Heboh Ospek 'Tuhan Membusuk' Mahasiswa UIN Sunan Ampel

Reporter : Sandy Mahaputra
Selasa, 2 September 2014 11:30
Heboh Ospek 'Tuhan Membusuk' Mahasiswa UIN Sunan Ampel
Opsek yang diadakan 28-30 Agustus kemarin, ramai diperbincangkan setelah foto para mahasiswa membentangkan spanduk dengan tema 'Tuhan Membusuk' menyebar di sosial media.

Dream - Tema " Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan" yang diusung panitia ospek Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya, menuai kontroversi.

Ospek yang diadakan 28-30 Agustus kemarin, ramai diperbincangkan setelah foto para mahasiswa membentangkan spanduk dengan tema itu menyebar di sosial media.

Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas (Dema F), Rahmat angkat bicara memberikan penjelasan. Kata dia, 'Tuhan Membusuk' yang dimaksud dalam tema Ospek Maba 2014, bukan Tuhan Zat Yang Esa, melainkan Tuhan-Tuhan yang tumbuh dalam diri manusia tanpa sadar menimbulkan kemusrikan (Musrik Mutasyabihat).

" Sebenarnya, masalah ini sudah selesai saat (ospek) selesai. Siang tadi, kita juga sudah menggelar evaluasi dengan dekan kampus. Tapi nggak apa-apalah, ini juga sebagai klarifikasi soal tema yang kami angkat itu," kata Rahmat dikutip Dream.co.id dari laman Merdeka.com, Selasa 2 September 2014.

Mahasiswa semester VII itu menjelaskan, kenapa mereka membuat gagasan suatu 'produk' bertema 'Tuhan Membusuk'. " Kenapa dengan tema Tuhan Membusuk? Membaca realita yang terjadi saat ini, menggunakan fenomologi yang ada, banyak orang mengatasnamakan Tuhan untuk kepentingan politik," analisa Rahmat.

Tanggapan Rektorat

Rektor UIN Sunan Ampel, Abd A'la mengatakan tema ospek fakultas memang dibuat panitia tiap fakultas. Namun, tema tersebut seharusnya tidak boleh bertentangan dengan visi UIN Sunan Ampel.

Abd A'la menyebut, para mahasiswa beralasan tema itu merupakan kritik terhadap kelompok yang menggunakan nama Tuhan untuk hal-hal yang bertentangan dengan agama. Namun karena ungkapan mereka salah dan telah membuat keresahan, Rektorat UIN Sunan Ampel meminta dekanat memprosesnya sesuai ketentuan dan aturan. " Kami atas nama UIN Sunan Ampel memohon maaf atas kejadian ini," ujar Abd A'la.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More