Keluarga Rutter (Buzzfeednews)
Dream - Kejadian menyedihkan seputar pasien positif corona dan keluarganya terjadi lagi. Kali ini menimpa keenam kakak-beradik Rutter. Sang ibu, Sundee Rutter, 42 tahun, yang baru saja selamat dari kanker payudara dinyatakan meninggal akibat Covid-19 pada 16 Maret 2020.
Elijah Ross-Rutter, anak tertua dari Sundee Rutter mengatakan saat terakhir ia melihat sang ibu di ruang perawatan hanya bisa dilakukan melalui jendela kaca kecil.
Elijah dan adik-adiknya harus mengucapkan salam perpisahan kepada ibunya melalui walkie-talkie tanpa bisa memeluk sang ibu.
" Saya bilang saya mencintai dia... Dia tidak perlu khawatir terhadap kami," ungkap Elijah, dikutip dari Buzzfeednews.
Sundee Rutter baru saja dinyatakaan selamat dari kanker payudara. Tetapi, pada 16 Maret 2020 dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.
Keenam anaknya dan adik perempuan serta ibunya harus mengucapkan selamat tinggal melalui walkie-talkie karena mengetahui risiko tinggi virus Covid-19.
Pada saat masa penyembuhan kankernya, Sundee selalu dikelilingi oleh keluarga dan teman-temannya. Tetapi hal ini tidak bisa terjadi ketika ia dirawat akibat Covid-19.
Awalnya, Elijah diperbolehkan melihat ibunya menggunakan masker. Selang beberapa waktu sang ibu sepenuhnya diisolasi.
" Rasanya aku seperti kehilangan sahabatku dan dia bahkan tidak bisa mendengarku pada saat terakhir," ungkap Elijah.
Elijah pertama kali membawa ibunya ke rumah sakit tempat kasus Covid-19 pertama kali dirawat di Washington yaitu Providence Regional Medical Center.
Ketika tiba di rumah sakit, ia dan sang ibu harus menunggu selama delapan jam di dalam ruangan isolasi dengan para petugas yang berlalu-lalang menggunakan pakaian pelindung. Setelah itu, mereka diperbolehkan pulang.
" Dia pikir hanya terkena flu biasa. Tapi sulit bagi kita untuk mengetahui bagaimana ibu bisa terpapar virus, karena tidak banyak orang yang terkena disekitar sini," ungkap Elijah.
Pada awalnya di Washington hanya terdapat 27 kasus positif corona dan sembilan meninggal dunia. Sementara sekarang yang terpapar mencapai 4.300 dengan 195 meninggal.
Senin lalu, terdapat 1.068 kasus positif corona dan 21 meninggal di Snohmish County, tempat Sundee Rutter tinggal.
Pada 7 Maret, empat hari setelah Elijah dan ibunya dipulangkan, mereka kembali ke rumah sakit. Kali ini Elijah tidak ikut diisolasi dan hanya menunggu hasil test lab ibunya.
Beberapa jam kemudian, dokter yang melakukan test memanggil Elijah dan ibunya diharuskan menginap di rumah sakit untuk dirawat karena dugaan pneumonia. Di hari berikutnya, ibunya didiagnosa terkena Covid-19.
(Sah, Laporan: Razdkanya Ramadhanty)
Dream - Baru-baru ini, media massa di Malaysia ramai dengan pemberitaan perempuan lanjut usia (Lansia) yang berjalan kaki ke Singapura. Perempuan tersebut mulai berjalan dari titik Bea Cukai Johor Baru ke Singapura dengan berjalan kaki.
Menurut sumber, wanita tersebut terpaksa berjalan kaki karena adanya kebijakan Lockdown atau penutupan akses keluar masuk dari pemerintah Malaysia terkait pencegahan penularan Corona Covid-19.
Pemerintah Malaysia memberlakukan kebijakan lockdown sejak 18-31 Maret dan kemudian diperpanjang hingga 14 April 2020 mendatang.

Wanita tersebut dilaporkan baru saja pindah ke Johor selama dua minggu ketika lockdown diberlakukan di Malaysia. Saat itu, putranya sangat membutuhkan bantuannya untuk merawat anak-anaknya.
Tak lama berselang, dia mendengar suaminya yang telah berusia 80 tahun jatuh sakit dan membutuhkan perawatan. Perempuan itu memutuskan untuk kembali ke Singapura dengan berjalan kaki.
Perempuan itu memulai perjalanannya dari Johor sekitar pukul 5 sore pada hari Minggu (29 Maret), dan mencapai Boon Lay, Singapura pada pukul 21:30. Dia menempuh jarak selama empat jam dengan berjalan kaki dengan membawa tas.
" Sebagai putranya, saya merasa sangat tersentuh ketika melihat gambar ini karena mengingatkan saya bahwa seorang ibu bersedia melakukan apa pun untuk keluarganya, bahkan jika itu berarti mengorbankan waktunya," kata Herman Sudil.
Herman mengatakan dia membutuhkan bantuan ibunya untuk menjaga anak-anak karena dia perlu merawat istrinya yang sedang menjalani operasi di rumah sakit.
“ Saya yakin bahwa gambaran viral dari ibu saya yang berjalan di jalan lintas tidak hanya berlaku untuk ibu saya. Setiap wanita rela berkorban untuk keluarga mereka. Bahkan ketika ibu lelah, mereka akan melakukan apa saja untuk keluarga"
Putra yang bersyukur melanjutkan untuk memberikan nasihat, ”Kepada semua putra, saudara lelaki dan suami, hargailah para malaikat yang kita sebut ini, wanita.”
Foto-foto ibu yang setia beristirahat di sisi jalan menjadi viral pada hari Minggu setelah itu menarik perhatian netizen yang bertanya-tanya mengapa dia melakukan perjalanan dengan berjalan kaki. Menurut Herman, foto itu diambil oleh keponakannya yang menemaninya kembali ke Singapura pada hari Minggu malam.
Sumber :World of Buzz
Advertisement
Debut Jadi Sutradara, Reza Rahadian Nangis `Pangku` Dinobatkan Sebagai Film Terbaik FFI 2025

Dokter Ini Jadi Satu-Satunya Pembicara Indonesia dalam Forum Kecantikan Asia Pasifik di Korsel

Pantas AC Sering Kurang Dingin, Studi Ini Ungkap Udara Malam Hari Kian Terasa Lebih Panas

Mengintip Komunitas Sangkar Semut: Tempat Asah Bakat Anak, Punya Markas Unik di Tepi Kali Ciliwung

Daftar Barang yang Harus Dibawa Dalam Tas Siaga Bencana, Sudah Disiapkan?


FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia

7 Makanan Tinggi Kolagen yang Bikin Kulit Tetap Kencang dan Sehat


Dikira Kain Batik Menjulur dari Plafon Kamar Mandi Jebol, Pas Dicek Ternyata Piton Seberat 60 Kg!

Debut Jadi Sutradara, Reza Rahadian Nangis `Pangku` Dinobatkan Sebagai Film Terbaik FFI 2025

Viral Aksi Gercep Polisi Padamkan Motor Terbakar, Hitungan Detik Langsung Padam

Dokter Ini Jadi Satu-Satunya Pembicara Indonesia dalam Forum Kecantikan Asia Pasifik di Korsel