Islam Membolehkan Ibu Menyusui Untuk Tidak Berpuasa. (Foto: Shutterstock)
Dream - Puasa Ramadan wajib dilakukukan bagi seluruh muslim yang mampu dan sehat fisik maupun mental. Tidak terkecuali ibu menyusui.
Tetapi, terdapat kekhawatiran pada ibu menyusui bila puasa mempengaruhi kualitas produksi ASI. Sehingga dapat berdampak pada kondisi bayinya.
Dalam situasi ini, Islam membolehkan ibu menyusui untuk tidak berpuasa. Salah satu alasannya untuk menghindari hal buruk yang bisa terjadi pada diri sang ibu maupun bayinya.
Bahkan Mazhab Syafi’i melarang wanita menyusui berpuasa jika membawa dampak buruk bagi anak dan atau dirinya.
Ada beberapa syarat yang membolehkan ibu menyusui tidak berpuasa selama dianggap membahayakan kesehatan.
Ibu menyusui wajib men-qadla puasanya di bulan lain. Tetapi bila puasa Ramadan dikhawatirkan membawa dampak negatif hanya pada anaknya, ia juga berkewajiban membayar fidyah selain men-qadla puasanya.
Hal ini seperti yang disampaikan Hal ini sebagaimana dikemukakan Abdurrahman al-Juzairi dalam kitabnya Al Fiqh 'ala Madzahib Al Arba'ah.
" Mazhab Syafi'i berpendapat, bahwa perempuan hamil dan menyusui ketika dengan puasa khawatir akan adanya bahaya yang tidak diragukan lagi, baik bahaya itu membahayakan dirinya beserta anaknya, dirinya saja, atau anaknya saja. Maka dalam ketiga kondisi ini mereka wajib meninggalkan puasa dan wajib meng-qadla`nya. Namun dalam kondisi ketiga yaitu ketika puasa itu dikhawatirkan membahayakan anaknya saja maka mereka juga diwajibkan membayar fidyah."
Puasa adalah ibadah individu. Ibu menyusui yang tak bisa berpuasa karena alasan kesehatan anaknya saja wajib memberikan fidyah.
Fidyah dibayarkan dalam bentuk makanan pokok sebesar 1 mud per hari kepada orang miskin. Menurut Mazhab Syafi’i, satu mud setara dengan 6,75 ons.
Diagnosis dokter atau dugaan kuat
Membahayakan bagi dirinya dan atau bayinya harus disertai dengan bukti yang kuat seperti diagnosis dokter atau kondisi tubuh yang memburuk. Seperti yang disampaikan oleh As-Sayyid Sabiq dalam Fiqh As Sunnah.
" Untuk mengetahui apakah puasa tersebut bisa membahayakan (bagi dirinya beserta anaknya, dirinya saja, atau anaknya saja)bisa melalui kebiasaan sebelum-sebelumnya, keterangan dokter yang terpercaya, atau dengan dugaan yang kuat."
Islam mempermudah umatnya menjalankan ibadah. Jadi, ada keringanan bagi ibu menyusui yang kesehatan anak dan atau dirinya dikhawatirkan memburuk saat berpuasa.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?