Wali Kota Depok Mohammad Idris (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Dream - Wali Kota Depok yang juga calon petahana Mohammad Idris, positif Covid-19 dari hasil swab Labkesda Kota Depok. Diduga, Idris tertular saat mengikuti debat Pilkada pada 22 November 2020.
Ketua Tim Sukses Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, Hafid Nasir, mengatakan Idris dalam kondisi sehat sebelum mengikuti debat Pilkada. Apalagi, sebelum debat Idris juga menjalani rapid test dengan hasil non-reaktif.
Pada Rabu, 25 November 2020, Idris melakukan tes swab di Labkesda Kota Depok. Hasilnya, Idris dinyatakan positif Covid-19.
" Walaupun dinyatakan positif, kondisi kesehatan Mohammad Idris terpantau baik dan stabil," kata Hafid.
Saat ini, Idris tengah dirawat di RSUD Kota Depok. Tim kesehatan terus memantau kondisi Idris secara intensif.
Hafid mengaku telah menginstruksikan tim pendampingan Idris-Imam untuk melakukan swab. Tetapi baru beberapa anggota yang keluar hasil negatif.
" Saat ini Kiai Idris tengah menjalani karantina dan perawatan intensif di RSUD Depok, kami mohon doa dari seluruh warga Depok," kata dia.
Sumber: Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan memutuskan akan kembali membuka sekolah pada 2021. Tentunya sekolah dilakukan dengan cara berbeda dan harus menjalani protokol kesehatan ketat. Hanya anak yang sehat yang boleh ke sekolah, dan itu pun harus mendapat izin dari orangtua.
Banyak orangtua yang khawatir dengan rencana tersebut. Salah satunya karena risiko tertular di sekolah. Terkait hal ini Profesor Zubairi, Ketua Satuan Tugas Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan petunjuk penting agar anak aman di sekolah saat pandemi.
" KBM (kegiatan belajar mengajar) jangan dilakukan di ruangan tertutup rapat tanpa pergerakan udara dan memakai AC," tulis Profesor Subairi di akun Instagram resminya @profesorzubairi.
Menurut Prof Zubairi, belajar sebaiknya dilakukan di luar kelas. Pasalnya jika dilakukan di dalam kelas tertutup seperti biasa, bisa saja sirkulasi virus di ruangan terjadi.
Bila ada satu orang terinfeksi, maka partikel virus pada droplet bisa beredar di udara (airborne). Belajar sebaiknya dilakukan di taman sekolah atau lapangan.
" Maka itu penting sekali pengaturan sirkulasi udara. Bisa dilakukan dengan membuka jendela ruangan dan jangan tertutup rapat," ungkap Profesor Zubairi.
Hal yang juga sangat penting adalah jumlah anak yang hadir tak bisa seratus persen dalam waktu bersamaan. Bisa dimulai 25 sampai 40 persen dari kapasitas semestinya.
" Kalau isi kelas tadinya 30, ya paling banyak sekitar 12 siswa saja. Jam belajarnya pun harus diperpendek. Kalau biasanya belajar dimulai jam 9 dan pulang jam 15 maka pulang harus dipercepat jadi jam 12. Jangan terlalu lama di ruagan dan perlu ada break olahraga. Plus tidak boleh ada kantin dan makan bersama," pesan Prof Zubairi.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati