Dream - Para ibu pekerja di sektor swasta Arab Saudi merasa kesulitan menyeimbangkan kewajiban pekerjaan dan tanggung jawab terhadap anak-anak mereka ketika datang waktunya ujian sekolah, khususnya saat anak-anak menghadapi ujian akhir.
Ibu yang bekerja delapan jam atau lebih per hari berjuang untuk menemukan waktu yang pas untuk mengawasi anak-anak mereka belajar. Apalagi bagi ibu pekerja yang mengelola rumah tangga sendirian tanpa pembantu.
Seperti dikutip dari Arab News, Kamis, 4 Juni 2015, sejumlah ibu pekerja yang bekerja di sektor swasta telah meminta Departemen Tenaga Kerja Arab Saudi untuk mengurangi jam kerja setiap hari selama ujian akhir sekolah.
Mereka berharap hal itu akan memberikan waktu lebih untuk mengawasi dan menemani anak-anak belajar menghadapi ujian akhir.
Yang lain mengatakan mereka memilih mengambil cuti tahunan agar bisa mengawasi dan menemani anak-anak di masa-masa penting seperti saat ini.
Perawat Maryam Al-Suwad mengatakan dirinya merasa sangat menderita karena mereka sering diminta bekerja hingga 10 jam per hari.
" Beberapa rumah sakit swasta tidak mempertimbangkan kebutuhan karyawan mereka selama masa ujian anak sekolah, dan saya terpaksa meminta cuti tahunan selama masa ujian. Tentu saja saya tidak akan bisa menikmati cuti lagi di lain waktu."
" Kadang-kadang, permintaan saya ditolak. Dan saya terpaksa membolos sehingga tidak mendapat gaji."
Pekerja lainnya Nabeela Hilal, meminta Departemen Tenaga Kerja untuk mengurangi jam kerja dan memberikan fasilitas hak cuti, serta mendirikan tempat penitipan anak-anak dan bayi di tempat kerja khusus perempuan.
Maryam Al-Hameed, seorang pegawai klinik pemerintah, setuju dengan usul Hilal. Dia menambahkan jam kerja yang panjang menghalangi dia untuk memantau dan membantu anak-anaknya selama menghadapi ujian. Sebab, dia harus bekerja mulai jam 08:00-05:00, di samping mengurus pekerjaan rumah tangga.
Pekerja sosial, Kausar Ismail, memperingatkan para ibu berpotensi menjadi sumber stres bagi anak-anak mereka yang tengah fokus pada ujian. Ketidakhadiran ibu di saat-saat seperti ini akan berdampak kontraproduktif untuk keberhasilan mereka menghadapi ujian.
Ismail menyarankan para ibu agar tidak memberikan minuman mengandung kafein kepada anak-anak dengan dalih agar bisa tahan belajar. Namun kurang tidur, lanjut Ismail, dapat mengganggu konsentrasi pada anak-anak dan menyebabkan kegagalan.
Ismail juga memperingatkan para ibu untuk tidak terlalu banyak memberikan tekanan pada anak-anak selama ujian. Para ibu harus menyediakan lingkungan yang nyaman dan tenang dengan cukup pencahayaan dan ventilasi. Hal ini akan mengurangi kelelahan dan membantu anak-anak untuk belajar dan fokus.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN