Park, di Porto Alegre, Brazil, akhir September 2019 lalu.

Lau bukan tipe orang tua biasa. Sang anak, Joao merupakan pengidap cerebral palsy, gangguan gerakan otot atau postur yang terjadi sebelum kelahiran.

Dengan kondisi ini, Joao praktis hanya bergerak di atas kursi roda. Tapi, Joao tipikal anak yang gigih. Dia ingin bermain skateboard meski kondisi tubuhnya tak memungkinkan.

" Anakku telah mengalami cerebral palsy sejak usia 1 tahun 8 bulan," tulis Lau, diakses, Rabu, 23 Oktober 2019.

Lau kemudian coba mencari cara agar si anak bisa bermain skateboard meski kondisi tak memungkinkan.

 

 

1 dari 6 halaman

Mendobrak Anggapan Umum

" Dunia seolah mengatakan tidak ke kita. Kita tak bisa, kita tak dapat, semua tak akan mungkin," kata dia.

Tapi, berkat bantuan Skate Anima, kelompok skateboard, dia akhirnya mampu mewujudkan mimpi Joao.

Skate Anima menciptakan struktur yang absurd tapi fungsional. Struktur itu membantu Joao mengendarai skateboard dengan berdiri dengan dorongan dari ibundanya.

Video aksi Joao ini viral di media sosial. Warganet dunia menyebut Lau sebagai ibu terbaik tahun ini.

Penasaran seperti apa videonya?

2 dari 6 halaman

Ini Videonya

      View this post on Instagram

tá chovendo aqui em curitiba e vou me fazer de louca e postar esse #tbt atrasado de um outro dia chuvoso. meu filho tem 7 anos. é um menino cheio de vontades, desejos, sonhos. e um deles foi, por muito tempo, andar de skate. acontece que ele tem paralisia cerebral desde que sofreu um AVC, com 1 ano e 8 meses. e para as crianças que tem paralisia cerebral, ou qualquer outro tipo de deficiência, ter desejos e sonhos não é permitido. o mundo tá sempre nos dizendo que não. não devemos, não conseguimos, não vai dar certo, não tem adaptação. não pertencemos. por muito tempo tentei suprir esse sonho do joão com outros recursos, bike, andador, skate elétrico de dupla comigo - não recomendo para pessoas que, como eu, são capazes de tropeçar no próprio pé. nada adiantou. até que eu conheci o @skate_anima . um projeto tocado por dois caras incríveis @danielpaniagua_ e @stevan_pinto que não conseguiram ficar parados diante do sonho de uma outra jovem com paralisia cerebral. ela queria o mesmo que o joão: andar de skate. e esses caras ficaram inquietos pensando o quão absurdo essa estrutura que faz com que crianças e jovens não possam sonhar, não importa quem sejam. os dois, um fisioterapeuta e um psicólogo, amam skate, e acharam mais que justo que todas as crianças pudessem ter a chance de amar também: a liberdade, o vendo no rosto, a adrenalina. inventaram, construíram, acharam um jeito de fazer o impossível mais possível, e de lá pra cá realizaram os sonhos de muita gente, inclusive do joão. ontem o vídeo da primeira vez que o joão esteve com eles (vou colocar nos stories) foi parar em uma plataforma importante internacional de skate, e assim a gente vai transformando o que é normal, o que pertence, quem pertence, e o que é possível. e a auto-estima de um carinha que tá todo orgulhoso por aqui. obrigada @skate_anima por tanto, sempre. vocês merecem o mundo. @berrics thank you for taking my lion for a ride. nesse #tbt o dia que andamos na chuva mesmo. vídeo: @skate_anima

A post shared by avante ⚡️ (@avanteleaozinho) on

3 dari 6 halaman

Ibu Menyesal Anaknya Bunuh Diri Karena Tak Tahan Sakit Gigi

Dream - Seorang wanita di Inggris sangat sedih dan menyesal karena tidak segera membantu putranya mendapatkan perawatan gigi yang layak. Sakit yang menyebabkan nyeri itu telah mendorong buah hatinya melakukan bunuh diri.

Shirley Hoskins mengatakan kondisi putranya Anthony, 38 tahun, mulai memburuk setelah ia mengeluh sakit gigi pada Januari lalu.

Sang ibu bukannya tak mau membawanya berobat. Shirley mulai menabung untuk pengobatan putranya yang biayanya sekitar 1.500 Poundsterling atau Rp27 juta.

Selama ini, Anthony memang hanya mengandalkan berbagai jenis obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi sakit gigi yang makin parah.

4 dari 6 halaman

Hanya Perlu Menunggu Beberapa Minggu

Menurut Shirley, dia sudah memberi tahu putranya menunggu beberapa minggu lagi hingga uang untuk berobat dianggap sudah cukup. Saat iitu dia hanya memiliki 900 Poundsterling atau Rp16,2 juta.

Namun nasib berkata lain. Anthony Hoskins ditemukan tewas di sebuah flat di Thornhill, Southampton, oleh polisi pada 3 April lalu.

" Yang menyedihkan adalah uang yang sudah terkumpul hampir bisa mencukupi biaya perawatan giginya," kata Shirley saat dimintai keterangan di Mahkamah Koroner Winchester.

5 dari 6 halaman

Tidak Pernah Punya Masalah

Shirley mengatakan, putranya yang hobi main game komputer itu tidak pernah punya masalah.

Menurutnya, Anthony selalu membayar uang sewa rumah, bersama dengan biaya dan tagihan lainnya.

" Saya biasanya datang ke rumahnya setiap minggu," kata Shirley.

Namun, saat kejadian, Shirley tidak bisa menghubungi putranya selama beberapa hari.

6 dari 6 halaman

Meninggal Karena Gantung Diri

Shirley kemudian menghubungi polisi untuk memeriksa rumah anaknya yang terpaksa masuk dari lantai atas.

Saat masuk ke dalam rumah, polisi menemukan Anthony sudah meninggal dunia akibat gantung diri.

Sementara itu, Dr Gabriella Day, dari Burgess Road Surgery, berkata Anthony terakhir kali berobat pada Agustus 2018 dengan keluhan sakit gigi.

Ahli patologi Dr Eleanor Jaynes yang melakukan otopsi menemukan penyebab kematian korban karena bekas luka akibat tali untuk gantung diri.

(Sah, Sumber: Astrowani)

Beri Komentar