Terkuak, Pemicu Ibu di Malang Dorong Putrinya Keluar dari Mobil

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Jumat, 29 Maret 2019 12:32
Terkuak, Pemicu Ibu di Malang Dorong Putrinya Keluar dari Mobil
Permintaan maaf itu diunggah di akun Instagram Humas Polres Kota Malang

Dream - Wati, seorang ibu di Malang yang mendorong putrinya keluar dari dalam mobil itu menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui video. Lewat sebuah video yang dunggah akun Instagram @humas_polres_malang_kota, Wati mengaku khilaf telah melakukan perbuatan tersebut.

" Saya Ibu Wati selaku orang tua yang berkaitan dengan video yang beredar di sosial media, terkait dengan dugaan kekerasan terhadap anak, secara pribadi saya menyampaikan permohonan nmaaf atas viral video tersebut." ujar Wati sembari didampingi oleh dua orang.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Humas Polres Malang Kota (@humas_polres_malang_kota) on

Wati menceritakan peristiwa itu terjadi pada Selasa, 26 Maret 2019 di Jalan Bandung, Kota Malang. Kala itu, Wati mengaku tengah berselisih dengan putrinya.

Saking emosinya, Wati lantas menyuruh anak yang masih duduk di sekolah dasar itu keluar dari dalam mobil.

" Saya secara spontan reflek di luar kendali, saya memperlakukan putri saya secara kurang elok dan pantas tanpa ada niatan sedikitpun menyakiti putri saya tercinta," ucap dia.

Wati mengaku telah dihinggapi emosi sehingga khilaf telah berbuat kasar kepada putrinya.

" Saya dari lubuk hati paling dalam saya, memohon maaf yang sebesar-besarnya," kata dia.

1 dari 3 halaman

Video Viral Ibu Dorong Anak dari Mobil, SD BSS Malang Menjawab

Dream - Aksi bocah berseragam yang didorong keluar dari mobil oleh perempuan yang lebih dewasa menyeret nama SD Brawijaya Smart School (BSS) Malang. Bocah yang ada di dalam video disebut warganet merupakan siswa SD BSS Malang.

Melalui akun Instagram milik sekolah, @brawijaya_smart_school mengklarifikasi pernyataan warganet tersebut.

" Terkait dengan adanya postingan vidio di berbagai media, bersama dengan ini kami pihak Direksi Brawijaya Smart School perlu melakukan klarifikasi bahwa di dalam video tersebut bukanlah siswa SD BSS. Terima kasih perhatiannya," tulis direksi BSS, Kamis, 28 Maret 2019.

Diberitakan sebelumnya, laman media sosial ramai dengan beredarnya video berdurasi 1 menit 19 detik yang memperlihatkan seorang perempuan tengah mendorong anak berseragam SD itu keluar dari mobil. Anak yang diduga putrinya itu terlihat berusaha masuk mobil beberapa kali sambil menenteng tasnya.

Aksi tersebut dikabarkan terjadi di Jalan Veteran, Malang Kota. Namun tak jelas kapan peristiwa itu terjadi.

Dalam video rekaman itu, tampak sebuah mobil menepi di bahu jalan. Terlihat penumpang mobil melempar tas dan memaksa keluar seorang bocah perempuan yang masih mengenakan seragam putih-merah.

Bocah perempuan itu sempat memaksa masuk ke dalam mobil. Tetapi, perempuan yang lebih dewasa terus menahannya di luar mobil.

 

2 dari 3 halaman

Diizinkan Masuk Setelah Tersungkur

Perempuan itu terus mendorong sang anak yang berulang kali mencoba untuk diizinkan masuk ke dalam mobil Aksi saling dorong itu terjadi beberapa kali hingga akhirnya si anak tersungkur.

Dalam kondisi tersungkur di pinggir jalan, si perempuan dewasa awalnya bersikeras menutup pintu mobil. Upaya itu tak dilakukan karena tangan si anak masih tetap memegang bagian bawah pintu tersebut. 

Di bagian akhir video, perempuan dewasa itu akhirnya turun dari mobil dan mengangkat anak perempuan itu. Dia pun akhirnya diizinkan masuk kembali ke dalam mobil.

Kejadian ini luput dari perhatian pengguna jalan. Tidak ada satu warga yang berusaha melerai aksi perempuan terhadap bocah tersebut.

      View this post on Instagram

Miris.... Seorang ibu memarahi anaknya yang masih SD di depan umum, tak tanggung-tanggung si ibu itu menendang keluar dan melarang anaknya naik ke dalam mobil. Apakah pantas diperlakukan seperti itu ? . ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Terkejut saya saat mendapat kiriman video ini yg terjadi dikota Malang. Yang harus kita garis bawahi apa iya anak harus diperlakukan seperti itu.......siapapun yang melakukan itu, sudah melanggar hak anak. Apabila anak.melakukan kesalahan sekalipun. Tidak.harus memperlakukan anak seperti itu. Ingat anak adalah amanah dari Sang Pencipta yang bukan harus mengalami kesedihan karena keteledoran perilaku orang tua. ... Yang peduli Viralkan...semoga jadi pelajaran yang harus di pahami, harus bagaimana mensikapi anak. . Anak anak setingkat SD tidak harus diperlakukan seperti itu oleh orang tua. Mau marah cukup diberitahu dan dilakukan dirumah agar tidak ada yang tahu, karena marah itu adalah rasa sayang dan peduli. Kalau yang seperti ini adalah membangun traumatik yang bisa. berujung adanya perubahan perilaku pada anak,karena ulah ibu yang tidak mampu memahami anaknya. (28 Maret 2019) . Lokasi Kota Malang. . . . . . Video : Tedja Alvin ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Punya info ??? Jangan lupa kirim dan tag kami yaaa 😊 . . #jakarta #jakartainfo #bandung #bekasi #bogor #depok #bandung #malang #jogja #samarinda #aceh #medan #manado #palu #kendari #maluku #papua #bali #palembang #ntt #ntb #gorontalo #ambon #makassar #makassarinfo #visitsulsel #exploresulsel

A post shared by MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on 

3 dari 3 halaman

`Saya Khilaf`

Dream – Vvideo ibu yang mendorong anak ke luar mobil viral di jejaring sosial. Akhirnya, sang ibu angkat bicara dan meminta maaf atas sikapnya terhadap sang anak.

Dikutip dari akun Instagram @humas_polres_malang_kota, Jumat 29 Maret 2019, sang ibu yang didampingi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang Kota dan pihak sekolah putrinya, meminta maaf.

Terkait dengan dugaan kekerasan terhadap anak, saya menyampaikan permohonan maaf atas viral video itu,” kata dia.

 

Wanita ini meminta maaf karena telah mendorong anaknya ke luar mobil.

(Sumber: Instagram @humas_polres_malang_kota)

Wati, begitu nama si  ibu menyebut kejadian itu berlangsung pada Selasa 26 Maret 2019, pukul 15.30 di Jalan Bandung, Kota Malang, Jawa Timur.

“ Terjadi perselisihan saya dan putri saya secara spontan, refleks, dan di luar kendali,” kata dia.

Wanita ini mengaku khilaf dan emosi ketika sedang memarahi anak. Dia juga mengaku berbuat yang tak pantas dilihat oleh orang lain.

“ Saya tak memiliki sedikit pun (niatan) menyakiti putri saya tercinta. Karenanya, dari lubuk hati paling dalam, saya menyesal dan memohon maaf,” kata dia.