Amara Majeed Saat Diwawancarai ABC News Mengenai Surat Terbuka Yang Ia Tulis Untuk Donald Trump (foto: ABC News)
Dream- Adalah Amara Majeed (18 tahun) seorang mahasiswi fakultas hukum di Universitas Brown, Rhode Island, yang mencetak sejarah dengan membalas pernyataan dari bakal Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat, Donald Trump.
Hijaber keturunan dari Sri Lanka ini merupakan satu-satunya mahasiswi di universitas tersebut yang mengenakan hijab. " Aku rasa, aku menjadi hijaber pertama di Brown," papar Amara Majeed seperti dikutip dari ABC News, Selasa, 16 Februari 2016.
Majeed menceritakan bagaimana pengalaman buruknya yang mendapatkan cemooh dari sekitar karena menggunakan jilbab.
" Jujur, saya mendapatkan banyak kebencian. Orang-orang mengatakan, Kau teroris. Kau harus ke negara asal, dan mereka berharap saya terkena penyakit AIDS dan sebagainya," kenang Majed.
Majeed yang tengah menjadi aktivis dan berjuang mengubah stigma masyarakat AS terhadap penggunaan hijab dan islamophobia menilai pernyataan yang pernah dilontarkan oleh Donald Trump merupakan hal buruk.
Berbekal keberanian, Majeed pun menuliskan surat terbuka kepada Capres dari Partai Republik Donald Trump. Berikut isi penggalan surat yang ditulis oleh Majeed untuk Donald Trump.
" Dengan segala hormat, Pak Trump, Anda adalah seorang demagog yang memanfaatkan ketakutan dan paranoia masyarakat Amerika, Anda mengkambinghitamkan seluruh penduduk yang berjumlah 1,6 miliar untuk kampanye, dalam upaya membuat Amerika besar lagi"
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah