Ibu Masak Batu Agar 8 Anaknya Berhenti Menangis

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 6 Mei 2020 04:03
Ibu Masak Batu Agar 8 Anaknya Berhenti Menangis
Peninah tak punya penghasilan akibat pandemi Covid-19.

Dream - Pandemi corona mengharuskan seorang ibu 8 harus berpura-pura memasak di depan buah hatinya. Ini dilakukan semata agar anak-anaknya yang kelaparan berhenti menangis.

Dikutip dari mirror.co.uk, Peninah Bahati Kitsao yang tinggal di Mombasa, Kenya, berharap dengan berpura-pura memasak, anak-anak akan tertidur lelap dan berpikir makanan akan siap. Peninah pun memasak batu.

Kisah ini kemudian membuat banyak hati bergetar. Kesehariannya, Peninah bekerja sebagai buruh cuci pakaian. Tetapi dia terpaksa kehilangan pekerjaannya akibat pandemi Covid-19.

Karena tak memiliki penghasilan, Peninah tak dapat membeli bahan makanan keluarganya.

 

1 dari 5 halaman

Tetangga Prihatin

Kondisi Peniah pertama kali diketahui oleh tetangganya, Prisca Momanyi. Prisca membagikan cerita Peninah di media sosial tentang ibu yang memasak batu.

Kisah ini kemudian viral dan memancing banyak orang untuk memberikan donasi. Prisca kemudian membantu menjadi corong donasi bagi Peninah karena ibu 8 anak ini tidak memiliki akun bank dan tak bisa baca tulis.

Mendapati banyak orang memberikan donasi dan bantuan, Peninah sangat bersyukur dan menganggap semuanya adalah keajaiban.

" Saya tidak percaya bahwa warga Kenya bisa sangat mencintai saya. Saya juga menerima panggilan telepon dari seluruh negeri bertanya bagaimana caranya mereka bisa membantu," kkata Peninah yang selama ini hanya tinggal di rumah dua petak tanpa aliran listrik dan air.

 

2 dari 5 halaman

Merasa Tak Percaya

Saat media setempat mewawancarai Peninah, dia mengaku tidak memiliki suami dan mengatakan kalau anak-anaknya tahu ia sedang menipu mereka.

" Mereka mengatakan bahwa mereka tahu saya berbohong kepada mereka, tapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya tidak punya apa-apa," ujar Peninah.

Pemerintah Kenya sendiri sudah memberikan bantuan kepada warganya yang terkena dampak pandemi Covid-19, namun bantuan tersebut tidak sampai ke Peninah.

3 dari 5 halaman

Tangis Ibu Driver Ojol, Tak Bisa Beri Makan 4 Anak

Dream - Pandemi virus corona telah merugikan banyak pihak. Orang-orang yang kehidupannya bergantung pada penghasilan harian menjadi golongan paling terpukul.

Kelompok yang juga merasakan dampak pandemi yaitu para driver ojek online. Mereka kehilangan pemasukan akibat sepinya pesanan.

Seperti yang terjadi pada Ibu Ghea. Driver ojol ini sampai menangis akibat sepinya order. Dia pun kebingungan bagaimana lagi caranya memberi makan empat orang anaknya.

Akun Instagram @vivipdharapan, Ibu Ghea merupakan janda dengan 4 anak. Dalam unggahan video tersebut, Ibu Ghea tengah berpelukan dengan driver ojol lain dan mengungkapkan isi hatinya sambil menangis perih.

" Sedihnya tangisan ibu Ghea - janda- Seorang driver ojol. #ibugheaojol," tulis @vivipdharapan.

 

4 dari 5 halaman

Lima Hari Tak Dapat Orderan

Ibu Ghea ternyata sudah lima hari tak dapat orderan. Kondisi tersebut membuatnya sedih dan menangis.

" Orderan nggak ada, lima hari kosong. Nggak ada suami, gimana ini," ujar Ibu Ghea sambil menangis.

Ibu Ghea merasa sedih lantaran kesulitan mendapat pemasukan. Terlebih, dia memiliki empat orang anak yang harus diberi makan.

Mantan suami lepas tangan terhadap kehidupan anak-anaknya. Menjalani hidup di tengah pandemi corona sekarang ini sangatlah berat bagi Ibu Ghea.

 

5 dari 5 halaman

Jual TV Buat Bayar Kontrakan

Kondisi saat ini bahkan membuat Ibu Ghea harus menjual televisi sederhana yang ada di rumahnya. Hal tersebut dia lakukan untuk membayar kontrakan sebesar Rp 650 ribu per bulan.

" TV sederhana sudah dijual untuk bayar kontrakan (perbulan Rp650ribu). Mantan suami lepas tangan tanpa membantu kebutuhan anak-anaknya," tulis @vivipdharapan.

Bahkan, untuk makan Ibu Ghea terpaksa meminta bantuan seadanya pada rekan-rekan driver ojol.

" Terpaksa ibu Ghea untuk makan anaknya minta Bantu ke teman2 driver ojol.seadanya," tulis @vivipdharapan.

Beri Komentar