Ajaran Islam melarang pemeluknya untuk menyindir atau nyinyir orang lain.
Dream – Pernahkah kamu mendapati orang suka nyinyir? Ataukah mungkin diri kita sendiri yang masih suka nyinyirin orang lain?
Perbuatan nyinyir mungkin secara tidak sadar sering kita lakukan.
Apabila perilaku ini menjadi kebiasaan, maka kamu perlu waspada. Sebab dampak dari perilaku nyinyir rupanya tidak main-main.
Nyinyir sebenarnya hampir sama maknanya dengan menyindir, mencemooh hingga mencela orang lain. Hukumnya pun dalam Islam tidak jauh berbeda dengan hukum menyindir.
Ajaran Islam melarang pemeluknya untuk menyindir atau nyinyir orang lain. Hal ini dikarenakan perbuatan nyinyir dapat menyakiti hati orang lain. Pasalnya nyinyir seringkali ditujukan untuk menghina dan riya’ atau menyombongkan diri.
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang (yang diolok-olokkan lebih baik dari mereka yang (mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-ololk perempuan yang lain, karena boleh jadi perempuan (yang diolok-olok) lebih baik daripada yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (paggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat ayat 11)
Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa Allah melarang hamba-Nya untuk nyinyir atau mengolok-olok orang lain. Sebab orang yang dinyinyirin bisa jadi lebih baik daripada orang yang suka nyinyir.
Dalam ayat tersebut juga disebutkan “janganlah perempuan mengolok-olok perempuan yang lain”.
Hal ini karena sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwa perempuan suka nyinyir perempuan lainnya.
Mayoritas perempuan banyak bicara dan membicarakan orang lain ketimbang laki-laki. Ya meskipun sebenarnya juga ada laki-laki yang suka nyinyirin orang lain.
Maka dari itu Allah menegaskan janganlah perempuan mengolok-olok perempuan lain agar supaya bisa lebih menjaga lisan dan akhlaknya. Karena seharusnya perempuan lebih baik saling mensupport perempuan lainnya agar bisa sama-sama berkembang.
Hadits tersebut bukan berarti menyudutkan kaum perempuan. Melainkan jadi pengingat kepada manusia untuk menjaga lisan dan akhlaknya supaya tidak mudah mencela dan nyinyir sesamanya. Selain itu, penting juga untuk menghilangkan segala penyakit hati supaya terhindar dari perbuatan suka nyinyir dan menghina orang lain.
Padahal daripada nyinyir, terdapat alternatif lain apabila memiliki tujuan baik. Tujuan baik yang dimaksud adalah jika ingin mengingatkan seseorang mengenai perilaku atau sifatnya agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menasehatinya secara pribadi. Dalam menasehati pun juga diperlukan bahasa yang satun dan penuh kelembutan. Dengan demikian orang yang dinasehati tidak merasa tersakiti.
Ingatlah bahwa nyinyir merupakan tindakan yang bisa menyakiti perasasan orang lain. Supaya tidak mudah nyinyir, cobalah untuk memposisikan diri sebagai orang yang dinyinyirin. Pasti tidak suka, bukan?
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN