Pakaian Kerja Kasual atau Resmi, Ini Jawaban Mayoritas Pekerja

Pakaian kasual memang cukup enak dipakai ke kantor. Namun hati-hati dengan reaksi bos Anda.

Dream - Sebuah penelitian, mengungkapkan 79 persen dari generasi millenial --mereka yang lahir antara 1982-2000 -- berharap sekali-kali diberikan kebebasan mengenakan jeans saat bekerja. Sementara hanya 60 persen dari generasi baby boomer --mereka yang lahir setelah Perang Dunia II hingga 1964 -- mau memiliki pakaian tersebut

Hasil lain menunjukan 93 persen dari generasi millenial ingin profesi yang dijalani bisa membuat mereka menjadi diri sendiri. Itu termasuk memakai pakaian yang membuat mereka nyaman.

Namun, sadarkah jika penampilan akan membentuk kesan tentang diri Anda. Penampilan mengirim pesan tentang bagaimana seriusnya Anda melakukan pekerjaan kantor, menghadiri rapat, atau mendapat wawancara kerja.

Mengutip laman Gulf News, Rabu, 27 Mei 2015, cara berpakaian menunjukkan rasa hormat kepada klien atau rekan kerja, sekaligus kesungguhan Anda melakukan rapat, wawancara, dan pekerjaan. 

Tentu saja, hal itu tergantung pada tempat Anda bekerja. Di beberapa perusahaan seperti Google, Apple, dan Zappos, berpakaian kasual adalah gaya hidup. Namun sebaliknya, di perusahaan konsultan, cara berpakaian seperti itu akan sangat tidak pantas.

Sebuah kesan bisa memengaruhi kinerja Anda, terutama yang timbul berdasarkan bagaimana Anda berpakaian. Kesan seperti itu dapat berdampak pada promosi masa depan Anda. Bahkan, dalam survei careerbuilder.com, 93 persen dari eksekutif mengungkapkan gaya berpakaian karyawan di tempat kerja memengaruhi peluang promosi mereka.

Penelitian tersebut juga mengungkapkan para mahasiswa belum terlalu memikirkan efek positif dari berpakaian bisnis profesional. Mereka lebih suka memakai pakaian kasual daripada pakaian bisnis saat melakukan bisnis atau berbicara dengan orang bisnis.

Tidak hanya pria, wanita juga bisa dianggap menunjukkan kesan buruk dalam cara mereka berpakaian. Memakai pakaian tipis atau terlalu terbuka, mengenakan rok pendek dan sepatu dengan hak sangat tinggi di kantor adalah beberapa contoh kesalahan terbesar yang dilakukan oleh karyawan wanita.

Parahnya lagi, wanita yang menjabat posisi tinggi namun berpakaian dengan cara-cara tersebut sering dipandang sebagai kurang kompeten, terlepas dari bagaimana terampilnya mereka.

Para wanita ini kemungkinan akan lebih sering melewatkan promosi daripada rekan mereka yang berpakaian pantas.

Berikut ini beberapa tips berpakaian rapi dan pantas di tempat kerja:

1. Pelajari pakaian model apa yang menjadi standard industri dan perusahaan Anda pada khususnya. Jika semua orang memakai celana jeans, mungkin tidak masalah jika Anda juga memakainya. Tapi, jika setiap orang yang bekerja dengan klien memakai jas, maka penting untuk mengikutinya.

2. Pastikan parfum atau cologne tidak terlalu kuat.

3. Pastikan sepatu Anda disemir. Ini jelas sekali. Jangan memakai sepatu yang sudah bolong-bolong, kusam atau lecet di sana-sini.

4. Usahakan memakai tas tapi bukan seperti ransel, tas sekolah atau tas trendi.

5. Jangan memakai make-up terlalu mencolok karena ini mengganggu Anda dan kesan yang ingin Anda sampaikan.

6. Pastikan rambut dan make-up ditata dengan benar. Rambut harus disisir. Make-up dan parfum harus sesuai dengan jenis perusahaan, jangan terlalu berlebihan.

7. Mintalah beberapa saran tentang pakaian Anda. Sudah cocok dengan Anda? Kekecilan atau kebesaran?

9. Untuk wanita - tidak memakai terlalu banyak aksesori. Pastikan kuku dan jari-jari kaki terawat dengan baik.

10. Untuk pria - pastikan rambut wajah rapi dengan mencukur jenggot atau kumis.

Pemilik perusahaan mungkin ingin memperhatikan saran ini:

- Kode berpakaian di kantor sebaiknya ditulis sehingga karyawan bisa selalu mengingatnya. Libatkan karyawan saat membuat rencana baru tentang kode berpakaian di kantor.

- Berikan karyawan peringatan lisan jika Anda melihat sesuatu yang perlu tindakan.

- Suruh karyawan pulang untuk berganti pakaian jika mereka terlihat aneh.