Jakarta (freepik.com)
DREAM.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan permohonan maaf kepada warga Jakarta, khususnya pengandara kendaraan bermotor, yang harus menghadapi kemacetan para di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Kemacetan dilaporkan terjadi karena adanya proyek galian di salah satu ruas yang mengakibatkan kendaraan yang sebelumnya bisa melintasi dua lajur harus berbagi menjadi satu lajur saja.
" Mohon maaf kepada seluruh warga Jakarta atas ketidaknyamanan yang terjadi. Diimbau kepada para pengguna jalan agar dapat menyesuaikan peraturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan," tulis pernyataan Pemprov DKI Jakarta dalam akun Instagram @dkijakarta, dikutip Senin, 25 Agustus 2025.
Guna mengatasi kemacetan yang sudah parah dan menjadi perbincangan di media sosial, Pemprov DKI Jakarta menegaskan tengah melakukan beragam langkah cepat dan strategis untuk mengurai kepadatan lalu lintas.
Dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta, telah dihasilkan beberapa langkah penanganan jangka pendek serta menengah yang akan segera ditindaklanjuti.
Langkah penanganan ini diharapkan bisa mengurai kepadatan lalu lintas sekagis mengurangi kemacetan di kawasan Jalan TB Simatupang yang terjadi hampir setiap jam.
Mengutip unggahan di akun instagram resmi, @dkijakarta, Pemprov DKI Jakarta tekah menyiapkan delapan langkah strategis untuk segera dilaksanakan.
Delapan langkah penanganan kemacetan di Jalan TB Simatupang itu adalah:
1. Pemprov DKI Jakarta akan mereview secara menyeluruh proyek galian yang tengah berlangsung.
2. Akan dilakukan percepatan pengerjaan proyek dengan system 24 jam non-stop, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman dan lainnya.
3. Pemprov DKI akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait buka-tutup pintu masuk/keluar tol pada jam sibuk.
4. Optimalisasi area publik yang tersedia sebagai halte/parkir sementara.
5. Pemanfaatan sementara trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan.
6. Sinergi antar-lembaga Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.
7. Informasi lalu lintas, seperti Google dan platform navigasi lain untuk informasi terkini.
8. Solusi jangka menengah, yakni mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah